Jika kita berbicara mengenai kondisi disfungsi seksual, biasanya hal ini dikaitkan hanya terhadap para pria saja. Jarang, mungkin bahkan tidak pernah, ada pembahasan mengenai disfungsi seksual pada wanita.

 

Demikian pula dengan terapi obat untuk mengatasi disfungsi seksual, semuanya berorientasi pada pengobatan bagi kaum Adam. Misalnya dengan menggunakan sildenafil (Viagra®) atau tadalafil (Cialis®).

 

Pertengahan tahun 2019 lalu, hadir sebuah obat baru yang diindikasikan dapat mengobati disfungsi seksual pada wanita. Obat ini bernama bremelanotide. Obat ini sudah memperoleh izin edar di Amerika Serikat melalui Food and Drug Administration (FDA), badan resmi pemerintah Amerika Serikat. Saat ini, obat bremelanotide memang belum memiliki izin edar di Indonesia. Namun, tidak ada salahnya kita mengenal mengenai obat ini. Yuk, disimak!

 

Diindikasikan untuk kondisi hypoactive sexual desire disorder (HSDD) pada wanita pre-menopause

Bremelanotide di Amerika Serikat beredar dengan nama dagang Vyleesi®. Obat ini diindikasikan dapat mengobati kondisi yang disebut dengan hypoactive sexual desire disorder (HSDD) pada wanita pre-menopause.

 

HSDD menyebabkan seorang wanita kehilangan keinginan untuk berhubungan seksual, yang tidak disebabkan oleh adanya kondisi medis atau psikiatris lain, adanya masalah dalam hubungan suami-istri, atau karena pengaruh efek samping dari penggunaan obat-obatan tertentu. HSDD dapat menyebabkan stres pada wanita yang mengalaminya. Pasalnya, biasanya mereka tidak memiliki masalah dengan gairah seksual.

 

Baca juga: 5 Penyebab Kamu tidak Bisa Mencapai Orgasme

 

Bremelanotide adalah sebuah obat yang bekerja mengaktivasi reseptor hormon melanocortin. Meski begitu, hingga saat ini mekanisme rinci tentang bagaimana obat ini dapat meningkatkan gairah seksual pada wanita belum diketahui secara pasti.

 

 

Diberikan secara injeksi subkutan

Bremelanotide adalah obat yang diberikan secara injeksi subkutan. Injeksi subkutan adalah metode penyuntikan obat di daerah perut (abdomen) atau paha, seperti halnya pada penggunaan insulin.

 

Bremelanotide disarankan digunakan 45 menit sebelum berhubungan seksual dengan dosis maksimal 1 kali sehari, dan dalam satu bulan obat ini hanya boleh digunakan maksimal 8 kali.

 

Pada fase studi klinis yang dilakukan sebelum obat ini memperoleh izin edar, 25% pasien yang diterapi menggunakan bremelanotide mengalami peningkatan gairah seksual dibandingkan kelompok pasien yang tidak menggunakan obat ini.

 

Dalam uji coba tersebut, juga terjadi penurunan tingkat stres pada wanita yang menggunakan obat ini. Bremelanotide sendiri bekerja meningkatkan gairah seksual, tetapi tidak memiliki efek pada peningkatan performa hubungan seksual.

 

Baca juga: Coba Posisi Seks Terbaru yang Akan Tren pada 2020 Ini, Yuk!

 

Menyebabkan efek samping mual dan peningkatan tekanan darah

Seperti halnya obat-obat lain, penggunaan bremelanotide juga bukan tanpa efek samping atau efek yang tidak diharapkan. Efek samping penggunaan bremelanotide antara lain mual dan muntah, berkeringat berlebihan (flushing), dan nyeri kepala.

 

Angka kejadian efek samping mual pada penggunaan bremelanotide sendiri cukup tinggi, yakni hingga 40% pada pasien yang menggunakan obat ini. Biasanya, efek samping muncul pada penggunaan pertama kalinya.

 

Bremelanotide juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, sehingga obat ini tidak dianjurkan bagi pasien dengan kondisi hipertensi yang tidak terkontrol atau dengan riwayat penyakit kardiovaskular lainnya.

 

Gengs, itu dia sekilas informasi mengenai bremelanotide, sebuah obat baru yang diperuntukkan bagi wanita pre-menopause yang mengalami penurunan gairah seksual. Obat ini memiliki efek meningkatkan gairah seksual pada wanita pre-menopausal.

 

Namun, ada efek samping yang bisa terjadi, antara lain mual dan peningkatan tekanan darah. Hingga saat ini obat bremelanotide belum tersedia di Indonesia. Penggunaannya sendiri harus berdasarkan resep atau instruksi dari dokter. (AS)

 

Baca juga: Tips Agar Seks Bertahan Lama di Ranjang

 

Makna Seks bagi Wanita - GueSehat.com

 

Referensi:

FDA press announcement on bremelanotide (2019)