Apakah anak Mums dan Dads mulai menunjukkan tanda-tanda kesukaannya terhadap olahraga tertentu, seperti sepak bola? Saat anak sudah menyukai dunia sepak bola dan gemar memainkannya, beberapa dari Mums dan Dads mungkin penasaran, apakah hal tersebut sekadar hobi atau memang si Kecil memiliki bakat untuk menjadi pesepak bola profesional, ya?

 

Menurut Ricky Nelson, Pelatih Profesional Sepak Bola Indonesia, untuk mengetahui minat dan bakat anak sebenarnya dapat dilihat saat ia mengikuti kelas atau kegiatan di luar sekolah, seperti sepak bola. Selain itu, orang tua juga bisa memperhatikan anak saat melakukan aktivitas tersebut, apalagi kalau anak terlihat senang melakukan kegiatan tersebut.

 

Ditambahkan oleh Ricky, faktor genetik juga memegang peranan penting munculnya bakat menjadi pesebak bola. “Kita bisa lihat di keluarganya jika mayoritas anggota keluarga suka bermain sepak bola, seperti ayah atau kakaknya, bisa jadi anak memang punya bakat menjadi pemain bola,” jelasnya dalam acara peluncuran Le Minerale Football Camp pada Selasa, (6/11) di Jakarta.

 

Baca juga: Olahraga untuk Anak Sesuai Usianya



Nah, saat si Kecil mengatakan dirinya ingin menjadi pesepak bola, tidak ada salahnya lho bagi Mums dan Dads untuk mengasah kemampuan si Kecil. Meskipun, menjadi pemain sepak bola profesional memang tidak mudah. “Itu semua bisa dicapai jika anak disiplin berlatih, punya usaha yang keras, dan percaya diri," kata Ricky.

 

“Penguasaan teknik bermain, persiapan mental dan penguasaan diri di lapangan merupakan pilar penting para pemain sebelum memasuki dunia sepak bola profesional,” tambahnya. Selain itu, anak juga perlu dibekali oleh fisik kuat yang disertai dengan pola hidup sehat secara konsisten.

 

“Caranya dimulai dengan istirahat yang cukup, konsumsi makanan bergizi, serta rutin minum air mineral yang berperan penting untuk mengembalikan performa tubuh,” ungkapnya. Dijelaskan lagi oleh Ricky, orang tua yang berencana memasukkan anak ke sekolah sepak bola bisa dilakukan saat anak memasuki usia 5 hingga 6 tahun.

 

Namun, sekolah sepak bola tertentu, seperti Le Mineral Football Camp dimulai dari usia 8 hingga 11 tahun ataupun 12 hingga 16 tahun. “Pada usia ini, anak diperkenalkan dengan dunia sepak bola dan senang dengan dunia itu. Anak-anak juga belajar tentang teknik dan kemampuan dasar dalam bermain sepak bola, seperti dribbling, passing, dan sebagainya,” ungkap Ricky.

 

Baca juga: Manfaat Kenalkan Olahraga pada Si Kecil Sejak Dini



Yang tak kalah penting saat ingin memasukkan anak ke sekolah sepak bola, anak memang harus sudah menyukai sepak bola. “Sudah suka bermain bola dan peran orang tua di sini jika anak ingin menjadi pesebak bola ialah dengan menjaga mimpi yang ia punya. Hal ini bisa dilakukan dengan memotivasi anak agar mereka semangat,” terang Ricky.

  

Selain itu, orang tua juga bisa memberi contoh pada si Kecil mengenai jenis latihan yang harus dilakukan kalau memang ingin menjadi pesepak bola handal. “Orang tua harus disiplin pada anak menerapkan hidup sehat, seperti tidak makan yang berminyak atau goreng-gorengan,” ujarnya.

 

Baca juga: 5 Jenis Olahraga untuk Memulai Gaya Hidup Sehat



Bermain sepak bola, diungkapkan Ricky memang belajar tentang kedisiplinan. Meski anak mengikuti sekolah sepak bola untuk melatih kemampuannya menjadi pesepak bola profesional kelak, si Kecil juga harus tetap belajar hal-hal lain yang bukan berhubungan dengan sepak bola. “Anak juga harus tetap sekolah, tidak boleh bolos. Jangan hanya bermain bola tetapi juga harus disiplin untuk belajar. Keduanya harus seimbang,” tutup Ricky. (TI/AY)