Perhelatan Piala Dunia sepak bola kembali hadir. Sejak beberapa hari yang lalu, kita disuguhi permainan sepak bola nan menarik dari para tim kelas dunia yang berlaga di Piala Dunia 2018 kali ini. Berbicara tentang sepak bola, pernahkah Geng Sehat melihat kejadian seorang pemain cedera di tengah-tengah permainan? Cedera dapat terjadi karena bertabrakan dengan lawan dan lain sebagainya.

 

Jika cederanya cukup serius, biasanya pemain akan digotong keluar lapangan. Sebelum digotong keluar lapangan, ada tim paramedis yang datang dan menyemprotkan spray putih ke area tubuh yang terkena cedera. Sebenarnya, apakah spray yang disemprotkan ke tubuh pemain yang cedera tersebut? Apa isinya, dan yang lebih penting, apa fungsinya? Nah, daripada penasaran, lebih baik Geng Sehat simak ulasan berikut ini, yuk!

 

Refrigerant anesthesia

Sebenarnya spray yang diberikan kepada para atlet bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri akibat cedera. Ada bermacam-macam komposisi dari spray pengurang rasa sakit, tetapi yang paling terkenal dan paling sering digunakan adalah ethyl chloride.

 

Ethyl chloride, atau biasa disebut chloroethane, adalah suatu refrigerant anesthesia. Disebut refrigerant anesthesia karena pada saat mengenai kulit, zat ethyl chloride akan memberikan sensasi dingin. Rasa dingin pada kulit inilah yang memberikan efek anestesi pada tubuh. Oleh sebab itu, penggunaan ethyl chloride untuk mengurangi nyeri pada cedera olahraga termasuk salah satu praktik refrigerant anesthesia.

Baca juga: Ini 7 Dampak Negatif dari Judi Bola

 

Ethyl chloride sendiri bukanlah sesuatu yang baru di dunia medis. Keberadaannya sudah disebut-sebut dalam literatur medis sejak tahun 1800-an. Pada 1897, ethyl chloride pertama kali digunakan sebagai anestesi umum di negara Jerman. Dan sejak tahun 1890, zat ini juga digunakan sebagai anestesi topikal.

 

Ethyl chloride populer sebagai anestesi topikal karena mula kerjanya (onset) yang cepat, yaitu hanya sekitar ½-2 menit sejak awal penggunaan. Selain itu, ethyl chloride juga memiliki durasi kerja yang cepat, sekitar beberapa detik hingga 1 menit saja. Hal ini dikarenakan sifat ethyl chloride yang sangat volatile, sehingga zat mudah tervaporasi alias menguap.

 

Tahukah Kamu, spray berisi ethyl chloride ini dijuluki ‘The Magic Spray’ oleh para atlet? Yup, karena spray ethyl chloride cepat memberikan rasa nyaman dan mengurangi rasa sakit akibat cedera. Para atlet pun langsung merasa lebih baik dan dapat segera kembali berlaga di lapangan! Selain magic spray, sebutan lainnya adalah freezer spray atau first aid aerosol.

 

Penggunaannya tidak boleh sembarangan

Meskipun ethyl chloride digunakan secara topikal alias di luar tubuh, penggunaannya tidak boleh sembarangan. Ada tata cara penyemprotan ethyl chloride dan penggunaannya sebaiknya hanya dilakukan oleh petugas paramedis yang telah mendapatkan pelatihan.

 

Tata cara penyemprotan yang harus diperhatikan antara lain jarak penyemprotan adalah 30-45 cm, penyemprotan dilakukan hingga kulit terlihat putih, dan jangan sampai membekukan kulit. Selain itu, spray berisi ethyl chloride hanya digunakan untuk penggunaan luar saja. Jika sampai tertelan, maka akan menimbulkan efek samping sistemik, mulai dari depresi sistem kardiovaskular, muntah, hingga kekakuan otot.

Baca juga: 5 Pesepakbola Dunia yang Pernah Mengalami Hernia

 

Di beberapa negara di dunia, penggunaan spray ethyl chloride dilaporkan sering disalahgunakan. Mulai dari penggunaan secara bebas untuk mengobati cedera olahraga tanpa pengawasan tenaga medis, hingga digunakan untuk mabuk dengan cara dihirup! Hal ini tentu saja berbahaya, karena seperti yang sudah saya sebutkan di atas, penggunaan ethyl chloride dapat menimbulkan efek samping yang serius.

 

Menthol, champor, hingga es batu

Selain ethyl chloride, sebenarnya ada zat-zat lain yang juga digunakan dalam spray pengurang rasa sakit untuk cedera olahraga. Misalnya menthol dan camphor. Prinsip kerjanya sama dengan ethyl chloride, yakni memberikan efek anestesi pada kulit karena sifatnya yang dingin.

 

Jika Kamu termasuk orang yang senang berolahraga dan kerap mengalami cedera, sebenarnya ada cara lain yang dapat digunakan untuk mengobati rasa sakit akibat cedera. Masih dengan prinsip skin refrigerant, Kamu dapat menempelkan es batu ke daerah yang sakit selama beberapa saat.

Baca juga: 8 Tips Sehat Nonton Pertandingan Piala Dunia Sepakbola

 

Memang belum ada penelitian yang membandingkan head to head antara kompres es batu dengan spray ethyl chloride dalam mengurangi rasa sakit pada cedera. Namun, setidaknya cara ini cukup sederhana serta relatif lebih mudah dan aman jika Kamu tidak sedang berada dalam supervisi tenaga medis.

 

Gengs, itu dia informasi di balik the magic spray yang sering digunakan oleh para atlet kala mengalami cedera di tengah pertandingan olahraga. Ternyata isinya merupakan refrigerant anesthesia, yang bertujuan mengurangi rasa sakit dengan cara mendinginkan area kulit yang cedera. Jadi Kamu tidak perlu bertanya-tanya lagi dong jika selama Piala Dunia ini melihat pemain yang cedera disemprot dengan spray berwarna putih. Selamat menikmati Piala Dunia!