Mungkin Kamu lebih mengenal istilah turun berok daripada hernia. Ternyata, penyakit ini terdiri dari beragam jenis dan salah satunya yaitu sports hernia atau jenis turun berok yang sering dialami pemain bola. Nah, berhubung saat ini sedang berlangsung Piala Dunia 2018 sudah tahu belum dengan sports hernia? Hernia yang satu ini sangat rentan untuk diderita olahragawan terutama para pemain bola, lho! Wah, kok bisa ya?

Baca juga: Kenali Hernia dan Jenis-jenisnya!

 

Pengertian sports hernia

Hernia atau turun berok sendiri merupakan suatu kondisi ketika organ usus keluar atau turun melalui lubang locus minoris akibat adanya tekanan yang berat pada otot perut. Apabila usus yang terjepit ini dibiarkan dalam waktu lama maka bukan tidak mungkin jika usus akan membusuk lalu mati dan memberikan dampak yang lebih buruk pada organ lainnya. Dilansir dari eMedicinehealth.com seseorang dengan turun berok dapat terlihat melalui adanya tonjolan pada dinding perut terlebih saat otot perut mengalami tekanan, seperti mengangkat benda berat, batuk, maupun mengejan.

 

Hampir serupa dengan kondisi tersebut, sports hernia seperti yang dijelaskan oleh hss.edu terjadi akibat adanya robekan pada jaringan di perut dan mengubah bentuk dari bagian dalam dinding perut kemudian menyisip ke tulang kemaluan. Para dokter di HSS juga mengungkapkan jika diagnosis sports hernia cukup sulit dilakukan, pasalnya gejalanya sering terlihat mirip dengan hernia inguinalis. Kecuali jika diagnosis dilakukan saat seseorang melakukan olahraga seperti bermain bola. Biasanya saat istirahat dan di awal permainan, penderita tidak akan merasakan sakit yang mengganggu. Namun, saat tubuh mulai lelah hingga 20 menit sebelum permainan berakhir, rasa sakitnya akan terus meningkat. Keluhan utama bagi pasien sports hernia yang sering ditemukan adalah nyeri pada pangkal paha. Kondisi ini akan semakin buruk jika pasien terus melakukan aktivitas yang berat atau menggunakan otot perut secara berlebihan, salah satunya seperti berlari.

 

Bagaimana proses terjadinya sports hernia?

Robekan pada jaringan di bagian dalam dinding perut ternyata terjadi akibat adanya tarikan yang cepat pada selangkangan. Dilansir dari hss.edu hal ini ada kaitannya dengan tulang kemaluan. Tulang ini merupakan tiitk pusat untuk beberapa otot kuat yang terdapat di bagian bawah tubuh seperti otot perut dan otot adduktor, atau sekumpulan otot paha bagian dalam. Ketika kita menarik selangkangan seperti yang sering dilakukan pemain bola saat sedang menendang bola, secara tidak langsung otot adduktor berkembang. Namun, saat otot ini terlalu kuat merenggang maka akan menarik tulang kemaluan ke bawah dan akhirnya merobek jaringan di otot perut.

Baca juga: 5 Pesepakbola Dunia yang Pernah Mengalami Hernia

 

otot perut - guesehat.com

 

Cara merawat pasien sports hernia

Sayangnya, sports hernia juga tidak dapat didiagnosa melalui X-Ray, CT Scan, dan MRI. Untuk itu, jika Kamu merasakan tanda-tanda dari gejala seperti rasa sakit di tulang kemaluan atau otot paha bagian dalam saat sedang berolahraga, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Selain itu, Kamu dapat melakukan beberapa aktivitas untuk mendukung proses pemulihan seperti beristirahat sejenak dari rutinitas olahraga, mengonsumsi obat anti-inflamasi seperti yang disarankan dokter untuk mengurangi rasa sakit, kemudian terakhir adalah melakukan terapi fisik untuk mengembalikan keseimbangan otot inti.

 

Sekalipun harus dilakukan pembedahan, terutama bagi Kamu yang telah beristirahat dan terapi selama tiga bulan tetapi tidak menunjukkan perubahan, Kamu tetap harus beristirahat beberapa bulan terlebih dulu sebelum kembali bermain bola atau olahraga lainnya. Adapun prosedur bedah pada sports hernia yang sering dilakukan adalah perbaikan pada jaringan dinding perut yang cedera atau memotong sebagian otot adduktor yang tegang menjadi membuatnya lebih lemah.

 

Meskipun sports hernia adalah penyakit yang menyerang olahragawan, tetapi bukan berarti Kamu jadi malas berolahraga ya! Sports hernia sendiri juga tidak terjadi begitu saja pada semua olahragawan, tetapi juga dipicu oleh aktivitas lainnya seperti terlalu sering mengangkat benda berat dengan posisi tubuh yang salah, olahraga perut dengan posisi salah, maupun terlalu memaksa saat mengejan. (BD)

Baca juga: Pusar Bodong saat Hamil? Waspada Hernia Umbilikalis!