Semua aktivitas tubuh, mulai dari yang paling kecil seperti berkedip hingga berlari kencang, hanya bisa dilakukan karena kerja otot. Tapi tidak hanya itu, karena otot bersifat kuat dan padat, jaringan tersebut juga bekerja menjaga agar organ-organ tubuh tetap berada pada tempatnya. Namun terkadang, dinding otot yang biasanya kuat juga bisa menjadi lemah. Hal tersebut bisa menyebabkan organ atau jaringan lain keluar dari posisinya. Kondisi inilah yang disebut hernia.

 

Hernia tidak selalu menyebabkan rasa sakit, dan pada umumnya gejala yang timbul hanyalah sebatas benjolan di bagian tubuh seperti perut atau sela paha. Itu artinya ada organ tubuh yang "turun" dari posisinya dan menimbulkan tonjolan. Untuk mengembalikan organ yang jatuh ke posisi semula, harus dilakukan operasi. Untuk menelaah lebih jauh tentang penyakit ini, berikut berbagai jenis hernia yang Kamu bisa pelajari, seperti yang dilansir WebMD! 

 

Baca juga: Apa Itu Hernia Umbilikalis?

 

Hernia sela paha

Sekitar 3 dari 4 kasus hernia umumnya terletak di sela-sela paha. Terdapat dua jenis hernia sela paha, yaitu inguinal dan femoral.

 

Inguinal

Hampir semua hernia sela paha berjenis inguinal. Hernia inguinal terjadi ketika sebagian usus keluar dari posisinya akibat otot perut bagian bawah yang seharusnya menyokong usus, terlalu lemah sehingga usus terdorong ke area sela paha. Ada 2 jenis hernia inguinal, yaitu:

  • Tidak langsung: masuk ke saluran inguinal
  • Langsung: tidak masuk ke saluran inguinal

 

Penyebab paling sering hernia jenis ini adalah terlalu sering mengangkat barang berat. Maka pria lebih rentan ketimbang wanita. Hernia inguinal juga tidak hanya menyerang orang dewasa, namun juga sering menyerang anak-anak serta remaja.

 

Gejala utama hernia inguinal adalah munculnya benjolan di area antara paha dan sela paha. Biasanya benjolan tersebut tidak terlihat ketika penderita berada dalam posisi tiduran. Namun, benjolannya akan sangat terlihat ketika penderita batuk dan berdiri. Kalau kondisi tersebut menimbulkan rasa sakit, biasanya rasa sakitnya akan semakin meningkat ketika penderita membungkukkan badan, batuk, atau ketika mengangkat barang berat.

 

Umumnya, hernia inguinal bukanlah kondisi yang berbahaya. Namun, kalau tidak disembuhkan, kondisi tersebut bisa menyebabkan masalah yang lebih serius. Misalnya, suplai darah ke bagian usus yang mencuat keluar bisa terpotong dan hal tersebut bisa membahayakan nyawa penderita.

Segera periksa ke dokter kalau Kamu mengalami gejala:

  • Demam
  • Benjolan hernia berubah warna menjadi merah, ungu, atau gelap
  • Rasa sakit yang semakin meningkat dalam kurun waktu pendek
  • Mual dan muntah
  • Tidak bisa buang angin atau BAB.

 

Femoral

Hernia di sela paha ada juga yang berjenis femoral. Kasusnya cukup langka, hanya beberapa dari setiap 100 kasus hernia sela paha. Biasanya hernia femoral ditemukan pada wanita berusia lanjut. Pada hernia femoral, benjolannya muncul di area sela paha yang berbeda, yaitu saluran femoral. Biasanya, benjolan tersebut terlihat di bagian atas paha. Sama seperti hernia inguinal, hernia femoral bisa menjadi berbahaya jika tidak disembuhkan. Namun yang lebih berbahaya dari hernia femoral adalah, penderita seringkali tidak merasakan dan melihat gejala apapun hingga kondisinya membutuhkan pertolongan medis.  

 
Baca juga: Makanan Penambah Massa Otot

 

Hernia umbilikal

Meskipun orang dewasa bisa terkena hernia umbilikal, namun penyakit ini lebih sering ditemukan pada bayi baru lahir, terutama bayi yang lahir prematur. Hernia umbilikal adalah jenis hernia kedua yang paling umum. Penyakit ini terjadi ketika lemak atau bagian usus  keluar dan menonjol di sekitar pusar.

 

Hernia umbilikal biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Gejalanya hanyalah benjolan di dekat pusar. Pada bayi, kondisinya umumnya akan sembuh dengan sendirinya ketika sudah berusia 1 tahun. Hernia umbilikal bisa dioperasi, namun biasanya dokter akan merekomendasikannya jika benar-benar dibutuhkan. Pada umumnya, hernia umbilikal tidak akan menyebabkan kondisi yang lebih serius.

 

Hernia insisional

Setelah prosedur operasi bedah perut, orang bisa terkena hernia insisional. Jaringan akan mencuat keluar dari bekas operasi yang belum sepenuhnya kering. Sama seperti hernia sela paha, hernia insisional bisa menyebabkan kondisi yang lebih serius jika tidak ditangani. Untuk orang yang baru operasi, kondisi ini memang umum terjadi. Satu-satunya cara untuk mengatasinya adalah dengan melakukan operasi lagi. Namun, tindakan operasi bisa lebih sulit dan kompleks.

 

Hernia hiatal

Hernia hiatal sedikit berbeda dengan jenis hernia lainnya. Pasalnya, hernia hiatal terjadi di diafragma, yaitu sejumlah otot yang memisahkan dada dengan perut. Pada hernia hiatal, bagian dari perut keluar dari posisinya dan naik ke celah diafragma dan masuk ke rongga dada. Pada kondisi ini, benjolannya tidak terlihat dari luar. Namun, penderita biasanya merasakan gejala berupa heartburn atau nyeri dada.

 

Hernia hiatal adalah jenis hernia yang paling banyak ditemukan pada wanita hamil. Selain itu, jenis hernia ini juga seringkali menyerang orang berusia 50 tahun ke atas. Pengobatan utama hernia hiatal adalah perubahan gaya hidup dan obat-obat tertentu. Namun seringkali, penderita juga tidak sadar bahwa ia mengalami hernia hiatal karena tidak merasakan gejala apapun. Pada kasus seperti itu, biasanya tidak perlu dilakukan pengobatan apapun.

 

Hernia Jenis Lain

Selain jenis-jenis hernia di atas, ada beberapa jenis hernia lain yang lebih langka, diantaranya adalah:

  • Hernia epigastrik: kondisi dimana lemak keluar ke bagian antara pusar dan bagian bawah tulang payudara. Jenis hernia ini lebih sering ditemukan pada pria ketimbang wanita.
  • Hernia dinding abdominal: jenis hernia ini bisa dialami oleh orang yang juga terkena hernia insisional. Untuk mengatasi hernia dinding abdominal, umumnya dibutuhkan tindakan operasi.
  • Spigelian: jenis hernia ini adalah kondisi dimana jaringan lemak mencuat keluar otot di bagian bawah pusar atau di bagian dimana biasanya terdapat.
 Baca juga: Manfaat Protein bagi Otot dan Tubuh
 

Hernia umumnya memang bukan penyakit yang membahayakan. Namun, seperti yang dijelaskan di atas, ada beberapa jenis yang jika tidak diatasi dapat menyebabkan kondisi yang lebih berbahaya. Waspada setiap ada tonjolan di lokasi-lokasi yang sudah disebutkan tadi ya, Gengs! (UH/AY)