“iiih.. pusarnya bodong yaaa?”

Apakah Anda atau sanak keluarga Anda ada yang pernah mendapatkan pertanyaan seperti itu? Pusar yang menonjol atau yang bisa disebut sebagai hernia umbilikaslis ini merupakan suatu kondisi dimana terdapat tonjolan pada organ perut. Tonjolan tersebut keluar dari daerah sekitar pusar akibat lemahnya jaringan penyambung dan otot perut. Anda tidak perlu khawatir jika tonjolan yang terjadi terlihat saat masih kecil, karena biasanya tonjolan akan menghilang dengan sendirinya. Namun, bagaimana jika tonjolan terjadi hingga usia dewasa? Yuk, simak di artikel berikut!

 

Definisi Hernia

Hernia umbilikalis merupakan penonjolan pada organ dalam perut yang keluar dari daerah sekitar pusar akibat lemahnya jaringan penyambung dan otot perut. Kondisi tersebut kemudian membentuk suatu 'bukaan' yang dikenal sebagai defek, yang menyebabkan jaringan lemak dan organ dalam perut bagian pusar menjadi menonjol keluar. Kelainan ini sering terjadi pada anak-anak, meski bisa juga terjadi pada usia dewasa. Defek yang muncul pada tubuh anak-anak, seringkali akan tertutup dengan sendirinya dan tidak membutuhkan tindakan pembedahan. Namun, hernia umbilikalis yang terjadi pada dewasa tidak dapat sembuh dengan sendirinya sehingga harus dilakukan pembedahan.

 

Penyebab Penyakit Hernia

Terdapat beberapa penyebab terjadinya hernia umbilikalis, baik pada anak-anak maupun usia dewasa. Berikut penjelasannya:

-Biasanya ada bayi yang memiliki pusar menonjol atau biasa disebut bodong. Kondisi ini terjadi karena selama kehamilan tali pusat melewati lubang kecil yang terbuka pada otot perut bayi. Namun, jika lubang tersebut tidak menutup dan otot perut tidak bergabung secara sempurna di garis tengah perut, dinding perut akan melemah. Hal inilah yang kemudian menyebabkan munculnya hernia umbilikalis atau bodong pada saat bayi lahir.

-Pada orang dewasa biasanya disebabkan karena adanya obesitas, kehamilan yang berulang-ulang, adanya cairan dalam rongga perut (ascites), atau pernah melakukan operasi pada perut.

 

Gejala Hernia

Gejala yang bisa terlihat ketika mengalami hernia umbilikalis ini adalah dengan adanya tonjolan di bagian pusar atau sekitarnya. Penderita juga biasanya merasakan nyeri atau tekanan pada perut. Selain itu, tonjolan yang muncul bisa bertambah keluar bila penderita mengalami batuk atau sedang mengejan. Sedangkan tonjolan lembut pada bayi hanya akan terlihat saat bayi sedang menangis, batuk, atau merasa tegang. Tonjolan tersebut akan segera hilang jika bayi tenang atau ketika sedang tidur.

 

Diagnosa

Hernia umbilikalis bisa didiagnosa dengan melakukan pemeriksaan fisik. Terkadang, pemeriksaan penunjang, seperti ultrasonografi atau foto sinar-X perut bisa dilakukan untuk melihat apakah terjadi komplikasi. Pada anak-anak, kelainan ini jarang menyebabkan suatu komplikasi. Biasanya, komplikasi bisa terjadi jika jaringan perut yang menonjol terjepit (inkarserata) dan tidak dapat dimasukkan kembali ke dalam rongga perut. Kondisi ini bisa mengganggu aliran darah pada bagian usus yang terjepit dan menimbulkan rasa nyeri luar biasa dan kerusakan pada jaringan di dalamnya. Jika aliran darah yang menuju bagian usus yang terjepit benar-benar berhenti, maka bisa terjadi kematian jaringan (gangren). Infeksi yang terjadi bisa menyebar ke seluruh bagian perut dan menimbulkan keadaan yang bisa berkibat fatal.

 

Pengobatan

Seperti telah disampaikan sebelumnya, bahwa untuk orang dewasa harus dilakukan pembedahan sebagai bentuk penanganannya. Sedangkan hernia umbilikalis yang terjadi pada anak-anak, biasanya akan menghilang seiring bertambahnya usia, tanpa memerlukan tindakan pembedahan. Namun, anak-anak dengan hernia umbilikalis yang memiliki defek yang besarnya lebih dari 1 cm, kecil kemungkinan bisa menutup sendiri sehingga membutuhkan tindakan pembedahan. Nah, jika anak Anda memiliki pusar yang menonjol sebaiknya Anda tidak perlu langsung merasa cemas. Tonjolan yang timbul di sekitar pusar ini biasanya akan mengecil seiring dengan bertambahnya umur. Namun, bagi Anda dengan kondisi khusus yang memiliki hernia umbilikalis hingga usia dewasa dianjurkan untuk segera memeriksakannya ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.