Orang dengan diabetes yang tidak terkontrol berisiko lebih besar memiliki masalah pada gigi. Itu karena, diabetes dapat mengurangi suplai darah ke gusi. Selain itu, gula darah tinggi dapat menyebabkan mulut kering dan memperburuk penyakit gusi.

 

Orang dengan diabetes tipe 1 atau diabetes tipe 2, penting untuk mengelola kadar gula darah di tubuh. Kadar gula darah tinggi akan membuat bakteri di mulut berkembang subur. Selain itu, glukosa yang berlebihan bisa merusak keseimbangan sel darah putih yang menjadi pertahanan utama tubuh dalam melawan infeksi bakteri di mulut.

 

Baca juga: 6 Masalah Gigi dan Mulut Akibat Konsumsi Obat Tertentu

 

Masalah Gigi Penyandang Diabetes

Semakin tinggi kadar gula darah, bertambah besar pula risiko masalah pada gigi. Ini penjelasannnya.

 

1. Karies

Kerusakan gigi atau gigi berlubang. Secara alami, mulut mengandung banyak jenis bakteri. Ketika pati dan gula yang terkandung pada makanan dan minuman yang dikonsumsi berinteraksi dengan bakteri di mulut, sebuah plak terbentuk di gigi.

 

Kemudian, asam dalam plak akan menyerang permukaan gigi, tidak terkecuali enamel dan dentin. Inilah yang menyebabkan gigi berlubang dan penyakit gusi. Semakin tinggi kadar gula darah, semakin banyak pasokan gula dan pati. Dan, semakin banyak asam terbentuk pada gigi Kamu.

 

2. Gingivitis

Peradangan yang terjadi pada gusi. Diabetes mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan bakteri. Jika kita tidak menyikat gigi secara teratur, plak akan mengeras di bawah garis gusi dan kemudian menjadi zat yang disebut tartar, kerak gigi.

 

Apabila plak dan karang gigi tidak dibersihkan dalam jangka waktu lama, akan mengiritasi bagian gusi di sekitar pangkal gigi. Akibatnya, gusi akan bengkak dan mudah berdarah. Inilah yang dikenal sebagai gingivitis. Gejalanya berupa gusi berwarna kemerahan, bengkak, keluar darah dari celah gusi, terutama saat menggosok gigi.

 

Baca juga: Awas, Sikat Gigi Terlalu Keras Membuat Gusi Turun!
 

3. Periodontitis

Jika tidak diobati, gingivitis dapat menyebabkan infeksi lebih serius yang disebut periodontitis. Kondisi di mana jaringan lunak dan tulang yang menopang gigi akan hancur, menyebabkan gusi dan tulang rahang menjauh dari gigi. Pada akhirnya, menyebabkan gigi kendur dan tanggal.

 

Periodontitis cenderung lebih parah bagi orang yang menderita diabetes karena penyakit tersebut menurunkan kemampuan untuk melawan infeksi dan memperlambat penyembuhan. Periodontitis dapat menyebabkan kadar gula darah Kamu meningkat, yang pada gilirannnya membuat diabetes sulit dikontrol.

 

Selain itu, periodontitis dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan masalah kesehatan serius lainnya. Mencegah dan mengobati periodontitis dengan membersihkan gigi secara teratur dapat membantu meningkatkan kontrol gula darah.

 

4. Sariawan

Orang dengan diabetes lebih mungkin mengalami sariawan, infeksi jamur yang disebabkan oleh ragi Candida albicans. Gejalanya ialah muncul bercak putih atau merah yang menempel pada gusi, lidah, pipi, atau langit-langit mulut. Untuk menghindari sariawan, kebersihan mulut harus dijaga dengan baik.

 

5. Xerostomia

Sebagian besar penderita diabetes mengalami kekurangan air liur, kondisi yang dikenal sebagai mulut kering. Tanpa air liur untuk menjaga mulut tetap lembap, Kamu berisiko mengalami kerusakan gigi, infeksi gusi, dan sariawan.

 

Gejala xerostomia berupa lidah kering dan kasar, rasa kering di dalam mulut yang terjadi sepanjang waktu dan bibir pecah-pecah. Selain itu, penderitanya akan mengalami luka pada mulut dan memiliki masalah saat mengunyah atau menelan makanan. Jika tidak diobati segera, xerostomia dapat menyebabkan bau mulut.

 

Baca juga: Mencegah Bau Mulut Penderita Diabetes

 

 

Referensi:

WebMD. Dental Problems and Diabetes

MayoClinic. Diabetes and dental care: Guide to a healthy mouth