Pada ibu hamil, pusar yang menonjol keluar alias bodong merupakan hal yang wajar terjadi. Pusar bodong ini bisa menjadi salah satu perubahan bentuk tubuh pada beberapa ibu hamil. Pusar yang menonjol pada ibu hamil disebabkan oleh tekanan yang terlalu besar pada bagian perut. Ini umumnya tidak berbahaya, namun bisa menjadi gejala dari hernia umbilikalis!

 

Mengenal Hernia Umbilikalis

Hernia sendiri adalah lubang kecil di dinding perut yang robek karena peningkatan tekanan di perut akibat pertumbuhan janin yang membesar. Hernia diikuti dengan adanya benjolan di sekitar pusar. Hernia umbilikalis terjadi bila lubang kecil di dinding perut tersebut diikuti dengan rasa nyeri.

Hernia umbilikalis juga umum terjadi pada bayi baru lahir, Kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya paling lambat ketika anak berusia 1-2 tahun. Tindakan operasi dibutuhkan jika hernia umbilikalis tidak kunjung hilang saat anak memasuki usia 3-4 tahun. Hernia umbilikalis biasanya terjadi pada bayi yang lahir prematur atau bayi yang lahir dengan berat badan rendah.

Sedangkan pada orang dewasa, hernia umbilikalis lebih sering terjadi pada mereka yang mengalami obesitas, ibu hamil yang mengandung anak kembar, atau ibu yang telah beberapa kali mengandung. Hernia juga lebih umum dialami oleh wanita dibandingkan pria. Biasanya pusar akan menonjol keluar di trimester ke-2 kehamilan.

Baca juga : Jangan Biarkan Pusarmu Bau!

 

Gejala Hernia Umbilikalis pada Ibu Hamil

Jika menderita hernia umbilikalis, biasanya gejala yang muncul adalah Mums akan merasakan benjolan di sekitar pusar. Benjolan akan lebih terlihat saat Mums sedang berbaring. Mums juga mungkin mengalami nyeri di area pusar, terutama saat Mums sedang aktif bergerak, misalnya saat membungkuk, bersin, batuk, tertawa keras, atau mengejan.

Kendati demikian, Mums tidak perlu khawatir terhadap kondisi ini. Hanya diperlukan pengobatan kecil untuk meringankan kondisi tersebut. Bahkan, umumnya secara perlahan jaringan pada perut akan menutupi lubang secara alami. Namun, pemulihan pada wanita hamil memang cenderung lebih lama.

 

Komplikasi yang Terjadi pada Kasus Hernia Umbilikalis

Komplikasi akibat hernia umbilikalis pada anak sangat jarang terjadi. Komplikasi bisa muncul jika jaringan perut yang keluar malah terjebak dan tidak bisa masuk kembali ke rongga perut. Jaringan perut yang terjepit akan membuat usus atau lemak terjebak, dan menyebabkan suplai darah berkurang bahkan terhenti. Jika tidak mendapat suplai darah, jaringan perut yang terjepit akan mengalami infeksi dan jaringan menjadi rusak.

Baca juga : Tantangan Menjadi Ibu Baru dan Kiat Untuk Mengatasinya

 

Tindakan yang Bisa Dilakukan untuk Meredakan Hernia Umbilikalis

Mums bisa mengurangi dampak benjolan dengan cara memijat sambil mendorong tonjolan tersebut secara lembut agar masuk ke dalam, dalam keadaan posisi telentang. Mums juga bisa menggunakan belly band agar hernia tidak terlalu menonjol, serta untuk meringankan rasa sakit. Namun jika tidak merasa terganggu dengan hernia yang muncul, Mums tidak perlu melakukan tindakan apapun.

Jika pusar yang menonjol menimbulkan rasa nyeri berlebih, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada dokter. Dokter akan memeriksa dan memberi saran yang tepat agar kondisi tersebut tidak mengganggu proses persalinan nantinya. Pusar yang menonjol juga biasanya akan kembali kepada ukuran normal setelah Mums melahirkan. Namun, jika setelah melahirkan hernia tidak kembali seperti semula, kemungkinan Mums perlu menjalani proses pembedahan untuk memperbaikinya.

Saat hamil, proses pembedahan sangat tidak disarankan karena terlalu berisiko, misalnya ditakutkan akan kehilangan banyak darah. Prosedur pembedahan dilakukan dengan memasukkan kembali jaringan ke dalam rongga perut dan menutup lubang pada otot perut tersebut.

 

Selain hernia umbilikalis, gejala lain yang sering menyerang pusar ibu hamil adalah rasa gatal. Jika gatal menyerang, sebisa mungkin Mums harus menahan untuk menggaruknya. Menggaruk akan membuat pusar iritasi. Hindari pemakaian plester pada pusar yang menonjol, karena bisa mengakibatkan pusar mengalami iritasi. Untuk meredakan rasa gatal, coba gunakan pelembap kulit. Alangkah baiknya jika Mums bertanya kepada dokter mengenai segala hal yang terasa aneh dan mengkhawatirkan pada tubuh Mums. Jangan sampai Mums melakukan tindakan yang sembarangan ketika sedang hamil, ya.

Baca juga : Flu Pada Ibu Hamil? Ketahui Efek dan Bahayanya!