Obesitas merupakan salah satu kondisi malnutrisi ketika seseorang memiliki indeks massa tubuh (BMI) 30 atau lebih. Obesitas dapat memicu timbulnya sejumlah masalah kesehatan, seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, hingga kanker. Oleh karena itu, obesitas bukanlah kondisi yang dapat dibiarkan begitu saja.

 

Satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk menghindari risiko penyakit akibat obesitas adalah dengan menurunkan berat badan hingga mencapai berat ideal. Untuk mendapatkan berat badan ideal, orang dengan obesitas tentu harus memperhatikan asupan makanannya. Lantas, kira-kira seperti apa sih menu makanan untuk penderita obesitas yang tepat?

 

Baca juga: Hati-hati, Stres Bisa Sebabkan Obesitas!

 

Indonesia Peringkat Ke-10 Dalam Daftar Negara dengan Tingkat Obesitas Tertinggi

Sebuah studi dari Global Burden of Diseases yang dipublikasikan dalam jurnal medis Lancet tahun 2014 sempat merilis daftar berisi negara-negara dengan tingkat obesitas tertinggi di dunia. Ironisnya, Indonesia termasuk ke dalam daftar tersebut dan menempati peringkat ke-10.

 

Dikutip dari CNN Indonesia, Manajer Riset dan Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI), Dr. Budi Wiweko, mengatakan kalau salah satu pemicu terjadinya obesitas dalam masyarakat Indonesia saat ini adalah pola konsumsi makanan dan minuman manis. Konsumsi makanan dan minuman manis menjadi sulit dihindari karena banyak tersedia di pasaran dan mudah diakses warga. Untuk menghindari obesitas, Dr. Budi sangat menyarankan untuk mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis.

 

Baca juga: Apakah Obesitas Menyebabkan Menstruasi Tidak Teratur?

 

 

Menu Makanan untuk Penderita Obesitas

Bagi penderita obesitas, pemilihan menu makanan harus dilakukan secara tepat dan tidak boleh sembarangan. Hal terpenting dalam memilih menu makanan untuk penderita obesitas adalah yang dapat menurunkan berat badan. Meski begitu, bukan berarti penderita obesitas harus menerapkan pola makan dan diet ekstrem.

 

Diet yang terlalu ekstrem justru dapat menimbulkan reaksi pertahanan diri dari tubuh ketika terjadi defisit kalori. Gejalanya adalah tubuh selalu merasa lapar dan lebih malas bergerak. Para pelaku diet ekstrem yang tidak siap untuk 'bertanding' jangka panjang biasanya akan gagal ketika tubuh mencapai fase ini.

 

"Sebenarnya, prinsip utama penurunan berat badan adalah defisit kalori (kalori yang kita asup harus lebih rendah daripada yang digunakan). Semua jenis diet yang populer untuk menurunkan berat badan prinsipnya sama, yaitu mengurangi asupan baik secara sadar (membatasi pilihan dan jumlah makanan), atau secara tidak sadar (membatasi jam makan)," jelas Hana Adisti, S. Gz., Registered Nutrisionist sekaligus Expert GueSehat.

 

Menurut Hana, penderita obesitas yang ingin menjalani diet pun harus memilih program diet yang tepat. Metode diet apapun kalau tidak defisit kalori (misalnya diet keto yang tidak mengonsumsi karbohidrat) tetapi secara total tetap surplus kalori, tidak akan menurunkan berat badan.

 

Hana juga menambahkan, menu makanan untuk penderita obesitas juga bisa disesuaikan dengan jenis diet yang dipilih. Pilihlah menu diet dan makanan yang sesuai dengan selera. Misalnya kalau suka sekali dengan nasi, ya jangan pilih diet keto. Pasalnya, diet tersebut harus dilakukan jangka panjang dan menjadi bagian dari gaya hidup. Jangan gunakan diet dengan jangka waktu tertentu. Tidak akan berhasil karena inti dari penurunan berat badan adalah perubahan gaya hidup.

 

Selain itu, menurut National Heart, Lung and Blood Institute, para ahli sepakat bahwa diet sehat rendah lemak, natrium, dan gula tambahan sangat baik untuk menurunkan berat badan. Daging tanpa lemak, seperti ayam, kalkun, dan ikan, dapat menggantikan daging merah berlemak. Roti gandum adalah pilihan yang lebih baik daripada produk tepung putih. Minyak sehat, seperti minyak zaitun dan minyak kanola, dapat menggantikan mentega atau margarin.

 

Obesitas bukanlah kondisi yang dapat dibiarkan begitu saja. Pasalnya, kondisi ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Karenanya, pastikan untuk selalu memilih menu makanan yang tepat. Alhasil, berat badan dapat turun dengan cara yang sehat. (BAG/AS)

 

Baca juga: Benarkah Memiliki Istri yang Obesitas Meningkatkan Risiko Diabetes?

 

Cegah Obesitas - GueSehat.com

 

Sumber:

"Semakin Banyak Orang Indonesia Alami Obesitas" - CNN Indonesia

"Obesity" - Mayo Clinic

"What is obesity and what causes it?" - Medical News Today

"Obesity" - NHS

"A Meal Plan for Obesity" - LiveStrong