Puasa di bulan Ramadhan merupakan kewajiban bagi muslim yang sudah akil balig. Puasa dilakukan dengan menahan makan dan minum sejak matahari terbit sampai tenggelam, selama kurang lebih 30 hari. Saat menjalani puasa, tidak jarang kita mengalami kembung dan mual akibat perubahan pola makan.

 

Kembung dan mual adalah keluhan yang dirasakan di saluran cerna. Kembung adalah kondisi di mana seseorang merasakan sensasi penuh pada perut dan membuatnya merasa tidak nyaman.

 

Kembung bisa disebabkan oleh beragam hal seperti banyaknya gas/udara yang terperangkap dalam saluran pencernaan akibat produksi gas berlebih dari makanan, gangguan absoprsi karbohidrat, atau karena asupan makanan yang kurang baik pada saat sahur dan berbuka. 

 

Bagaimana mengatasi perut kembung di bulan puasa ini? Berikut penjelasan dr. Sri Rejeki Endang. M.Si (Herb) dari Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI)

 

Baca juga: Atasi Perut Kembung dengan Obat yang Aman, Praktis dan Mudah Dicerna!

 

Perut Kembung Belum Tentu Sakit Maag

 

Gejala perut kembung mirip dengan sakit maag sehingga banyak yang mengira menderita sakit maag. Padahal belum tentu Gengs. Penyebab kembung pada saat puasa umumnya karena kesalahan makan pada saat sahur dan berbuka, di mana biasanya orang-orang akan langsung mengasup makanan berminyak, pedas, ataupun mengandung gas. Makan dengan tergesa-gesa juga dapat memacu timbulnya kembung.

 

Begitu pula dengan mual, sering terjadi pada saat puasa di bulan Ramadhan. Waktu puasa yang panjang membuat sistem pencernaan perlu beradaptasi. Mual merupakan sensasi yang tidak enak pada perut bagian atas yang biasanya dikuti dengan keinginan untuk muntah, Makan yang berlebihan pada saat berbuka atau sahur bisa memacu rasa mual pada saat berpuasa.

 

Tahukah Gengs jika herbal dapat digunakan untuk mengatasi kembung dan mual Kita bisa sangat mudah menemukan di dapur kita atau mungkin biasa kita gunakan sebagai bumbu masak. Salah satunya adaah Jahe atau nama latinnya Zingiber Officinale.

 

Baca juga: Pilah-Pilih Herbal Anti Kembung dan Mual
 

 

Mengatasi Perut Kembung dengan Obat Herbal Jahe

Jahe mengandung antara lain gingerol, shogaol, zingerone, zingiberol dan paradol. Secara turun temurun, jahe telah digunakan untuk mengatasi dan mencegah kembung dan mual. Jahe bekerja dengan cara menghambat reseptor serotonin dan mengurangi efek muntah pada saluran cerna dan sistem saraf pusat.

 

Jahe juga mengandung minyak atsiri sebagai anti peradangan (anti inflamasi) sehingga jahe dapat mengurangi frekuensi mual dan muntah akibat peradangan dari infeksi H. pylori. Jahe dapat membuat lambung menjadi nyaman, meringankan kram perut dan membantu mengeluarkan angin. Rasa jahe yang tajam merangsang nafsu makan, memperkuat otot usus, membantu mengeluarkan gas usus.

 

Baca juga: Cara Atasi Perut Kembung dan Mual saat Puasa

 

Dosis rata-rata yang biasa digunakan berkisar antara 0,5 - 2 gram berbentuk bubuk dan dimasukkan ke dalam kapsul. Bisa juga digunakan dalam bentuk ekstrak kering atau jahe yang masih segar. Banyak penelitian membuktikan bahwa bubuk jahe sebanyak 1 gram per hari dapat menghilangkan mual yang disebabkan oleh berbagai faktor, akan tetapi tidak boleh melebihi 4 gram per hari.

 

Nah Gengs, tidak perlu takut lagi kembung dan mual pada saat kamu berpuasa. Sebelum mencoba obat sintetis, Gengs dapat memanfaatkan herbal alami untuk mengatasi keluhan kembung dan mual. Selain efek samping yang minimal, herbal alami terbukti efektif. Obat herbal alami dapat dengan mudah dibeli secara online

 

Baca juga: Kenapa Ya Penderita Diabetes Sering Alami Perut Kembung?

 

 

 

Referensi

 

  1. Sudoyo AW, et al. Buku Ajar ilmu Penyakit Dalam Jilid 1. 2009. Edisi V. Jakarta: Internal Publishing.

  1. Beshyah SA, et al. Mini-symposium: Ramadhan fasting and the medical patient: an overview for clinicians. Ibnosina Journal of Medicine and Biomedical Sciences. 2010 Vol. 2(5). p.240-57.

  1. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. 1997. Jahe. PT Elknusa Tbk. http://www.jkpelnusa-gdl

  1. Rostiana, O., Abdullah, A., Taryono, & Haddad, E. A. Jenis-jenis Tanaman Jahe. Edisi Khusus Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, 1991. Vol.7(1), p.7- 10.

  1. Abdul Mun im, Endang Hanani. FitoTerapi Dasar, Dian Rakyat,Jakarta 2011

  1. Connell DW, McLachlan R. Natural pungent compounds IV. Examination of gingerols, shogaols, paradols and related compounds by thin layer and gas chromatography. J Chromatogr. 1972. Vol.67/. p.29-35.

  1. Ginger (Zingiber officinale roscoe). 2008.

  2. http:// www.nlm.nih.gov /medlineplus/druginfo/natural/patient-ginger.html.