Selain sembelit, masalah pencernaan lain yang kerap dialami oleh balita adalah diare. Diare adalah kondisi di mana feses yang dikeluarkan memiliki tekstur encer dan berair. Ketika diare, frekuensi buang air besar juga akan meningkat. Jika tidak segera ditangani dengan tepat, diare pada anak dapat menyebabkan dehidrasi atau bahkan komplikasi lain yang lebih serius.

 

Penyebab Diare pada Balita

Diare yang dialami balita dan anak-anak bisa berupa diare akut (jangka pendek) atau diare kronis (jangka panjang). Diare akut biasanya berlangsung 1 atau 2 hari dan akan segera mereda. Umumnya, diare akut disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yangtelah terkontaminasi bakteri atau virus.

Sementara, diare kronis dapat berlangsung selama beberapa minggu dan umumnya disebabkan oleh masalah kesehatan yang lebih serius, seperti sindrom iritasi usus besar, penyakit usus, penyakit Crohn, atau penyakit Celiac.

Selain itu, ada beberapa penyebab lain kondisi diare pada balita dan anak-anak, seperti intoleransi makanan, alergi makanan, reaksi terhadap obat-obatan, atau riwayat pembedahan pada perut atau kantong empedu.

 

Baca juga: Yuk, Ketahui Penyebab Diare Pada Anak!
 

Gejala Diare pada Balita

Gejala diare pada balita bisa berbeda-beda, tetapi secara umum berikut beberapa gejala yang mungkin timbul:

- Sakit perut

- Kembung

- Mual

- Kram perut

- Frekuensi buang air besar yang meningkat

- Demam

- Feses encer dan berair

- Dalam kondisi yang lebih parah, feses dapat tercampur dengan darah

- Inkontinensia

- Dehidrasi

 

Baca juga: Penyebab dan Cara Mencegah Diare
 

Mengatasi Diare pada Balita Secara Alami

Komplikasi utama yang dapat terjadi jika diare si Kecil tidak ditangani adalah dehidrasi. Dalam kondisi parah, dehidrasi dapat menyebabkan kejang, kerusakan otak, bahkan kematian. Oleh karena itu, penting untuk segera mengatasi diare yang dialami oleh balita. Namun, sebelum menggunakan obat-obatan, yuk Mums simak dulu cara mengatasi diare pada balita secara alami.

 

1. Pastikan agar si Kecil tetap terhidrasi

Seperti disebutkan sebelumnnya, komplikasi paling serius dari diare adalah dehidrasi. Untuk itu, pastikan agar si Kecil mendapat cairan dalam jumlah yang cukup sehingga tubuhnya tetap terhidrasi. Berikan air mineral atau kaldu bening sesering mungkin. Jika si Kecil masih menyusu, berikan ia ASI sesering mungkin.

Diare juga dapat menguras elektrolit tubuh, sehingga Mums juga dapat memberikannya larutan glukosa elektrolit. Cairan ini memiliki keseimbangan antara air, gula, dan garam yang dapat membantu mencegah dehidrasi.

 

2. Terapkan diet BRAT hingga diare si Kecil mereda

American Academy of Pediatrics merekomendasikan diet BRAT untuk balita yang mengalami diare. Diet BRAT terdiri dari pisang, nasi, saus apel, dan roti panggang tanpa mentega. Meski makanan-makanan ini terbilang hambar, tetapi tidak akan memperburuk kondisi perut yang sedang sensitif. Sebaliknya, kandungan-kandungan dari makanan ini dapat membantu memadatkan feses. Selain itu, pisang mengandung potasium yang dibutuhkan oleh balita ketika mengalami diare.

 

3. Hindari memberikan jus buah

Beberapa balita mengalmai diare karena sering atau terlalu banyak mengonsumsi jus buah dan minuman manis lainnya. Oleh karenanya, batasi pemberian jus buah pada balita hanya sekitar setengah cangkir per hari.

 

4. Tambahkan lemak dan serat

Meningkatkan asupan lemak dan serat dalam makanan si Kecil ketika ia diare dapat membantu meredakannya. Yang terpenting, pilihlah jenis lemak sehat dan buah-buahan serta sayuran segar. Berikan juga roti gandung, sereal, dan kacang-kacangan yang dapat membantu memenuhi kebutuhan seratnya.

 

Nah, Mums itulah beberapa tips meredakan diare pada balita secara alami. Semoga membantu ya, Mums! (BAG)

 

Baca juga: Manfaat Zinc untuk Mengatasi Diare Anak
 

 

Referensi

Children's Health. How to treat diarrhea in kids.

Hello Motherhood. Food for Toddlers Who Have Diarrhea.

Johns Hopkins Medicine. Diarrhea in Children.

WebMD. Diarrhea in Children: Causes and Treatments.