Diare adalah kondisi ketika feses atau kotoran saat buang air besar teksturnya encer dan berair. Ini merupakan salah satu masalah kesehatan yang sangat umum menyerang segala usia.

 

Kebanyakan orang dewasa biasanya akan terserang diare 4 kali setiap tahunnya. Namun, ternyata anak-anak memiliki risiko lebih besar mengalami diare dibandingkan orang dewasa dan bisa berakibat fatal bagi mereka. Namun tenang, ada obat diare alami untuk anak yang bisa Mums berikan, kok!

 

Diare pada Anak

Berdasarkan keterangan dari UNICEF, diare adalah salah satu penyebab kematian tertinggi pada anak-anak. Bayangkan saja, pada tahun 2016, sekitar 8% anak-anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia meninggal akibat diare. Artinya, lebih dari 1.300 anak kecil meninggal setiap hari atau 480.000 anak per tahunnya karena terkena diare. Jadi, jangan remehkan diare pada anak ya, Mums!

 

Diare sebenarnya adalah cara tubuh membersihkan diri dari kuman penyebab penyakit. Biasanya ini berlangsung hanya beberapa hari, kemudian akan sembuh dengan sendirinya. Diare sendiri terbagi menjadi 2 tipe, yaitu:

  • Diare akut: Diare tipe ini akan hilang setelah 1-2 hari. Ini umumnya disebabkan oleh makanan atau air yang terkontaminasi oleh bakteri maupun akibat infeksi virus.

  • Diare kronis: Diare kronis akan berlangsung selama beberapa minggu. Ini dapat dikarenakan masalah kesehatan tertentu, misalnya irritable bowel syndrome (IBS) atau penyakit usus, seperti kolitis ulseratif, Crohn's disease, penyakit celiac, dan giardiasis.

 

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ketika mengalami diare, tekstur feses akan lebih encer dan berair. Si Kecil pun akan lebih sering buang air besar daripada normalnya. Diare juga kerap dibarengi dengan demam, mual, muntah, kram, dan dehidrasi. Jadi jika diare si Kecil berlangsung lebih dari 2 hari, maka Mums tidak boleh menyepelekannya dan segera bawa ia ke dokter, ya!

 

Atasi Diare pada Bayi - GueSehat.com



Apa Penyebab Diare pada Anak?

Diare disebabkan oleh banyak hal, di antaranya infeksi bakteri, virus, dan parasit. Namun, kebanyakan kasus diare pada anak disebabkan oleh infeksi virus, salah satunya rotavirus.

Virus

Viral gastroenteritis, kerap disebut flu perut, adalah penyakit yang umum menyerang anak-anak. Ini bisa mengakibatkan diare, mual, dan muntah. Gejala-gejala tersebut biasanya hanya akan dialami selama beberapa hari.

 

Namun jika anak masih sangat kecil atau masih bayi dan kekurangan cairan, maka besar kemungkinan ia akan mengalami dehidrasi. Selain rotavirus, enterovirus seperti coxsackievirus juga merupakan penyebab diare pada anak.

 

Baca juga: Kenapa Ya Aroma Bayi Baru Lahir Sangat Harum?

 

Bakteri

Ada banyak tipe bakteri yang menjadi penyebab diare pada anak, meliputi E. coli, Salmonella, Campylobacter, dan Shigella. Bakteri-bakteri ini sering kali menjadi dalang dari kasus-kasus keracunan makanan, yang dapat menimbulkan gejala diare dan muntah beberapa jam setelah terkena infeksi.

 

Parasit

Parasit yang bisa menyebabkan diare pada anak adalah giardiasis dan cryptosporidiosis.

 

Selain tiga hal di atas, penyebab diare pada anak lainnya yaitu:

  • Intoleransi makanan.

  • Alergi makanan.

  • Efek dari obat-obatan yang sedang dikonsumsi.

  • Masalah pencernaan, misalnya inflammatory bowel disease (IBD) atau radang usus (kolitis).

  • Gangguan pada perut dan usus, misalnya irritable bowel syndrome (IBS).

  • Habis melakukan operasi perut atau kantong empedu.

  • Mengonsumsi makanan atau minuman tinggi gula, misalnya terlalu banyak minum jus.

  • Intoleransi laktosa.

Baca juga: Tanda-tanda Ini Jangan Dijadikan Patokan Bayi Sudah Siap MPASI Ya, Mums!

 

Apa Saja Gejala Diare pada Anak?

Setiap anak bisa mengalami gejala diare yang berbeda-beda. Kendati demikian, biasanya anak yang terkena diare akan mengalami:

  1. Kram.

  2. Sakit perut.

  3. Kembung.

  4. Mual.

  5. Sering buang air besar.

  6. Demam.

  7. Buang air besar berdarah.

  8. Dehidrasi.

  9. Tidak bisa menahan buang air besar.

 

Obat Diare Alami untuk Anak

Kesehatan pencernaan yang kurang terjaga merupakan risiko besar terhadap timbulnya penyakit diare. Diare sendiri dapat berakibat fatal pada anak, salah satunya menyebabkan dehidrasi parah. Sebelum pergi ke dokter, yuk atasi diare pada anak dengan obat diare alami untuk anak!

 

1. Perhatikan Asupan Cairannya

Komplikasi utama dari diare adalah risiko dehidrasi. Karenanya, selalu penuhi asupan cairan si Kecil, misalnya dengan rajin memberikannya air putih atau sup. Jika si Kecil masih menyusu, maka susuilah ia sesering mungkin. Apabila ia tidak mau minum, Mums bisa memberinya es loli.

 

2. Berikan Oralit

Oralit dapat membantu menghidrasi si Kecil. Obat diare alami untuk anak ini berbentuk cairan dan bubuk, sehingga perlu dilarutkan ke dalam air terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.

 

Untuk anak di bawah usia 1 tahun, Mums bisa memberikannya 50-100 cc cairan oralit. Sedangkan jika si Kecil sudah berusia lebih dari 1 tahun, Mums dapat memberikan cairan oralit sekitar 100-200 cc.

 

Baca juga: Kelihatannya Menyehatkan, 5 Makanan Ini Sebenarnya Tidak Baik untuk Anak!

 

3. Terapkan Diet BRAT

American Academy of Pediatrics merekomendasikan diet BRAT untuk anak-anak yang sudah makan MPASI ketika terkena diare. Diet BRAT meliputi pisang, nasi, saus apel, dan roti panggang yang tidak diberi mentega.

 

Makanan-makanan ini rasanya cukup hambar, sehingga tidak akan mengganggu kerja perut yang sedang sensitif. Pisang juga mengandung kalium, yang baik bagi penderita diare.

 

Setelah 48 jam menerapkan diet BRAT, Mums bisa memberikan si Kecil buah dan sayur secara bertahap. Jika diare si Kecil mereda, cobalah memberikannya daging dan produk susu.

 

4. Jangan Memberikan Jus Buah

Berdasarkan keterangan dari Baby Center, beberapa anak mengalami diare karena terlalu banyak mengonsumsi jus atau minuman yang manis. Mums pun disarankan untuk membatasi pemberian jus buah kepada anak sekitar setengah gelas saja dalam sehari. Apabila si Kecil bersikeras untuk minum jus, campurkanlah jusnya dengan air supaya lebih encer.

 

5. Tingkatkan Asupan Lemak Sehat dan Serat

Menurut Riley Hospital for Children, ternyata diare kronis bisa terjadi tanpa ada penyebab pastinya. Pada kasus ini, Mums bisa membantu meredakan diare si Kecil dengan meningkatkan lemak sehat dan serat dalam makanannya.

 

6. Cukupi Kebutuhan Zinc

Zinc bertugas membantu membersihkan kuman penyakit dalam tubuh, mempermudah tubuh menyerap air dan elektrolit, serta memulihkan fungsi sel usus. Masalahnya ketika diare, tubuh banyak kehilangan zinc. Jadi, Mums bisa memberikan obat diare alami untuk anak berupa makanan yang kaya akan zinc, seperti daging, ikan, dan brokoli.

 

Mums sebenarnya juga bisa memberikan tablet zinc yang didapatkan dari rekomendasi dokter. Umumnya, dosis tablet zinc untuk anak di bawah usia 6 bulan adalah 10 mg sekali dalam sehari. Sedangkan dosis untuk anak usia di atas 6 bulan adalah 20 mg sekali dalam sehari.

 

Selain cara-cara di atas, Mums bisa memberikan si Kecil obat untuk mengurangi diare. Tentunya kandungan obat alami yang dipilih harus aman dan efektif untuk mengobati diare si Kecil, ya! Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum memberikan obat kepadanya.

 

Sekali lagi, jangan remehkan diare pada anak. Pasalnya, ini adalah penyakit kedua yang banyak merenggut nyawa anak-anak setelah pneumonia. Bahkan, diare bisa menjadi penyebab kegagalan tumbuh kembang pada anak! Semoga si Kecil cepat sembuh, Mums.

 

Baca juga: Jangan Asal menyentuh Kulit Bayi dan Anak-anak

 

 

Referensi:

UNICEF: Diarrhoeal disease

The Johns Hopkins Medicine: Diarrhea in Children

Healthlink BC: Diarrhea, Age 12 and Older

Medical News Today: How to treat diarrhea at home

LIVESTRONG: Home Remedies for Toddler Diarrhea

Kompas.com: Dalam Mengobati Diare, Oralit Saja Tidak Cukup

KidsHealth: Diarrhea

Detik Health: Jangan Asal Beri Oralit, Kenali Juga Derajat Dehidrasi Saat Anak Diare

WebMD: Diarrhea in Children: Causes and Treatments

Dalam Mengobati Diare, Oralit Saja Tidak Cukup

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dalam Mengobati Diare, Oralit Saja Tidak Cukup", https://sains.kompas.com/read/2018/09/18/183700323/dalam-mengobati-diare-oralit-saja-tidak-cukup.
Penulis : Bhakti Satrio Wicaksono
Editor : Shierine Wangsa Wibawa