Lebaran tinggal menghitung hari, artinya sudah saatnya Mums dan keluarga mempersiapkan mudik ke kampung halaman. Mudik bagi ibu yang membawa anak kecil atau orang dewasa penderita penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, atau bahkan penyakit kanker, tentu butuh persiapan lebih banyak. Membawa orangtua berusia lanjut dalam perjalanan mudik juga membawa risiko kesehatan yang perlu dipertimbangkan.

 

Dr. Ari Fahrial Syam, spesialis penyakit dalam dari FKUI/RSCM, membagikan tips menjelang mudik. Dokter yang suka menulis ini mengaku kerap didatangi pasien penderita penyakit kronis atau lansia, yang meminta nasihatnya jika akan melakukan perjalanan mudik lewat darat lebih dari 12 jam. 

 

“Sebagai dokter penyakit dalam, kalau saja memang pasien saya tersebut kondisinya tidak sehat dan akan melakukan perjalanan panjang puluhan jam, pasti saya tidak izinkan untuk berangkat karena risikonya terlalu besar,” jelas dr. Ari.

 

Masalah lain selain faktor kelemahan fisik selama mudik adalah kemacetan yang membuat akses pada air minum bersih dan toilet menjadi sulit. Dehidrasi merupakan kondisi yang umum terjadi saat seseorang dalam perjalanan jauh. Agar terhindar dari dehidrasi saat mudik, inilah tips mengatasinya:

 

Penyebab dehidrasi di kendaraan

  • Menghindari minum

Ketersediaan air yang terbatas atau karena sulitnya buang air kecil membuat seseorang dalam perjalanan, khususnya perjalanan darat, biasanya menghindari untuk minum. Hal ini tentu akan memperberat kondisi dehidrasi yang terjadi. 

 

  • Terlalu lama di mobil

Seharian penuh berada di dalam kendaraan ber-AC dengan sirkulasi udara yang tidak baik, mudah membuat dehidrasi. Di dalam mobil ber-AC, tubuh tidak berkeringat sehingga rasa haus juga tidak muncul. Orang tua biasanya mempunyai kepekaan terhadap rasa haus yang rendah. Ini kemudian memicu dehidrasi. Selain itu suhu dalam mobil yang terlalu dingin atau terlalu panas akan membuat kulit kering sehingga tidak bisa mempertahankan air dari dalam tubuh, sehingga kita akan mudah jatuh terkena dehidrasi.

Baca juga: Takut Sakit Saat Mudik? Jangan Lupa Bawa Kartu BPJS, Ya!


Gejala dan Dampak dehidrasi

Menurut dr Ari, bagi anak muda yang sehat dan kondisi fisik prima, serta tidak mempunyai penyakit kronik, mungkin akan kuat menghadapi kondisi macet berlama-lama. Tapi untuk orang tua dengan penyakit kronis misal sakit jantung, sakit asma, atau diabetes, kondisi dehidrasi ini sangat berbahaya.

 

Dehidrasi memang ada derajatnya, bisa ringan, sedang, atau berat. Waspada jika ada anggota keluarga usia lanjut yang ikut mudik dan mengeluhkan gejala dehidrasi berikut:

  1. Jantung akan berdetak lebih cepat, dan jika tidak disadari bahwa ini gejala dehidrasi maka dapat berlanjut pada penurunan kesadaran.

  2. Stres. “Karena tidak ada asupan air dan elektrolit yang kuat selama kemacetan, akan memperburuk kondisi kesehatan pemudik yang memang sudah ada masalah kesehatan sebelumnya. Dehidrasi dan asupan elektrolit serta asupan kalori yang rendah memicu stres di tengah perjalanan. Stres akan meningkatkan kecemasan, membuat jantung berdetak lebih cepat, nafas menjadi sesak, dan asam lambung meningkat. Buat penderita darah tinggi stres akan menyebab tekanan darahnya meningkat, kadar gula darah juga meningkat,” jelas dr. Ari.

Baca juga: Tetap Sehat dan Bugar Saat Mudik Lebaran dengan Tips Berikut!

 

Mencegah dehidrasi selama mudik

Meskipun pemerintah sudah membangun akses jalan tol untuk mencegah kemacetan panjang, Kamu mesti mengantisipasi kondisi kemacetan tidak terduga dengan menyiapkan kondisi fisik agar tetap prima.

  • Siapkan makanan kecil dan minuman yang cukup selama perjalanan. Tetap pertahankan minum minimal 2 liter dalam 24 jam, meskipun Kamu tidak merasa haus. Jika didalam perjalanan kita banyak keringat, jumlah air minum harus ditingkatkan.

  • Siapkan buah-buah-buahan yang praktis seperti jeruk, apel atau buah peer. Buah bisa jadi sumber kalori, air, serat vitamin dan mineral.

  • Berhenti saat lelah, untuk membeli cadangan air minum dan perbekalan makan, serta mengosongkan kantong kemih.

 

Kesehatan tetap menjadi prioritas ya Gengs! Meskipun mudik dan bersilaturahmi dengan keluarga adalah hal yang tidak kalah pentingnya, namun Kamu harus tetap memerhatikan kondisi. Jika ada anggota keluarga yang tidak memungkinkan diajak perjalanan jauh, sebaiknya tidak dipaksakan. Persiapkan mudik Kamu dengan baik, ya! (AY/WK)