Pengobatan adalah salah satu pilar penting dalam manajemen diabetes. Obat harus dibarengi gaya hidup sehat seperti pengaturan diet dan olahraga, agar target gula darah dapat tercapai secara optimal. Sudah terbukti bahwa obat-obatan oral diabetes dan insulin, dapat mengendalikan kenaikan gula darah, sehingga wajib digunakan seumur hidup.



Selain obat kimia, sebagian penderita diabetes merasakan juga terbantu dengan obat-obat herbal yang diminum rutin. Umumnya mereka tidak cocok dengan efek samping beberapa obat diabetes. Memang, tidak semua obat diabetes aman dikonsumsi jangka panjang. Dalam sejarahnya, beberapa obat untuk diabetes dapat memiliki efek samping yang berbahaya.

 

Contoh yang mengejutkan, pada 21 Maret 2000, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menarik dari peredaran salah satu obat diabetes yang paling banyak diresepkan, bernama generik troglitazone, dilanjutkan rosiglitazone karena dikaitkan dengan 90 kasus gagal hati dan 63 kematian.



Tapi jangan takut, obat diabetes yang diresepkan dokter saat ini sudah tentu aman karena dokter masih meresepkannya. Karena alasan efek samping, sebagian penderita diabetes memilih pengobatan obat herbal. Hanya saja, tidak boleh sembarangan dalam pemilihan obat herbal. Perhatikan betul kandungan isinya dan konsultasikan dengan dokter untuk semua yang Diabestfriend minum!

 

Baca juga: Turunkan Gula Darah dengan Aman, Coba Cara Ini!



Obat Herbal yang Aman untuk Diabetes

Herbal, adalah obat yang terbuat dari tanaman obat-obatan. Beberapa tanaman diketahui memiliki senyawa yang dapat membantu mengelola kadar gula darah atau meningkatkan fungsi insulin, sehingga dimanfaatkan sebagai obat diabetes. 

Beberapa herbal yang terbukti secara ilmiah bermanfaat untuk diabetes di antaraya pare atau labu pahit yang menurut penelitian dapat menghambat resistensi insulin. Selain itu ada okra, sejenis sayuran yang dari hasil penelitian di tikus dapat memperlambat penyerapan gula.

 

Kunyit adalah salah satu tanaman obat ternama yang juga dijadikan obat untuk diabetes. Biasanya dibuat dalam kemasan kapsul. Nah, herbal paling dikenal untuk diabetes barangkali kayu manis. Tanaman yang dimanfaatkan kulit kayunya ini menjadi bahan ramuan yang paling banyak diteliti untuk diabetes.

 

Baca juga: Inilah Cara Tercepat Turunkan Gula Darah!

 

Kayu manis sudah dikenal sejak zaman Cina kuno, di mana mereka menggunakan kayu manis untuk keperluan pengobatan selama ratusan tahun. Sampai saat ini sudah banyak penelitian tentang manfaat kayu manis untuk pengobatan diabetes.

 

Sebuah studi tahun 2011 menunjukkan bahwa kayu manis, dalam bentuk atau ekstrak, membantu menurunkan kadar glukosa darah puasa. Masih banyak lagi penelitian sedang dilakukan, di mana kayu manis nampak menjanjikan dalam membantu menurunkan kadar gula darah.



Apapun herbal yang Diabestfriend pilih, selalu pastikan obat herbal yang dipilih aman dan sudah melalui uji klinis. Caranya, diskusikan dengan dokter, jika ragu mengonsumsinya. Beberapa obat herbal dibuat oleh perusahaan farmasi yang memiliki reputasi baik. Salah satunya Diabedatex, buatan PT Dexa Medica. Obat ini terbuat dari esktrak kayu manis dan bunga bungur dan sudah masuk golongan fitofarmaka, yaitu herbal yang sudah teruji klinis.

 

Diabetadex juga tidak menyebabkan hipoglikemia walaupun dikonsumsi lebih dari 1 kapsul per hari. Ini telah dibuktikan berdasar hasil uji klinis Diabetadex pada penderita diabetes selama 12 minggu yang menunjukkan adanya penurunan gula darah sebesar 13%.

 

Baca juga: Kelola Diabetes dengan Pola Hidup Sehat dan Konsumsi Obat Herbal yang Aman!


Tips Agar Tidak Salah Memilih Obat Herbal

Teliti sebelum membeli

Luangkan waktu untuk melakukan penelitian singkat sebelum menggunakan sebuah produk herbal. Paling tidak Diabestfriend sempatkan membuka website resmi obat tersebut yang dapat menjelaskan apa kandungan isinya, cara menggunakannya, dan efek sampingnya. Menggunakan obat herbal tidak semudah mendapatkan obat resep, dengan cukup mendatangi dokter, mendapatkan resep, dan meminumnya.

 

Ikuti petunjuk penggunaan

Setiap kali menggunakan ramuan herbal entah dalam bentuk teh, tingtur, pil, atau kapsul, ikuti petunjuk penggunaan pada label dengan hati-hati. Jangan mentang-mentang herbal kemudian digunakan sembarangan hingga overdosis.



Obat herbal pun ada efek samping

Seperti halnya obat secara umum, herbal juga memiliki kemungkinan potensi alergi atau efek samping. Tetap waspada terhadap reaksi yang merugikan seperti sakit perut, diare, sakit kepala, gatal, atau ruam di kulit setelah minum herbal.

 

Baca juga: Daun Sambiloto Bisa Perbaiki Kinerja Insulin, Lho!


 

Periksa kadar gula darah setiap kali mengonsumsi herbal atau obat baru

Obat-obatan herbal dapat membantu mengendalikan diabetes, memiliki potensi efek samping lebih sedikit dan biaya lebih murah daripada obat-obatan kimia. Meskipun begitu, tetap lakukan rutinitas eperti cek gula darah teratur, atur pola makan, dan tetap rutin berolahraga.

 

 

Jika Diabestfriend masih ragu, segera unduh aplikasi Teman Diabetes. Di sana ada forum di mana Diabestfriens bisa menanyakan langsung kepada dokter ahli maupun berbagai pengalaman dengan sesama penderita diabetes. 

 



Sumber:

Diabetesforecast.org, Pros and Cons of Taking Supplements for Diabetes

Healthline.com, Type 2 Diabetes Herbs Supplemennts.

Diabetesselfmanagement, Herbs for Diabetes