Saat ini penyandang diabetes melitus tipe 2 sudah mencapai 415 juta dari seluruh penduduk dunia. Meskipun sudah tersedia berbagai golongan obat antidiabetes, termasuk insulin, namun masih banyak penderita diabetes yang tidak tercapai kadar gula darahnya.

 

Dijelaskan ahli diabetes dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, dr. Tri Juli Edi Tarigan, SpPD-KEMD, “Pengobatan yang tersedia masih memiliki banyak kelemahan sehingga dibutuhkan pengembangan obat-obat baru. Salah satu strategi pengobatan adalah dengan memperbaiki efek inkretin,” jelas dr. Tri Juli dalam pidatonya saat dikukuhkan menjadi Doktor dalam Ilmu Kedokteran di Gedung IMERI FKUI, Rabu, 9 Januari 2019.

 

Alhasil saat ini banyak dikembangkan fitofarmaka yang diketahui memiliki efek menurunkan gula darah. Fitofarmaka adalah obat herbal yang memiliki kualitas setara dengan obat kimia karena sudah memiliki bukti ilmiah melalui uji klinik pada manusia.

 

Salah satu herbal yang disebut memiliki manfaat untuk pasien diabetes adalah sambiloto. Menurut dr. Tri Juli, ekstrak sambiloto sudah lama diketahui memiliki khasiat dalam pengobatan diabetes melitus tipe 2 dan digunakan secara tradisional di masyarakat. Maka dalam rangka meraih gelar Doktor, dr. Tri Juli meneliti tentang mekanisme kerja ekstrak sambiloto dalam kaitannya memperbaiki efek hormon inkretin. Bagaimana hasil penelitiannya?

 

Baca juga: Cara Memilih Obat Herbal Diabetes yang Aman dan Praktis

 

Mengenal Tanaman Sambiloto

Nama Latin tanaman sambiloto adalah Andrographis paniculata. Tanaman ini berasal dari Asia Selatan seperti India dan Sri Lanka, tetapi kini tumbuh di banyak negara Asia Tenggara termasuk Indonesia. Bagian tanaman yang dimanfaatkan jadi obat adalah daun. Selama beratus-ratus tahun sambiloto yang rasanya pahit ini digunakan untuk mengobati influenza. Ada beberapa cerita yang menyatakan daun sambiloto lah yang berhasil meredam epidemik flu di India tahun 1919. Tetapi klaim tersebut belum bisa dibuktikan.

 

Dilansir dari WebMD, selain mengobati flu, Sambiloto juga kerap digunakan untuk mengobati diare, nyeri perut, sakit kuning, dan berbagai infeksi. Penggunaan tanaman Sambiloto sangat luas secara tradisional, karena cara kerjanya adalah meningkatkan sistem imun tubuh, dengan meningkatkan sel-sel darah putih.

 

Baca juga: Bahan Herbal yang Bisa Meningkatkan Kekebalan Tubuh

 

 

Penelitian Sambiloto pada Bintang

Sudah banyak dilakukan penelitian terhadap ekstrak Andrographis paniculata terutama efek antidiabetesnya. Namun kebanyakan penelitian masih pada tikus atau hewan percobaan lain. Biasanya tikus yang diteliti dibuat menjadi diabetes, dan kemudian diberikan ekstrak sambiloto untuk melihat efeknya. Berbagai penelitian pada tikus menunjukkan, ekstrak sambiloto dapat menurunkan kadar gula darah sekaligus lemak darah seperti trigliserida dan LDL ataukolesterol “jahat”.



 

Efek Sambiloto pada Pasien Diabetes Tipe 2


Dalam penelitiannya, dr. Tri Juli melakukan uji klinis pada subjek orang yang sehat (gula darah normal) sebanyak 38 orang dan orang dengan kondisi prediabetes, yaitu orang yang memiliki kadar gula darah tinggi tetapi belum dinyatakan diabetes sebanyak 35 orang. Kedua subyek ini diberikan ekstrak sambiloto selama 14 hari. 

 

Untuk melihat efektivitas ekstrak Sambiloto, dilakukan pemeriksaan kadar GLP-1, kadar insulin puasa, insulin 2 jam pascabeban, dan penanda resistensi insulin (HOMA-IR), glukosa darah puasa, glukosa darah 2 jam pascabeban, enzim DPP-4, dan glycated albumin sebelum dan sesudah pengobatan.

 

Baca juga: Turunkan Gula Darah dengan Aman, Coba Cara Ini!

 

Ternyata beberapa parameter membaik, salah satunya peningkatan kadar GLP-1 yang bermakna setelah pemberian ekstrak sambiloto selama 2 minggu pada orang dengan prediabetes. Jadi disimpulkan bahwa ekstrak sambiloto dapat berperan dalam metabolisme glukosa melalui jalur GLP-1 dan jalur resistensi insulin. GLP-1 adalah salah satu jenis hormon inkretin yang dihasilkan di usus. GLP-1 atau Glukagon-like peptide-1 memiliki aksi merangsang pelepasan insulin, memperlambat pengosongan lambung, meningkatkan sensitivitas insulin, dan mengurangi asupan makanan. Semakin tinggi kadar GLP-1, semakin bagus untuk penderita diabetes. 

Jadi, obat-obatan diabetes bisa memiliki cara kerja yang berbeda-beda nih Diabestfriend, tidak hanya dari jalur pankreas sebagai penghasil insulin. Ekstrak sambiloto terbukti meningkatkan sensitivitas insulin dari jalur hormon inkretin yang juga berperan besar dalam terjadinya diabetes. (AY)


Kebiasaan Orang Indonesia yang Menyebabkan Diabetes - Guesehat