Kita mengenal vaksinasi atau imunisasi adalah suntikan yang diberikan pada bayi dan anak-anak untuk mencegah penyakit tertentu. Pemberian vaksin kemudian diulang saat anak duduk di bangku sekolah dasar. Ternyata, ada juga jenis vaksin yang diberikan pada orang dewasa dan orang usia lanjut. Jenis-jenis vaksin untuk dewasa tidak kalah banyak dengan vaksin untuk anak-anak, lho! 

 

Salah satu vaksin yang direkomendasikan untuk orang dewasa adalah vaksin influenza, yaitu vaksin untuk mencegah sakit flu. Flu saja kenapa harus divaksin, sih? Jangan-jangan Kamu termasuk orang yang beranggapan seperti itu. Mungkin Kamu perlu memahami lebih dalam apa itu influenza dan kenapa harus dicegah dengan vaksin.

 

Influenza bukan batuk pilek biasa

Penyakit flu bukan batuk pilek biasa. Saat pilek, bersin-bersin, serta hidung tersumbat, kita berpikir kena flu. Prof. dr. Cissy Kartasasmita, dokter spesialis anak yang juga pakar vaksin dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Bandung, menjelaskan, "Batuk pilek atau selesma itu dikategorikan sebagai influenza like illnes, yaitu penyakit yang gejalanya mirip flu, tetapi tetapi tidak disebabkan oleh virus influenza." 

 

 

Selesma atau batuk pilek disebabkan oleh virus yang berbeda yaitu Rhinovirus, sedangkan influenza disebabkan oleh virus Influenzae yang memiliki beberapa tipe. Virus influenza terdiri dari 3 tipe, yaitu A, B, dan C. Namun, yang paling sering dijumpai adalah tipa A dan B. Virus influenza tipe A dan B dapat menginfeksi binatang dan manusia, sedangkan tipe B hanya menyerang manusia saja. Tipe-tipe virus ini dibagi lagi menjadi subtipe sesuai jenis proteinnya. Misalnya flu burung (disebabkan virus H5N1), flu babi (H1N1), flu Hongkong (H3N2), yang sempat heboh dan memakan banyak korban.

 

Baca juga: Waspada Flu Singapura, Virus yang Menyerang Anak dan Dewasa 

 

 

Apa Saja, Sih Gejala Influenza?

Gejala influenza jauh lebih berat daripada batuk pilek yang disebabkan Rhinovirus. Umumnya, influenza tidak sembuh dalam waktu 3-7 hari. Bahkan pada anak-anak dan usia lanjut dapat menyebabkan komplikasi, seperti pneumonia dan meningitis, dan menyebabkan kematian. Influenza juga mudah menular dan menyebabkan wabah. Tahu tidak Gengs, pada 1940 pernah terjadi wabah flu di Spanyol dan menyebabkan kematian hingga jutaan orang. Mirip kasus flu burung di Indonesia dan Asia Tenggara beberapa tahun lalu. Inilah beberapa gejala influenza:

  • demam tinggi

  • sakit kepala

  • pegal dan nyeri di otot

  • pilek, bersin, dan sakit di tenggorokan

  • hanya bisa terbaring di tempat tidur

  • bisa menyebabkan komplikasi pneumonia

 

Vaksin Mencegah Influenza

Dijelaskan Prof. dr. Samsurijal Djauzi, spesialis alergi dan imunologi dari FKUI/RSCM, virus influenza terus bermutasi. Virus influenza beredar sepanjang tahun di negara tropis seperti Indonesia. “Sedangkan di negara 4 musim, virus influenza umumnya beredar saat musim gugur dan musim dingin sehingga dikenal flu musiman,” tambahnya. 

 

Karena terus bermutasi, tipe virus influenza yang beredar di seluruh dunia pun terus berganti. Vaksin influenza dibuat setiap tahun berdasarkan tipe virus influenza yang tengah beredar, baik di belahan bumi utara maupun selatan. 

 

WHO setiap tahun melakukan survei virus, dan merekalah yang menentukan jenis virus yang tengah beredar. “Daftar virus ini kemudian dijadikan panduan bagi perusahaan vaksin untuk membuat vaksin flu. Inilah yang menjadi alasan vaksin influenza diberikan setiap tahun, karena tipe virus influenza yang menjadi bahan vaksin berbeda-beda,” jelas Prof. Samsuridjal.

Baca juga: 5 Alasan Kenapa Kita Harus Mendapatkan Vaksin Influenza!

 

Siapa yang direkomendasikan mendapat vaksin influenza?

Vaksin influenza direkomendasikan untuk anak-anak maupun orang dewasa. Namun untuk orang-orang di bawah ini, sangat direkomendasikan karena berpotensi menjadi komplikasi.

1. Ibu hamil. Mitos yang menyatakan ibu hamil tidak boleh divaksin adalah salah. Justru vaksin influenza saat hamil dapat melindungi ibu dan bayi dari influenza sampai bayi lahir berusia 6 bulan.

2. Anak anak berusia di bawah 2 tahun. Kematian akibat komplikasi influenza paling tinggi adalah pada kelompok usia di bawah 2 tahun.

3. Lansia (usia di atas 60 tahun). Daya tahan tubuh orang usia lanjut sudah sangat turun, sehingga jika terkena influneza dapat menjadi komplikasi berbahaya.

4. Penderita penyakit kronis. Penderita penyakit jantung, diabetes, atau kanker juga berisiko influenza berat karena daya tahan tubuh yang lemah.

5. Penderita rematik yang minum obat anti-nyeri setiap hari. Pengobatan anti-nyeri menurunkan daya tahan tubuh.

6. Dokter, perawat dan petugas kesehatan. Mereka ini setiap hari berurusan dengan orang sakit. Selain dapat tertular, mereka dapat menularkan virus.

7. Orang yang minum obat penekan sistem imun (misalnya penderita HIV, orang yang menjalani transplantasi atau tengah menjalani kemoterapi). Mereka ini memiliki daya tahan tubuh lemah sehingga rentan infeksi flu.

 

Sekarang Kamu tahu perbedaan influenza dan batuk pilek biasa. Jangan meremehkan flu ya, Gengs! Tidak ada salahnya Kamu melakukan vaksinasi influenza setiap tahun agar selalu terlindungi. (AY/OCH)