Kehamilan merupakan proses yang sangat berarti bagi pasangan yang sudah menanti-nantinya. Proses yang terjadi selama kehamilan dapat menjadi hal yang baru bagi mereka, khususnya pada mereka yang menjalani kehamilan pertama.

 

Kehamilan alami maupun program kehamilan tertentu pada umumnya memiliki proses yang sama, yaitu pertemuan antara sel telur dan sperma, penempelan di dinding rahim, pembentukkan organ-organ, dan perkembangan janin di dalam tubuh ibu.

 

Namun, tidak semua proses berjalan tanpa keluhan. Biasanya para ibu menjadi lebih cemas apabila mengalami beberapa gejala yang tidak diinginkan, seperti flek, nyeri perut, muntah, demam, dan sebagainya. Berbagai gejala ini bisa saja ringan tetapi mengganggu, bahkan membahayakan janin. Apa saja sih gejala-gejala yang perlu diperhatikan oleh para ibu hamil? Kira-kira apa ya penyebab gejala tersebut?

 

  • Flek atau perdarahan

Flek atau perdarahan merupakan gejala yang biasanya sangat mengkhawatirkan bagi para ibu hamil. Ini bisa terjadi di 20 minggu pertama serta di akhir kehamilan. Pada awal kehamilan, flek ini disebut dengan abortus. Kemungkinan bertahannya kehamilan ini sangat bergantung pada keadaan janin dan mulut rahim. Apakah janin masih menempel dengan baik atau tidak dan apakah mulut rahim sudah terbuka atau belum.

 

Sedangkan pada kehamilan yang sudah besar, biasanya perdarahan terjadi akibat plasenta terletak di bawah, lepasnya bagian plasenta, dan sebagainya. Flek juga bisa terjadi beberapa saat setelah menjalani program penempelan pada bayi tabung. Biasanya hal ini disebabkan oleh proses penempelan itu sendiri.

 

Baca juga: Inilah Multivitamin dan Mineral yang Bermanfaat bagi Janin

 

Pada prinsipnya, hindari aktivitas yang terlalu melelahkan di awal kehamilan. Abortus dengan kondisi bayi yang masih baik dapat ditangani dengan istirahat total dan mengonsumsi obat penguat kandungan. Namun, jika ibu mengalami gejala seperti flek atau perdarahan, apalagi disertai dengan nyeri perut, dianjurkan segera ke dokter untuk dievaluasi lebih lanjut.

 

  • Mual dan muntah

Keadaan ini sering dialami oleh para ibu di trimester awal kehamilan. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon di dalam tubuh. Pada keadaan ringan, ibu masih bisa mengonsumsi makanan meski merasa enek. Namun jika mual dan muntah sudah lebih dari 5-6 kali dalam 1 hari, dianjurkan untuk ke dokter agar mendapatkan evaluasi lebih lanjut.

 

Ibu bisa berisiko mengalami dehidrasi, yang dapat mengganggu kesejahteraan janin. Pertolongan pertama yang bisa diberikan adalah memenuhi asupan cairan tubuh untuk mengganti cairan yang keluar dan mengonsumsi obat-obatan antimual.

 

Baca juga: Kurang Gizi saat Hamil Tingkatkan Risiko Anak Terkena Penyakit Jantung

 

Keluhan Saat Hamil - GueSehat

 

  • Keluar air dari jalan lahir

Biasanya keluhan ini dialami jika sudah mendekati waktu melahirkan. Terkadang sulit membedakan apakah yang keluar adalah air ketuban atau keputihan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan dengan kertas khusus bernama kertas lakmus. Biasanya ini bisa dilakukan di klinik atau rumah sakit. Jika memang air tersebut adalah air ketuban, dapat dilakukan observasi persalinan di rumah sakit.

 

  • Perut mengencang

Ini dapat disebabkan oleh kontraksi. Jika keluhan perut kencang yang dirasakan semakin sering dan intensitasnya semakin tinggi, disarankan ke dokter atau bidan untuk dinilai apakah membutuhkan tatalaksana selanjutnya. Biasanya dapat diberikan obat anti-kontraksi untuk mengurangi keluhan ini.

 

Baca juga: Mums, Coba Pijat Prenatal dan Pilates untuk Relaksasi Kehamilan!

 

  • Demam

Demam biasanya mengarah pada proses infeksi. Para ibu biasanya melakukan kontak dengan anggota keluarga atau teman yang sebelumnya sedang sakit, sehingga menularkan hal ini kepada ibu hamil. Jika mengalami demam atau nyeri kepala, ibu hamil boleh mengonsumsi parasetamol (tanpa tambahan kandungan lain) untuk meredakan gejala awal. Namun jika demam disertai berbagai gejala lain dan terus berlanjut, disarankan pergi berobat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

 

Uraian tersebut adalah beberapa gejala yang dapat diperhatikan oleh ibu hamil. Jadi, jangan panik dan cari pengobatan yang tepat jika mengalami gejala tersebut. Semoga bermanfaat!

 

Baca juga: Berapa Batas Aman Konsumsi Garam saat Hamil?