Saat menjalani masa kehamilan, tidak sedikit aturan yang harus dijalani, agar kondisi kesehatan Mums dan janin tetap terjaga optimal. Salah satunya adalah mencegah risiko hipertensi. Risiko hipertensi menjadi alasan utama mengapa konsumsi garam harus dibatasi selama kehamilan. Lalu, sebenarnya berapa batasan jumlah garam yang aman dikonsumsi oleh ibu hamil agar terhindar dari risiko tekanan darah tinggi? Simak penjelasan selengkapnya, sebagainya disarikan dari What to Expect.

 
Baca juga:  Asupan Penting di Awal Masa Kehamilan agar Masa Depan Anak Cerah

 

Manfaat Garam bagi Ibu Hamil

Garam merupakan salah satu asupan yang harus dibatasi selama kehamilan. Akan tetapi, ini bukan berarti Mums harus berhenti mengonsumsi garam sama sekali. Karena faktanya, tanpa garam tubuh manusia tidak akan bisa berfungsi dengan baik, terutama semasa kehamilan.

 

Mengapa kita membutuhkan garam? Sodium, salah satu unsur kimia yang terkandung dalam garam, berfungsi untuk mengatur tingkat cairan, suhu, dan tingkat pH tubuh manusia. Sementara kekurangan garam membuat otot, saraf, dan organ tubuh tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Apalagi mengingat selama kehamilan cenderung terjadi peningkatan volume darah dan cairan. Di sinilah garam berperan besar, yaitu menjaga keseimbangan cairan dan darah dalam tubuh.

 

Selain itu, yodium dalam garam juga sangat penting untuk perkembangan otak dan sistem saraf janin. Menurut penelitian di Amerika Serikat, kekurangan yodium selama kehamilan dapat menyebabkan kematian, keguguran, atau perkembangan otak yang abnormal pada janin. Jadi, ibu hamil tetap boleh mengonsumsi garam, asalkan sesuai dengan jumlah yang dianjurkan.

 

Takaran Garam yang Aman bagi Ibu Hamil

Menurut Dietary Guidelines for Americans yang ditetapkan oleh Departemen Pertanian (USDA) dan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat, jumlah garam yang direkomendasikan untuk ibu hamil adalah sekitar satu sendok teh (6 gr) per hari. Namun yang patut Mums waspadai, natrium mudah kita temui dalam semua varian fast food. Jadi, batasi pengonsumsiannya.

 

Seberapa Besar Risiko Hipertensi pada Masa Kehamilan?

Dilansir dari Medical News Today, hipertensi merupakan kasus yang cukup sering dialami oleh ibu hamil. Setidaknya sekitar 20% atau 1 dari 5 ibu hamil rentan mengalami tekanan darah tinggi. Bila dibiarkan, kondisi tekanan darah tinggi selama kehamilan dapat menyebabkan kondisi yang fatal bagi ibu dan janin dalam rahim. Wanita yang menderita hipertensi pada masa kehamilan akan lebih rentan mengidap penyakit tertentu, seperti kejang selama kehamilan, gagal ginjal, sirosis hati, stroke, hingga kematian.

 
Baca juga:  Asupan Super Sehat untuk Penderita Hipertensi


Tips untuk Membatasi Asupan Garam

Mengurangi jumlah garam yang dikonsumsi pada masa kehamilan memang tidak mudah. Namun, ini sangat bisa dilakukan. Kunci utamanya adalah sering memasak di rumah. Inilah perubahan kecil yang akan sangat membantu Mums menerapkan pola makan yang lebih sehat.

 

Dengan memasak sendiri, Mums bisa membatasi takaran garam dalam setiap makanan yang akan dikonsumsi. Hal ini tentu berbeda jika Mums menikmati makanan di restoran. Sebagai tips, agar cita rasa masakan Mums tetap lezat, tambahkanlah rempah-rempah. 

 

Penting juga bagi ibu hamil untuk mengurangi asupan fast food, frozen food, dan makanan ringan dalam kemasan. Lalu, bagaimana bila Mums ngidam makanan yang asin? Menuruti ngidam boleh-boleh saja kok, selama tidak dilakukan dalam jumlah berlebihan ya, Mums! Jangan lupa, siapkanlah camilan sehat, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan yoghurt rendah lemak, agar tidak tergoda mengonsumsi camilan yang tinggi garam. (TA/AS)

 

Baca juga: Ini Efeknya Jika Kamu Gemar Mengonsumsi Makanan yang Asin!