Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

Artikel ini dikhususkan untuk calon ibu atau ibu yang sedang menjalani masa awal kehamilan. Pada usia kandungan 0-4 bulan, biasanya Mums akan melaluinya dengan mual dan muntah. Akan tetapi, hal itu sebaiknya tidak dijadikan alasan untuk lalai memerhatikan asupan gizi sang Janin.

 

Seperti yang sudah diketahui oleh masyarakat luas, 4 bulan pertama kehamilan adalah waktu yang sangat penting bagi janin. Mengapa? Karena pada masa itulah beberapa bagian vitalnya terbentuk, mulai dari pembelahan sel, pembentukan zigot, dan lain-lain. Selain itu, akan terjadi pembentukan cikal bakal tulang belakang, otak, jantung, serta organ penting lainnya.

 

Maka dari itu, sebaiknya Mums dan Dads menyiapkan dan memberikan yang terbaik untuk janin, melalui asupan gizi yang didominasi dengan kadar protein yang cukup. Pasalnya, protein itu sendiri berguna membangun dan membentuk sel.

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika Ibu Hamil Terkena Campak?

 

Kecukupan asupan protein selama masa kehamilan akan membuat bayi lahir dengan sehat, lebih kuat, cerdas, jarang sakit, serta risiko mengalami kelainan pada organ vital menjadi lebih sedikit. Jadi, kualitas kesehatan dan umur yang panjang akan terjamin jika asupan protein anak terpenuhi sejak dalam kandungan.

 

Asupan yang harus dipenuhi pada masa tersebut adalah:

  1. Ikan yang kaya akan omega 3.
  2. Telur ayam (6 butir per hari atau gizi setara). 
  3. Bayam (sumber zat besi).
  4. Yoghurt dan susu (sebagai sumber protein dan kalsium).

 

Asupan diatas sebaiknya rutin dikonsumsi selama usia kandungan 0-4 bulan. Kadar protein yang dimakan pun biasanya lebih banyak dibanding kadar karbohidrat. Seiring waktu hingga menjelang kelahiran, asupan karbohidrat pun akan lebih banyak daripada protein.

Baca juga: Boleh Tidak Ibu Hamil Makan Durian?

 

Tentunya kebutuhan ini tidak dapat dipukul rata, karena ada beberapa ibu yang mengalami mual berlebihan (hiperemesis gravidarum), sehingga kesulitan mengatur pola makan serta asupan yang diterima. Selain itu, ada banyak faktor-faktor lain yang membuat kebutuhan ini berbeda, misalnya Mums mengalami alergi terhadap protein tertentu, kadar protein sudah cukup baik, malabsorbsi nutrisi, dan lainnya. Namun jika diusahakan, hasilnya insya Allah akan baik.

 

Kondisi tersebut menjadi penting dan harus diperhatikan. Kenapa? Karena kurangnya asupan gizi dapat memengaruhi kondisi ibu hamil dan janin. Berikut adalah beberapa gangguan kesehatan yang mungkin terjadi pada ibu hamil yang mengalami mikronutrien:

  1. Defisiensi zinc dan magnesium dapat menyebabkan kelahiran prematur.
  2. Kurangnya zat besi dan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia.
  3. Kekurangan vitamin B12 juga dapat menyebabkan masalah pada sistem saraf.
  4. Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan perdarahan hebat saat proses persalinan.
  5. Yodium juga penting dalam ketahanan janin, agar risiko keguguran lebih kecil.
Baca juga: Tips Tidur Nyenyak untuk Ibu Hamil

 

Sedangkan gangguan kesehatan yang dapat terjadi pada janin saat ibu mengalami mikronutrien yaitu:

  1. Meninggal.
  2. Lahir prematur.
  3. Kematian perinatal (kematian bayi seminggu setelah lahir berat lahir kurang).
  4. Gangguan sistem saraf, pernapasan, pencernaan, dan peredaran darah.
  5. Cacat lahir.
  6. Kerusakan otak.

 

Hal ini dapat dikonsultasikan lagi kepada ahli gizi, agar mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisi Mums. Pasalnya, kebutuhan setiap individu berbeda-beda. Semoga bermanfaat ya, Mums. Ingat, bergizi tidak perlu mahal dan selalu berikan yang terbaik untuk generasi penerus sejak dalam kandungan!