Akhir-akhir ini, yoga menjadi tren di kalangan penggiat olahraga. Saya pun termasuk salah satu yang menyukai jenis olahraga ini. Awal mula saya yoga dari sekadar ikut-ikutan, karena ingin sesuatu yang baru selain mengikuti olahraga aerobik.

 

Kesan pertama mengikuti yoga, “Ternyata tidak mudah, Gengs.” Walaupun gerakan-gerakan yoga kelihatan sederhana, tetapi setelah dilakukan tidaklah mudah. Diperlukan fleksibilitas, keseimbangan, kekuatan (power), dan kepercayaan diri. Saya pun belajar banyak hal dari yoga.

 

Mungkin sebagian besar dari Kamu sering mendengar jika yoga merupakan olahraga meditasi. Ya, tujuan meditasi dan yoga adalah untuk relaksasi fisik dan mental. Namun yang membedakan, yoga memiliki banyak gerakan. Dengan kata lain, yoga menghubungkan antara postur tubuh (Asana), pernapasan (Pranayama), dan meditasi (Meditation). Yuk Gengs, kita kulik satu-persatu tentang 3 hal ini.

 

Postur tubuh (Asana)

Ketika yoga, tubuh dilatih dalam posisi-posisi tertentu, yang pada dasarnya setiap orang bisa melakukannya. Namun karena tidak terbiasa dan posisi tubuh selama ini tidak benar, gerakan-gerakan yoga jadi sulit dilakukan.

 

Yang ada, tubuh akhirnya terasa sakit. Pengalaman ini saya rasakan saat awal-awal mengikuti yoga. Badan terasa seperti dipukuli, serta otot dan sendi terasa rontok. Mau tidur pun susah karena setiap posisi rasanya tidak nyaman. Namun jangan khawatir Gengs, semakin sering kamu berlatih yoga, rasa sakitnya akan semakin berkurang. Sebagai gantinya, tidurmu akan semakin nyenyak.

 

Mengapa rasa sakitnya bisa berkurang? Pasalnya, yoga mengajarkan berbagai posisi tubuh yang berguna untuk meningkatkan kekuatan otot dan fleksibilitas. Dalam yoga dikenal istilah Asana.

 

Baca juga: Empat Gerakan Yoga ini Bermanfaat untuk Penderita Diabetes

 

Dengan latihan yang konsisten, otot dan jaringan ikat di sekitar tulang serta sendi akan menjadi lentur secara bertahap. Lama-kelamaan, tidak akan timbul rasa sakit lagi. Selain itu, yoga membantu membangun massa otot dan mempertahankan kekuatan otot.

 

Hal ini saya alami sendiri. Sebagai contoh, gerakan Chaturanga (Plank) yang pada awalnya sulit sekali dilakukan, sekarang dengan mudah saya bisa melakukannya. Perkembangan demi perkembangan yang saya alami secara tidak langsung melatih mental saya untuk disiplin dan tidak gampang menyerah.

 

 

Rutinitas sehari-hari tanpa sadar memang memengaruhi postur tubuh kita, misalnya duduk terlalu lama di depan komputer atau menyetir dengan posisi yang kurang tepat. Lama-kelamaan, kebiasaan buruk tersebut dapat mengakibatkan postur tubuh memburuk.

 

Nah, gerakan-gerakan yoga membantu memperbaiki postur tersebut. Keluhan-keluhan yang mungkin selama ini kita rasakan, seperti pegal di daerah pundak dan punggung, bahkan nyeri, seiring waktu akan berkurang dan hilang.

 

Pernapasan (Pranayama)

Bernapas adalah hal yang selalu kita lakukan selama hidup. Fungsi pernapasan adalah sebagai tempat terjadinya pertukaran zat antara oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2). Namun, tahukah Kamu kalau ternyata fungsi pernapasan pada manusia jauh lebih kompleks daripada itu?

 

Ketika merasa stres atau cemas, pernapasan kita cenderung pendek. Jika hal ini menjadi kebiasaan, kita kehilangan kemampuan untuk bernapas secara dalam dan penuh. Padahal, bernapas yang baik dan benar berarti membawa oksigen yang cukup ke otak dan aliran darah, yang pada akhirnya memengaruhi energi kehidupan.

 

Di yoga, kita akan dilatih teknik pernapasan yang baik dan benar. Teknik pernapasan ini dikenal dengan istilah Pranayama, yang melibatkan kontraksi diafragma, pengembangan perut, serta teknik inhalasi dan ekshalasi dalam.

 

Baca juga: 4 Gerakan Yoga yang Bisa Kamu Terapkan dengan Mudah

 

Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa pernapasan yang diatur dengan benar adalah salah satu cara paling efektif untuk menurunkan tingkat stres dan meningkatkan berbagai faktor kesehatan, mulai dari suasana hati hingga metabolisme tubuh.

 

Manfaat ini saya rasakan ketika rutin mengikuti yoga. Ritme pernapasan menjadi lebih teratur, tidak mudah ngos-ngosan pada saat melakukan aktivitas yang membutuhkan kekuatan, maupun lebih bisa mengontrol stres.

 

Pernapasan yang baik juga membantu memperlancar peredaran darah. Saya yang punya tekanan darah rendah, keluhan yang ditimbulkan akibat tekanan darah rendah cenderung sangat berkurang dengan rutin melakukan yoga. 

 

Meditasi

 

 

Yoga sering disebut sebagai meditasi ringan. Ketika kita melakukan yoga, ada sikap atau pose seperti orang melakukan meditasi, seperti duduk sila sederhana, memejamkan mata, hening untuk beberapa saat, dan memfokuskan pikiran hanya pada napas. Studi menunjukkan, meditasi dapat meningkatkan fungsi area di otak yang terlibat dalam persepsi dan pengaturan emosi.

 

Meditasi dapat meningkatkan kadar melatonin, yaitu hormon yang berperan dalam pengaturan ritme sirkadian (siklus tidur) dan sebagai regulator hormon lainnya. Kualitas tidur yang semakin baik, secara tidak langsung membuat daya tahan tubuh kita terjaga baik, sehingga tidak mudah sakit. Bagi Geng Sehat yang punya masalah ketidakseimbangan hormon, yoga juga bisa menjadi salah satu solusi terapi.

 

Baca juga: Mums, Ini Manfaat dan Tips Yoga untuk Anak!

 

Aturan Yoga untuk Pemula

Begitu banyak manfaat dari yoga kan, Gengs? Namun, Kamu tetap perlu memperhatikan beberapa hal jika ingin menjadikan yoga sebagai salah satu olahraga rutin, terutama bagi Kamu yang masih pemula. Berikut beberapa hal yang perlu menjadi perhatian:

  1. Pilihlah jenis yoga yang sesuai dengan kebutuhanmu. Ada beberapa tipe yoga, seperti power yoga, hatha yoga, asthanga yoga, prenatal yoga, dan lain-lain. Konsultasikan dengan instruktur yang tepat.

  2. Pemula tidak boleh langsung mencoba gerakan-gerakan yoga ekstrem yang dapat menyebabkan cedera. Lakukan yoga di bawah supervisi dan instruksi dari instruktur yang tepat.

  3. Bangun niat yang kuat dari awal. Menguasai gerakan-gerakan yoga bukanlah hal yang instan. Awalnya, pasti kita didera rasa sakit yang pasti tidak enak. Namun dengan komitmen dan ketekunan, rasa sakit itu akan hilang dan tergantikan dengan banyak manfaat positif.

  4. Jadikan yoga sebagai lifestyle alias gaya hidupmu, bukan hanya sekedar rutinitas wajib saja.

 

Bagaimana Gengs, tertarik untuk mencoba yoga? Yang perlu diingat, seimbangkan rutinitasmu dengan olahraga yang sesuai dengan passion dan kebutuhanmu. Saya pribadi sudah menemukan itu dalam yoga. Semoga sharing ini bisa bermanfaat untuk Geng Sehat dalam memilih jenis olahraga!

 

Baca juga: Atasi Perubahan Selama Kehamilan dengan Lakukan Prenatal Gentle Yoga dan Hypnobirthing

 

 

Referensi:

  1. Woodyard C. Exploring the therapeutic effects of yoga and its ability to increase quality of life. Int J Yoga. 2011.Vol.4(2):p.49–54.

  2. Saoji AA. Yoga: A Strategy to Cope up Stress and Enhance Well-being Among Medical Students. N Am J Med Sci. 2016. Vol. 8(4). p.200–202.

  3. Ma X, Yue ZQ, Gong ZQ, et al. The Effect of Diaphragmatic Breathing on Attention, Negative Affect and Stress in Healthy Adults. Front Psychol. 2017. Vol.8. p.1- 54.

  4. Sengupta P. Health Impacts of Yoga and Pranayama: A State-of-the-Art Review. Int J Prev Med. 2012. Vol. 3(7). p.444–458.

  5. Mahajan A.S. Role of yoga in hormonal homeostasis. International Journal of Clinical and Experimental Physiology. 2014. Vol 1 (3). p.173-178.

  6. Krishnakumar D, Hamblin MR, Lakshmanan S. Meditation and Yoga can Modulate Brain Mechanisms that affect Behavior and Anxiety-A Modern Scientific Perspective. Anc Sci. 2015. Vol. 2(1).p.13–19.