Apakah Mums menyukai sayur dan buah yang mengandung betakaroten, seperti wortel, jeruk, tomat, atau bayam? Jika sedang hamil, maka perbanyak asupannya, ya! Karena tidak hanya asam folat, betakaroten juga bermanfaat untuk perkembangan janin.

 

Betakaroten merupakan pigmen jingga (oranye merah) pada buah dan sayur. Ini merupakan senyawa kimia yang tergolong dalam karotenoid dan banyak ditemukan pada tanaman. Betakaroten mengandung antioksidan yang tinggi dan aman dikonsumsi selama kehamilan karena tidak beracun. Yuk, ketahui lebih lanjut mengenai betakaroten yang menjadi bagian dari vitamin A ini!

 

Betakaroten dan Vitamin A

Ada 2 tipe vitamin A, yakni vitamin A prabentuk dan provitamin A karotenoid. Vitamin A prabentuk, dikenal juga dengan sebutan retinol, dapat digunakan secara langsung oleh tubuh. Ini dapat ditemukan pada produk hewani, seperti telur, susu, dan hati.

 

Baca juga: Inilah Vitamin untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

 

Sementara itu, provitamin A karotenoid bisa ditemukan pada buah dan sayur. Namun untuk tipe vitamin A ini, tubuh harus mengubahnya terlebih dahulu menjadi retinol. Ada lebih dari 600 karotenoid yang bisa ditemukan di alam. Namun hanya beberapa yang bisa dikonversi menjadi retinol, salah satunya betakaroten.

 

Standar pengukuran untuk vitamin A adalah RAE (retinol activity equivalents, yaitu berdasarkan pada potensi dan sumber vitamin A. Satu microgram (mcg) retinol sama dengan 1 mcg RAE, atau setara dengan 12 mcg betakaroten.

 

Manfaat Betakaroten untuk Perkembangan Janin

Ibu hamil membutuhkan vitamin A ekstra, termasuk betakaroten, untuk memelihara jaringan tubuh dan membantu metabolisme tubuh. Vitamin ini juga amat penting bagi bayi. Manfaat betakaroten untuk perkembangan janin meliputi perkembangan jantung, paru-paru, ginjal, mata, dan tulang, begitu pun sistem peredaran darah, pernapasan, dan saraf pusat.

 

Sedangkan pasca-melahirkan, vitamin A berguna untuk memperbaiki jaringan tubuh yang rusak setelah proses persalinan, memelihara penglihatan, melawan infeksi, membantu meningkatkan sistem imun, serta memetabolisme lemak.

 

Baca juga: Minum Vitamin Water, Apakah Diperlukan?

 

Apa yang Terjadi Jika Kekurangan Vitamin A?

World Health Organization (WHO) mengestimasi sekitar 9,8 juta ibu hamil di seluruh dunia menderita xerophthalmia (penyakit mata progresif) akibat kekurangan vitamin A. Dampak lain dari defisiensi vitamin A selama kehamilan dan menyusui adalah meningkatnya morbiditas dan kematian pada ibu serta bayi, meningkatnya risiko anemia, serta tumbuh kembang bayi menjadi lebih lambat.

 

 

Makanan yang Kaya akan Betakaroten dan Vitamin A

Ibu hamil berusia 19 tahun ke atas membutuhkan vitamin A 770 mcg RAE per hari. Seperti yang sudah diungkapkan sebelumnya, vitamin A bisa ditemukan pada daging, produk susu, ikan, telur, begitu pun buah dan sayur.

 

Kendati demikian, selama kehamilan sebaiknya tidak mengonsumsi terlalu banyak vitamin A prabentuk karena bisa menyebabkan cacat lahir dan keracunan hati. Standarnya adalah tidak boleh lebih dari 3.000 mcg RAE dalam sehari.

 

Menariknya, tidak seperti produk hewani, betakaroten yang terdapat dalam buah dan sayur tergolong aman dikonsumsi dalam jumlah banyak, Mums! Karena betakaroten bermanfaat untuk perkembangan janin, berikut beberapa jenis makanan yang bisa rutin Mums konsumsi selama kehamilan:

 

  • 1 ubi jalar ukuran sedang yang dipanggang (961 mcg RAE).
  • ½ cangkir labu (953 mcg RAE).
  • ½ cangkir ubi jalar yang dihaluskan (555 mcg RAE).
  • ½ cangkir potongan wortel mentah dipotong-potong (534 mcg RAE).
  • ½ cangkir bayam yang sudah dimasak (472 mcg RAE).
  • ½ cangkir kale yang sudah dimasak (443 mcg RAE).
  • 1 mangga (181 mcg RAE).
  • ½ cangkir brokoli yang sudah dimasak (60 mcg RAE).

 

Makanan dengan sumber provitamin A karotenoid akan lebih mudah diserap oleh tubuh jika sudah diproses (dipotong-potong atau dijus) maupun dimasak terlebih dahulu. Penyerapan akan semakin maksimal jika dibarengi dengan pengonsumsian sedikit lemak di waktu yang bersamaan.

 

Baca juga: Ada Hubungan Apa Antara Vitamin A dengan Diabetes?

 

Bagaimana dengan Vitamin atau Suplemen Tambahan?

Sebenarnya, Mums boleh-boleh saja mengonsumsi vitamin atau suplemen. Meski begitu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter dan sebaiknya tidak mengonsumsinya tanpa rekomendasi dokter. Kebanyakan vitamin A untuk ibu hamil mengandung betakaroten.

 

Namun, beberapa vitamin, multivitamin, dan suplemen yang dijual bebas juga mengandung vitamin A prabentuk. Seperti yang sudah disinggung dalam poin sebelumnya, ibu hamil tidak boleh mengonsumsi terlalu banyak jenis vitamin A prabentuk. Jadi, selalu cek label produk atau diskusikan semua vitamin atau suplemen tambahan yang ingin dikonsumsi dengan dokter kandungan Mums.

 

Satu lagi yang perlu diingat, jika sedang dalam program hamil atau masa kehamilan, sebaiknya jauhi obat jerawat isotretinoin dan obat-obatan lain yang mengandung retinol, termasuk obat topikal tretinoin (Retin-A).

 

Manfaat betakaroten untuk perkembangan janin luar biasa ya, Mums? Karenanya, selalu sertakan sayur dan buah yang kaya akan zat gizi ini ke dalam pola makan Mums selama kehamilan. Dan tidak hanya bagi si Kecil di dalam kandungan, Mums pun akan mendapatkan manfaatnya pula! (AS/AY)

 

Baca juga: Inilah Multivitamin dan Mineral yang Bermanfaat bagi Janin

 

Tanda Hamil Anak Perempuan - GueSehat.com

 

Referensi:

Fitta Mamma: “Beta Carotene: An Essential Food For Pregnancy”

BabyCenter: “Vitamin A in Your Pregnancy Diet”

National Institutes of Health: “Vitamin A Fact Sheet for Health Professionals”

LiveStrong: “Beta-Carotene While Pregnant”