DUA hari lagi umat Islam akan merayakan Idul Fitri. Sebagian besar penduduk kota sudah mudik ke daerah asal, terutama ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sepanjang hari, kita menyaksikan antrean panjang kendaraan di jalan-jalan tol yang penumpangnya ingin mudik ke daerah asal.

 

Salah satu tradisi merayakan Idul Fitri adalah menyajikan masakan khas hari raya untuk para tamu yang datang, termasuk keluarga dari jauh, antara lain masakan lontong opor ayam di lingkungan masyarakat Jawa atau rendang bagi masyarakat Minang. Tentu saja, menikmati masakan khas adalah tradisi yang sangat membanggakan. Siapa pun akan merasa terhormat bisa menikmati masakan di daerah asal masing-masing. Bahkan, tidak sedikit di antara mereka yang sangat rindu dengan masakan khas daerah itu.

 

Tetapi, bagi Kamu yang punya masalah kesehatan haruslah hati-hati dengan berbagai masakan tertentu yang bisa mengganggu kesehatan. Ini biasanya terjadi pada mereka yang punya penyakit tertentu, seperti darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, asam urat, dan sebagainya. Penderita penyakit ini perlu berhati-hati, supaya kenikmatan Idul Fitri bukan menjadi penyebab Kamu kembali jatuh sakit. Tensi darah naik tinggi, kadar kolesterol naik tajam, sakit diabetesnya makin berat, dan sebagainya. Bahkan, bisa pula menyebabkan terkena sakit jantung. Hal ini karena berbagai masakan di hari istimewa dibuat sedemikian rupa, sehingga tidak sehat bagi yang punya penyakit tertentu.

 

Kuah Santan Kelapa Penyebab Tekanan Darah Naik Tinggi

Apa yang saya sampaikan di atas pernah pula saya alami. Saya sejak usia 41 tahun menderita darah tinggi. Dokter telah mengingatkan saya tentang penyakit ini. Tetapi, saya kurang well inform sehingga saya tak berbuat apa-apa dengan peringatan dokter itu.

 

Belasan tahun saya menderita hipertensi, saya tak pernah punya masalah kesehatan saat mudik ke kampung halaman. Saya selalu nyaman dengan masakan khas daerah. Tetapi, setelah usia 55 tahun lebih, tensi darah selalu meningkat tajam tiap usai Idul Fitri. Setelah kembali ke kota dari rumah orang tua dan sanak famili, saya jatuh sakit. Penyebabnya tidak lain adalah darah tinggi saya kambuh. Itu terjadi beberapa kali tiap saya kembali dari desa usai mudik Idul Fitri.

 

Akhirnya, anak saya meminta untuk mengingat-ingat apa penyebab kondisi kesehatan selalu menurun setelah menikmati hari raya di tempat orang tua. Saya pun mengingat-ingat. Saya menduga penyebabnya adalah saya mengonsumsi lontong opor.

 

Bukan lontong dan daging ayamnya. Penyebabnya adalah kuah opor yang terbuat dari santan kelapa. Pada Idul Fitri tahun berikutnya, saya coba menikmati lontong opor di tempat orang tua tanpa kuah santan kelapa. Apa yang terjadi? Saya kembali ke kota bersama keluarga dengan sehat walafiat. Tensi darah saya tidak naik dan saya tetap sehat hingga sekarang.

 

Beberapa peneliti dari Fakultas Kedokteran Undip Semarang, Fakultas Kedokteran UGM dan lainnya memang menyatakan santan kelapa tak menyebabkan penyakit darah tinggi. Tetapi, kenyataan yang saya alami membuktikan bahwa santan kelapa bisa menyebabkan penyakit darah tinggi.

 

Lalu, bagaimana dengan pengalaman yang saya peroleh? Akhirnya, saya berkesimpulan seperti ini:

- Santan kelapa tidak berpengaruh buruk pada penderita darah tinggi jika daya tahan fisiknya masih kuat, terutama bagi mereka yang masih berusia muda.

- Konsumsi santan kelapa bisa menyebabkan tekanan darah naik jika daya fisik menurun atau melemah, khususnya bagi yang telah berusia di atas 55 tahun.

 

Bagaimana dengan Kamu yang penderita darah tinggi sekarang? Menurut saya, jika daya tahan fisik masih baik, ya tak apa mengonsumsi santan kelapa yang banyak lemaknya. Tetapi, jika setelah mengonsumsi makanan dengan menggunakan banyak santan kelapa dan kemudian tensi darah naik, ya jangan konsumsi lagi.

 

Cari saja lauk makan yang tanpa menggunakan kuah santan kelapa. Apalagi, santannya sangat kental seperti di banyak restoran atau rumah makan besar. Kamu yang punya sakit darah tinggi bisa makin tinggi tensinya dan ancaman kena stroke di depan mata atau sangat dekat. Intinya, penderita darah tinggi atau hipertensi harus hati-hati dengan makanan yang mengandung lemak tinggi biar fisik tetap sehat.