Kalau seorang terdekat terkena penyakit Parkinson, Kamu perlu tahu tentang bagaimana penyakit tersebut berkembang. Kamu harus tahu gejala awal apa yang bisa muncul, kapan gejalanya akan mulai, dan bagaimana gejala tersebut akan memengaruhi kualitas kehidupan. 

 

Penyakit Parkinson memang bukan penyakit umum. Perkembangan penyakit ini juga cenderung berbeda dengan kebanyakan penyakit. Supaya Kamu tahu lebih dalam tentang penyakit ini, berikut informasinya seperti yang dilansir dari WebMD. 

 

Baca juga: Tremor Gejala Awal Penyakit Parkinson
 

Penyakit Parkinson sulit diprediksi 

Penyakit Parkinson biasanya memiliki 2 gejala utama. Yang pertama, penyakit ini menyerang kemampuan penderitanya untuk bergerak dan menyebabkan masalah motorik seperti tremor dan otot kaku. Sementara itu, yang kedua adalah gejala non-motorik, seperti nyeri, hilangnya indera penciuman, dan demensia

 

Tidak semua penderita Parkinson mengalami semua gejala tersebut. Biasanya tingkat keparahan dan kecepatan perburukan gejala juga tidak bisa diprediksi. Seorang penderita penyakit Parkinson bisa hanya mengalami tremor ringan tetapi gejala demensia yang parah. Sementara penderita penyakit Parkinson lainnya bisa mengalami tremor akut namun tidak memiliki masalah dengan memorinya. Selain itu, respon terhadap obat juga berbeda-beda pada setiap orang. Itulah mengapa penyakit ini sulit untuk diprediksi.

 

Apa yang bisa diprediksi dari Penyakit Parkinson?

Penyakit Parkinson memang memiliki variasi yang luas. Meskipun gejalanya berbeda-beda pada setiap orang, biasanya perubahan pada gejala terjadi secara lambat, dan akan menjadi parah seiring waktu disertai munculnya gejala baru lagi. Penyakit Parkinson tidak selalu memengaruhi seberapa lama penderitanya bisa hidup. Tapi, penyakit ini bisa mengubah kualitas hidup penderitanya secara drastis. Pada umumnya, setelah 10 tahun, penderita penyakit Parkinson mengalami masalah kesehatan yang besar, seperti dementia atau disabilitas fisik. 

Baca juga: Fakta Mengejutkan Tentang Penyakit Alzheimer
 

Gejala Motorik

Gejala motorik pada penyakit Parkinson biasanya dibedakan menjadi 3 stadium, yaitu ringan, sedang, dan lanjut.

 

Stadium Ringan

Gejalanya tetap mengganggu, namun tidak sampai membuat penderitanya tidak bisa beraktivitas. Selain itu, obat tertentu juga bisa dikonsumsi untuk mengontrol gejalanya.

Pada stadium ringan, penderita penyakit Parkinson bisa merasakan:

  • Tangan tidak bergoyang seleluasa biasanya saat berjalan
  • Sulit membuat ekspresi wajah
  • Kaki terasa berat
  • Postur menjadi sedikit membungkuk
  • Tulisan tangan menjadi semakin kecil
  • Tangan dan kaki menjadi kaku
  • Gejala hanya terjadi pada salah satu sisi tubuh, misalnya tremor pada satu tangan

 

Stadium Sedang 

Memasuki tahun ke-3 hingga 7, penderita penyakit Parkinson akan merasakan lebih banyak perubahan. Misalnya, sebelumnya penderita memiliki sedikit kesulitan mengancingkan baju. Pada stadium ini, penderita bisa jadi sama sekali tidak bisa mengancing baju. Penderita juga akan merasakan bahwa obat yang biasa dikonsumsi semakin sulit mengontrol gejalanya. Hal tersebut dikarenakan, dosisnya sudah kurang untuk stadium sedang.

Pada stadium sedang, penderita penyakit Parkinson bisa mengalami:

  • Perubahan dalam berbicara, misalnya seperti suara yang lebih kecil
  • Sulit berjalan
  • Sulit menelan
  • Sering jatuh
  • Kesulitan mengontrol keseimbangan dan koordinasi tubuh
  • Pergerakan semakin melambat

 

Stadium Lanjut

Pada stadium ini, obat sudah tidak efektif dalam mengontrol gejalanya. Penderita penyakit Parkinson juga biasanya sudah mengalami disabilitas fisik yang parah. 

Pada stadium lanjut, penderita penyakit Parkinson biasanya mengalami:

  • Hanya bisa tertidur dan duduk di tempat tidur atau kursi roda
  • Tidak bisa mengurus diri sendiri
  • Mengalami masalah postur yang parah pada leher, punggung, dan pinggang
  • Membutuhkan bantuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari  

 

Gejala Non-Motorik

Hampir semua penderita penyakit Parkinson pasti mengalami salah satu gejala non-motorik. Jika sudah parah, gejala non-motorik lebih berisiko menyebabkan disabilitas ketimbang gejala motorik. Gejala non-motorik bisa muncul kapan saja pada penderita penyakit Parkinson, namun pada umumnya jenis gejalanya berbeda berdasarkan stadiumnya:

 

Gejala Non-Motorik pada Stadium Ringan:

Penderita penyakit Parkinson bisa mengalami masalah-masalah ini pada stadium awal:

  • Konstipasi
  • Depresi
  • Kehilangan indera penciuman
  • Tekanan darah rendah saat berdiri
  • Nyeri
  • Masalah tidur

Penderita penyakit Parkinson juga bisa mengalami masalah ringan yang berhubungan dengan cara berpikir, seperti jadi sering lupa, tingkat perhatian yang lebih pendek, dan sulit memfokuskan perhatian. Penderita penyakit Parkinson juga jadi lebih sering mengeluarkan air liur serta sulit menahan keinginan untuk buang air kecil.

 

Gejala Non-Motorik pada stadium lanjut:

Dementia dan psikosis adalah dua masalah mental serius yang seringkali dialami oleh penderita penyakit Parkinson pada stadium lanjut. Perkembangan kedua masalah mental tersebut memakan waktu cukup lama. Psikosis adalah masalah serius di mana penderita mendengar dan melihat hal-hal yang tidak nyata. Penderita juga jadi percaya hal-hal yang tidak berbasis pada kenyataan.

 

Sementara itu, demensia adalah kondisi di mana penderita tidak lagi bisa cukup berpikir dan mengingat secara normal untuk bisa menjalani aktivitas normal sehari-hari. Penderita penyakit Parkinson memiliki risiko tinggi terkena kedua kondisi tersebut.  

 

Baca juga: Apa Bedanya Demensia dan Alzheimer

 

Penyakit Parkinson memang merupakan salah satu penyakit langka yang sulit untuk diprediksi. Penyakit ini termasuk penyakit kronis yang bisa menurunkan kualitas hidup penderitanya. Namun, penderita penyakit Parkinson masih bisa mengontrol gejalanya dengan mengonsumsi obat-obat tertentu. (UH/AY)