Disfungsi ereksi, sering juga disebut impotensi, merupakan salah satu momok bagi kaum pria. Pada kondisi ini, mereka tidak mampu mencapai atau mempertahankan ereksi yang memadai untuk melakukan hubungan seksual.

 

Meskipun belum ada penelitian yang mengkaji secara jelas tentang angka kejadian disfungsi ereksi di Indonesia, jumlahnya disinyalir cukup banyak. Ini terbukti dari ramainya klinik-klinik impotensi yang ada, baik secara fisik maupun di dunia maya. Adapun di Amerika Serikat, disfungsi ereksi terjadi pada 30 juta penduduk pria. Karenanya, ini termasuk ke dalam salah satu masalah seksual yang paling umum terjadi.

 

Disfungsi ereksi dapat terjadi karena banyak hal, dan salah satunya karena penyakit-penyakit tertentu! Apa sajakah penyakit-penyakit yang dapat menimbulkan kondisi disfungsi ereksi ini? Yuk, disimak!

 

1. Penyakit jantung dan pembuluh darah

Penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti hipertensi dan atherosclerosis, memiliki korelasi yang cukup erat dengan disfungsi ereksi. Seorang pria yang mengalami disfungsi ereksi, kemungkinan besar juga akan mengalami penyakit jantung. Maka tak jarang, disfungsi ereksi menjadi suatu penanda bahwa seorang pria memiliki resiko terkena penyakit jantung di kemudian hari!

 

Atherosclerosis adalah kondisi terjadi penyumbatan pada pembuluh darah, salah satunya disebabkan oleh tingginya kadar kolesterol dalam darah. Kolesterol bersifat tidak larut dalam air sebagai komponen utama darah, sehingga jika jumlahnya berlebihan dapat menempel di dinding pembuluh darah. Lama-kelamaan, ini akan membentuk sumbatan.

Baca juga: Kesalahan Besar Pria Saat Berhubungan Seks

 

Terjadinya penyumbatan akan menyebabkan gangguan peredaran darah, termasuk menuju penis pada saat ereksi. Penyakit jantung dan pembuluh darah diduga menjadi salah satu penyebab utama disfungsi ereksi. Sekitar 70% kasus disfungsi ereksi karena faktor fisik disebabkan oleh penyakit-penyakit ini.

 

2. Diabetes

Penyakit diabetes atau kencing manis adalah suatu kondisi kronis yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah. Jika tidak ditangani dengan baik, diabetes dapat menyebabkan komplikasi, salah satunya adalah neuropati.

 

Pada kondisi neuropati, terjadi kematian sel-sel saraf, termasuk sel-sel saraf yang dibutuhkan untuk mencapai kondisi ereksi. Angka kejadian disfungsi ereksi pada pasien diabetes ternyata lumayan besar. Sekitar 35-50 persen pria yang hidup dengan diabetes pernah mengalami disfungsi ereksi dalam hidupnya.

 

3. Obesitas

Obesitas adalah suatu kondisi ketika seseorang memiliki bobot tubuh di atas normal, dibarengi dengan banyaknya massa lemak dalam tubuh. Biasanya, salah satu tolak ukur seseorang mengalami obesitas adalah jika body mass index (BMI) berkisar antara 30 hingga 39,9.

 

Ternyata, obesitas juga memiliki korelasi yang kuat dengan terjadinya disfungsi ereksi, lho! Hal ini dibuktikan lewat sebuah penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2008, yang melibatkan 2.000 pria Italia dengan disfungsi ereksi. Hasilnya, 42,4% dari populasi yang mengalami disfungsi ereksi masuk ke dalam kategori obesitas.

 

Para peneliti dalam penelitian tersebut mengungkapkan bahwa obesitas menyebabkan turunnya kadar hormon testosteron pada pria. Padahal, hormon ini berperan penting dalam kehidupan seksual pria, termasuk pada saat ereksi.

Baca juga: Kenali Ginekomastia, Pembesaran Payudara Pria

 

4. Penyakit ginjal kronis

Penyakit ginjal kronis (chronic kidney disease/CKD) juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Sekitar 80% pria dengan CKD diduga mengalami disfungsi ereksi. Prevalensi disfungsi ereksi yang tinggi pada pasien gagal ginjal disebabkan karena terjadi perubahan kadar hormon, sirkulasi darah, serta level energi. Perubahan ini dapat menyebabkan turunnya libido dan kemampuan seksual, yang berujung pada disfungsi ereksi.

 

5. Penyakit Parkinson

Penyakit Parkinson adalah kondisi kronis yang melibatkan degenerasi atau penurunan fungsi sistem saraf. Karena penyakit Parkinson menyerang sistem saraf, maka pria dengan penyakit ini mengalami kesulitan untuk mencapai atau menjaga ereksi selama berhubungan seksual.

 

6. Kanker prostat

Penyakit kanker prostat tidak secara langsung menyebabkan disfungsi ereksi. Namun, pengobatan-pengobatan yang dilakukan untuk menangani kanker prostat dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Pengobatan tersebut mencakup operasi, radiasi, dan penggunaan obat-obat hormonal.

Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi Pria dan Wanita

 

Pasien kanker prostat yang mengalami operasi pengangkatan prostat biasanya akan mengalami efek disfungsi ereksi pascaoperasi. Terapi radiasi untuk ‘mematikan’ sel-sel kanker juga memiliki efek samping disfungsi ereksi. Sementara itu, penggunaan terapi obat pada kanker prostat akan menurunkan level hormon testosteron, yang juga berujung pada terjadinya disfungsi ereksi.

 

7. Sindrom ketergantungan alkohol

Ketergantungan alkohol juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi serta gangguan seksual lainnya. Semakin banyak jumlah alkohol yang dikonsumsi, diduga semakin tinggi pula risiko mengalami disfungsi ereksi.

 

Gengs, itulah dia tujuh penyakit yang dapat menyebabkan terjadinya disfungsi ereksi. Seperti yang bisa Kamu lihat, sebagian besar adalah penyakit-penyakit tidak menula, yang berhubungan dengan lifestyle atau gaya hidup, seperti penyakit jantung, kolesterol, obesitas, dan diabetes. Jadi, sejatinya disfungsi ereksi yang disebabkan oleh penyakit-penyakit tersebut bisa dicegah dengan gaya hidup sehat. Hmm, makin banyak alasan untuk hidup sehat, bukan?

 

Kebiasaan Buruk yang Menurunkan Gairah Seks - guesehat.com