Secara normal, setiap manusia akan terlahir dengan 5 panca indra. Salah satu indra tersebut adalah indra pengecap, yang berfungsi untuk merasakan makanan dan minuman. Saat kita dewasa, tentunya dengan bantuan lidah sebagai indra pengecap ini, kita dapat mengetahui manakah makanan yang sedap atau mana minuman yang terasa asam dan tidak enak.

 

Hmm, namun pernah enggak sih Mums penasaran apakah si Kecil sudah bisa mengecap dan merasakan layaknya orang dewasa? Apakah si Kecil yang baru lahir sudah bisa merasakan ASI yang selama ini menjadi makanan pokoknya?

 

Baca juga: Kapan Bayi Bisa Melihat Sekitarnya dengan Jelas?

 

Kapan Sebenarnya Bayi Mulai Memiliki Indra Pengecap?

Mums, walaupun si Kecil baru bisa mengonsumsi ASI, sebenarnya indra pengecap yang dimilikinya sudah berfungsi lho, bahkan sejak ia masih di dalam rahim. Pada usia kandungan 9 bulan, mulut dan lidah bayi mulai terbentuk disertai dengan indra pengecap rasa.

 

Cairan ketuban yang mengitari bayi dalam rahim secara alami dihirup dan diisapnya. Proses ini membantu perkembangan paru-paru dan sistem pencernaannya. Nah, pada saat ini, rasa makanan atau minuman yang Mums konsumsi akan melewati aliran darah, kemudian masuk ke air ketuban.

 

Ketika bayi mulai mencicipi air ketuban, bayi akan mulai mengeksplorasi pengalaman pertamanya mengenai berbagai macam rasa, baik rasa asin, asam, manis, atau pedas. Semua rasa ini didapatkannya dari makanan dan minuman yang Mums konsumsi.

 

Setelah bayi lahir, indra pengecap yang dimilikinya semakin sensitif dari saat ia masih di dalam rahim. Ia bisa mengecap rasa manis dan asam lebih jelas. Karena sensitivitas indra pengecapnya yang makin meningkat, bayi bahkan bisa membedakan ASI milik ibunya atau milik orang lain, bahkan rasa susu formula.

 

Tak jarang bayi menolak saat diberikan ASI milik orang lain atau susu formula karena rasa yang dikecapnya bukanlah rasa yang biasa ia konsumsi. Hal mengejutkan lainnya adalah ternyata bayi justru memiliki distribusi pengecap rasa yang lebih luas di mulutnya jika dibandingkan dengan orang dewasa.

 

Indra pengecap dan penciuman bayi selalu berkaitan dan tumbuh secara bersamaan. Penciuman bayi yang tajam ditandai dengan aktivitasnya mencari puting ketika diletakkan di dada Mums untuk menyusu. Dengan indra penciumannya, bayi dapat mencium aroma ASI Mums kemudian mendekatinya.

 

Selain aroma ASI, bayi juga sudah dapat mengenali bau tidak sedap seperti saat ia buang air besar. Itulah mengapa bayi sering kali menangis setelah popoknya penuh dengan kotoran karena indra penciumannya terganggu dan ia merasa tidak nyaman.

 

Baca juga: Faktor Bayi Jadi Kurus dan MPASI yang Tepat Untuknya

 

 

Tahapan Indra Pengecap pada Bayi

Indra pengecap bayi yang baru lahir dapat ditemukan pada bagian amandel dan bagian belakang lidah, hingga ke arah tenggorokannya. Indra pengecap bayi yang baru lahir biasanya dalam kondisi baik tetapi kemampuannya dalam mengenal rasa masih terbatas. Seiring dengan pertumbuhannya, reaksi terhadap rasa akan meningkat dan bertambah pada bulan-bulan tertentu.

 

Saat bayi baru lahir, rasa yang ia ketahui hanyalah rasa manis pada ASI. Memasuki usia 3 bulan, lidah bayi mulai berkembang. Bayi mulai bisa merasakan pahit dan manis dari ASI yang muncul karena pengaruh makanan yang dikonsumsi oleh Mums.

 

Inilah mengapa Mums perlu memilih makanan yang tepat untuk dikonsumsi selama program menyusui. Sebab apa yang dirasakan Mums, bisa juga dirasakan si Kecil melalui ASI yang dikonsumsinya. Meski begitu, rasa pahit yang dirasakan si Kecil hanya sedikit dan tidak menempel terlalu lama di lidahnya.

 

Berjalan memasuki usia 5 bulan, bayi mulai suka memasukkan banyak objek ke dalam mulutnya, seperti selimut atau mainan. Bayi menggunakan lidahnya sebagai  untuk merasakan tekstur dan rasa setiap objek. Kemudian, kemampuan indra pengecap bayi mulai bertambah dan dapat bereaksi lebih terhadap rasa asin.

 

Setelah 6 bulan, bayi sudah mulai dapat mengonsumsi makanan padat yang masih dicampur oleh ASI. Namun, bayi akan tampak kaget ketika mencicipi makanan. Hal itu wajar terjadi karena ia sedang mencoba rasa baru. Jika Mums sudah mulai memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) dan melihat reaksi bayi kurang menyukainya, jangan berhenti begitu saja. Cobalah berikan makanan itu 2 hingga 3 kali sampai bayi merasa terbiasa. Namun, jika bayi mulai memperlihatkan reaksi alergi saat mengonsumsi makanan tersebut, Mums harus berhenti memberikan asupan makanan tersebut dan konsultasikan ke dokter.

 

Bayi cenderung menyukai makanan yang pernah ia "cicipi" saat masih berada di dalam rahim. Jadi, sebaiknya konsumsi banyak makanan selama Mums hamil. Dan jika Mums menawarkan variasi makanan yang beragam secara terus-menerus, si Kecil akan tumbuh menjadi anak yang tidak picky eater hingga dewasa.

 

Nah, sekarang Mums sudah paham kan kalau ternyata sejak di dalam rahim pun si Kecil sudah bisa mengenal rasa? Maka dari itu, selalu perhatikan asupan makanan selama proses kehamilan dan menyusui, ya! (BAG/AS)

 

Baca juga: 5 Cara Menaikkan Berat Badan Bayi