Setelah meluncurkan aneka produk "antivirus corona" yang dibuat dari eucalyptus, Kementerian Pertanian (Kementan) dikabarkan akan meluncurkan kalung antikorona. Tentu saja seketika kabar ini menjadi viral dan menjadi kontroversi. Apakah kalung antikorona memang bermanfaat?

 

Dunia penelitian kesehatan di seluruh dunia, saat ini berkutat mengembangkan obat dan vaksin, untuk menaklukkan pandemi Covid-19. Korban masih terus bertambah di seluruh dunia, meskipun sebagian negara sudah kembali pulih dari dampak wabah ini.

 

Indonesia adalah salah satu negara yang terus menunjukkan peningkatan pasien positif Covid-19. Belum ada tanda kurva akan turun dan melandai. Kabar yang menjadi viral tentang kalung antikorona ini ditanggapi beragam oleh para pakar kesehatan.

 

 

Baca juga: Viral Eucalyptus sebagai Antivirus Covid-19, Apa Saja Khasiatnya?

Apa itu Kalung Antikorona?

Kementerian Pertanian adalah institusi yang awalnya mengenalkan istilah aklung antivirs corona. Rencananya, Kementan akan memproduksi kalung ini secara massal. Kalung antivirus korona sebenarnya bukanlah kalung dalam arti sesungguhnya. Bentuknya adalah semacam kemasan sachet berisi ekstrak daun eucapyptus, dan diberikan tali sehingga mirip kalung.



Badan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian (Balitbangtan) mengklaim bawah dari 700 jenis eucalyptus atau kayu putih, ada 1 jenis yang bisa mematikan virus corona dari hasil penelitian Balitbangtan.



Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo usai menemui Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (3/7/2020) kemudian menyatakan produk kalung anticorona eucalyptus ini segera dicetak dan diperbanyak.



Menurut Mentan, penggunaan kalung antivirus corona ini digunakan selama 15 menit dan bisa membunuh 42% virus corona. Jika digunakan 30 menit, bisa membunuh 80% cirus corona.

 

 

Baca juga: Ini 4 Kandidat Obat COVID-19!

Apakah Kalung Antikorona ini Bermanfaat?

Sebelum bicara tentang apakah kalung antikorona ini bermanfaat atau tidak, Geng Sehat perlu tahu apa itu eucalyptus. Eucalyptus globulus adalah tanaman asli dari Australia. Di Negeri Kangguru itu, eucalyptus dikenal juga sebagai gum tree, yang juga menjadi makanan utama koala. Sedangkan di Indonesia dikenal sebagai kayu putih. Nah, jika mendengar kayu putih pasti Geng Sehat akan langsung teringat minyak kayu putih. 

 

Beberapa literatur menyatakan eucalyptus memang mengandung sejumlah zat aktif yang bersifat anti bakteri, anti virus dan anti jamur. Minyak esensial eucalyptus terdiri dari campuran kompleks banyak senyawa, misalnya 1,8-cineol (eucalyptol), limonene, α-pinene, γ-terpinene, dan α-terpineol, senyawa yang memiliki sifat antimikroba.



Di laboratorium, minyak esensial eucalyptus menekan multiplikasi virus herpes simpleks dan menghambat aktivitas virus influenza H1N1 setelah paparan selama sepuluh menit. Namun, ini masih sebatas penelitian di laboratorium, belum diuji secara klinis pada manusia.



Jadi, mempromosikan minyak esensial eucalyptus sebagai pencegahan atau pengobatan untuk infeksi COVID-19 bukanlah tidak berbahaya karena keyakinan bahwa ini dapat menangkal infeksi dapat mengalihkan perhatian dari pentingnya jarak fisik.

 

Baca juga: Deksametason Bukan Untuk Pencegahan COVID-19, Simak Pernyataan BPOM



Kalung Antikorona adalah Jamu

Beberapa pakar yang dikutip dari media-media nasional menyatakan, penelitian tentang eucalyptus sebagai obat untuk coronavirus adalah penelitian awal, yang masih memerlukan penelitian panjang sampai benar-benar terbukti.



Kementerian Pertanian pun kemudian meralat istilah kalung antivirus. Istilah antivirus, menurut mereka tidak berasal dari peneliti. Produk kalung eucalyptus yang didaftarkan ke BPOM adalah produk jamu untuk melegakan pernapasan dan sesak napas.



Jadi untuk bisa diklaim sebagai antivrus korona, masih jauh dan perlu dibuktikan dengan penelitian panjang. Nah sudah jelas kan Geng, bahwa kalung antikorona ini hanyalah jamu dan tidak ditujukan untuk mengobati atau mencegah koronavirus.

 

Baca juga: Ketua PDPI: Klorokuin Masih Digunakan untuk Pasien Covid-19 di Indonesia

 

 

Sumber:

Detik.com. Kalung anti corona ternyata jamu. 

Researchgate.com. Effect of Eucalyptus Essential Oil on Respiratory Bacteria and Viruses