Menutup pekan imunisasi sedunia di akhir bulan April ini, ada baiknya kita berbagi informasi yang bermanfaat mengenai imunisasi, khususnya vaksinasi. Selama ini, vaksin dianggap sebagai urusan para ibu yang memiliki bayi dan balita. Namun, sebenarnya bukan hanya bayi dan balita yang membutuhkan vaksin lho, Gengs!

 

Orang dewasa pun membutuhkan vaksinasi untuk mencegah berbagai jenis penyakit infeksi yang mungkin berakibat fatal hingga mematikan. Berdasarkan data Centers of Disease Control and Prevention (CDC), ribuan orang dewasa mengalami penyakit serius dan rawat inap setiap tahunnya akibat penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan vaksinasi.

 

Terdapat beberapa faktor yang harus dipertimbangkan pada pemberian vaksin untuk orang dewasa, seperti usia, kondisi medis yang dimiliki, gaya hidup yang memengaruhi risiko terjangkit infeksi tertentu, serta riwayat vaksin sebelumnya.

 

Baca juga: Inilah Bukti Bahwa Vaksin Efektif Mencegah Kematian!

 

Walaupun Geng Sehat merasa riwayat vaksinasi pada masa kanak-kanak sudah lengkap, kekuatan vaksin tertentu akan berkurang seiring waktu. Selain itu, ada beberapa penyakit infeksi yang risiko komplikasinya meningkat apabila menyerang usia dewasa, seperti campak, gondongan, cacar air, dan lain sebagainya. Jadi, cari tahu yuk vaksin apa saja yang Geng Sehat perlukan sampai masa tua nanti!

 

Secara umum, jadwal dan rekomendasi vaksinasi terbagi menjadi vaksin untuk anak (usia 0-18 tahun) dan vaksin untuk dewasa (usia 19 tahun ke atas). Untuk vaksinasi dewasa, terdapat 2 kategori vaksin.

 

Pertama adalah vaksin yang diberikan pada orang dewasa yang memenuhi persyaratan usia dan kurang memiliki bukti atau dokumentasi riwayat vaksinasi, misalnya Geng Sehat lupa pada riwayat vaksinasi di masa lampau. Kategori kedua adalah vaksin yang direkomendasikan pada orang dewasa dengan faktor risiko atau indikasi tertentu.

 

Jenis vaksin yang direkomendasikan pada orang dewasa yang memenuhi persyaratan usia dan kurang memiliki bukti atau dokumentasi riwayat vaksinasi adalah:

 

1. Tetanus, diphtheria, pertussis (Tdap atau Td)

Vaksin untuk mencegah tetanus, difteri, dan pertusis (batuk rejan) memang lebih dikenal pada bayi, balita, dan anak usia sekolah. Namun, kekebalan yang dihasilkan dari vaksin di masa kanak-kanak akan berkurang seiring waktu.

 

Jadi, Geng Sehat perlu mendapatkan vaksin sebagai penguat (booster) setiap 10 tahun sekali. Vaksin yang digunakan dapat berupa kombinasi 3 vaksin (tetanus, difteri, dan pertusis/Tdap) atau berupa kombinasi 2 vaksin (tetanus dan difteri/Td).

 

Baca juga: 4 Vaksin Penting yang Sedang Dikembangkan di Dunia

 

Geng Sehat direkomendasikan untuk menerima setidaknya satu kali vaksin Tdap dan dapat dilanjutkan booster dengan vaksin Td setiap 10 tahun. Ibu hamil juga direkomendasikan untuk menerima 1 kali vaksin Tdap saat kehamilan berusia 27-36 minggu.

 

2. Measles, mumps, rubella (MMR atau MR)

Vaksin MMR dan MR berguna untuk melindungi Geng Sehat dari penyakit campak (measles), gondongan (mumps), dan rubella. Orang dewasa yang berusia 19 tahun ke atas serta wanita di usia reproduktif yang memiliki rencana untuk hamil direkomendasikan untuk menerima 1 dosis vaksin MMR atau MR (hanya campak dan rubella).

 

Vaksin ini tidak boleh diberikan kepada ibu hamil (harus diberi jeda setidaknya 1 bulan sebelum terjadi kehamilan) serta pada orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh yang parah.

 

3. Varicella

Vaksin varicella memberikan perlindungan terhadap penyakit cacar air. Orang dewasa berusia 19 tahun ke atas direkomendasikan untuk menerima 2 kali vaksin varicella, dengan jarak pemberian antar vaksin sekitar 4-8 minggu. Vaksin ini juga tidak boleh diberikan kepada ibu hamil serta orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh yang parah.

 

4. Human papillomavirus (HPV)

Infeksi virus HPV mulai banyak dikenal oleh masyarakat akhir-akhir ini. Ada berbagai jenis virus HPV dan beberapa di antaranya berpotensi menyebabkan penyakit serius, seperti kanker serviks, kanker anus, kutil kelamin, dan lain sebagainya.

 

Perlindungan terhadap HPV umumnya diberikan melalui suatu seri vaksin, yang umumnya terdiri dari tiga kali pemberian vaksin, tergantung pada jenis vaksin yang digunakan.

 

Idealnya, vaksinasi HPV diberikan pada saat Geng Sehat masih berusia 9-14 tahun. Namun, Geng Sehat masih bisa menerima vaksin ini pada usia dewasa sampai dengan 26 tahun, untuk meminimalkan risiko penyakit berbahaya yang dapat ditimbulkan oleh infeksi virus HPV.

 

5. Pneumococcal

Berbeda dengan vaksin dewasa lain yang direkomendasikan secara rutin pada orang berusia 19 tahun ke atas, vaksin pneumococcus justru disarankan untuk orang dewasa berusia 65 tahun ke atas. Pasalnya, pada usia ini terjadi penurunan tingkat kekebalan tubuh yang menyebabkan orang lebih rentan terinfeksi pneumococcus. Pemberiannya cukup 1 kali saja.

 

Baca juga: Amankah Vaksinasi untuk Ibu Hamil?

 

6. Influenza

Seperti namanya, vaksin ini ditujukan untuk mencegah infeksi virus influenza. Idealnya, orang dewasa, terutama mereka yang memiliki riwayat alergi, menerima vaksin ini setiap tahunnya. Pemberian rutin setiap tahun disebabkan sifat dari virus influenza yang sangat mudah mengalami mutasi.

 

Sementara jenis vaksin yang direkomendasikan pada orang dewasa dengan faktor risiko atau indikasi tertentu adalah:

 

1. Pneumococcal

Jika pemberian rutinnya diindikasikan pada orang dewasa berusia 65 tahun ke atas, vaksin pneumococcus juga termasuk jenis vaksin yang direkomendasikan pada orang dewasa berusia 19-64 tahun yang memiliki beberapa kondisi khusus, seperti penyakit jantung, gangguan sistem kekebalan tubuh, perokok berat, dan lain sebagainya.

 

2. Hepatitis A dan B

Hepatitis merupakan penyakit peradangan dan infeksi pada organ hati, yang disebabkan oleh virus hepatitis. Infeksi jenis virus hepatitis A dan B dapat dicegah dengan pemberian vaksin, tetapi pemberiannya tergantung pada faktor risiko setiap orang.

 

Faktor yang menempatkan seseorang berisiko tinggi terkena infeksi hepatitis A antara lain memiliki penyakit hati kronis, gangguan faktor pembekuan, kaum homoseksual, menggunakan obat-obatan terlarang, tenaga medis, dan mereka yang akan mengalami kontak dengan area atau orang dari daerah endemis hepatitis A.

 

Sedangkan faktor risiko yang menyebabkan seseorang perlu menerima vaksin hepatitis B antara lain menderita infeksi hepatitis C, memiliki penyakit hati kronis, penderita HIV, pelaku seks berisiko, menggunakan obat-obatan terlarang, terpapar produk darah, tahanan penjara, serta mereka yang akan bepergian ke negara endemis.

 

Baca juga: Ini 5 Wanita Hebat di Balik Penemuan Obat dan Vaksin!

 

3. Mengingococcal

Vaksin meningococcal termasuk vaksin khusus yang diperlukan pada beberapa kondisi, seperti orang yang akan bepergian ke negara endemis ataupun orang yang mengalami beberapa kondisi medis, seperti asplenia dan anemia sel sabit.

 

4. Haemophillus influenzae B (HiB)

Beberapa orang dewasa dengan kondisi medis, seperti asplenia, anemia sel sabit, serta mereka yang menjalani prosedur transplantasi sel induk, membutuhkan 1-3 dosis vaksin HiB.

 

Nah Gengs, itulah beberapa vaksin yang direkomendasikan untuk orang dewasa. Semoga bermanfaat sebagai upaya untuk menjaga kesehatan, ya! Terkadang banyaknya aktivitas dan kesibukan sering membuat kita tidak memperhatikan kesehatan. Namun untuk kebaikan kita semua, yuk segera vaksinasi!

 

 



Referensi:

CDC: "Attention Adults: You Need Vaccines Too!"

NCBI: Awareness among adults of vaccine-preventable diseases and recommended vaccinations, United States, 2015

CDC: Recommended Adult Immunization Schedule for ages 19 years or older, United States, 2019