Pada tanggal 8 Maret yang lalu, seluruh dunia merayakan International Women’s Day atau Hari Wanita Sedunia. International Women’s Day merupakan suatu bentuk dedikasi untuk mengapresiasi pencapaian para wanita di dunia, baik dalam sektor sosial, ekonomi, budaya, maupun politik, serta sebagai cara untuk memperjuangkan kesetaraan gender secara global.

 

Berbicara tentang pencapaian, ternyata ada beberapa wanita yang berperan besar dalam penemuan-penemuan penting di bidang medis, khususnya penemuan obat dan vaksin.

 

Para wanita ini adalah para peneliti atau scientist yang mendedikasikan hidup mereka di bidang medis. Hasil riset mereka pun berhasil membuat dunia yang kita tinggali menjadi lebih baik lagi. Bahkan, beberapa di antara mereka berhasil mendapatkan hadiah Nobel untuk penemuan-penemuannya!

 

Geng Sehat penasaran kan siapa saja peneliti wanita hebat di dunia dan apakah penemuan mereka yang berhasil mengguncang dunia? Ini dia beberapa di antaranya!

 

1. Tu Youyou, penemu obat malaria artemisinin

Tu Youyou adalah seorang ilmuwan asal Cina yang bekerja di China Academy of Traditional Chinese Medicine, Beijing. Ia lahir pada tahun 1930 dan mengenyam pendidikan di Peking Univeristy, Beijing.

 

Ia banyak meneliti mengenai obat-obatan herbal, salah satunya adalah tumbuhan Artemisia annua atau sweet wormwood. Dalam dunia pengobatan tradisional Cina, tumbuhan tersebut banyak digunakan untuk meredakan demam.

 

Baca juga: Menang Grammy Awards, Lady Gaga Singgung Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental

 

Pada tahun 1972, Tu Youyou berhasil mengisolasi zat artemisinin dari tumbuhan Artemisia annua, karena zat ini memiliki efek inhibisi pertumbuhan parasit penyebab penyakit malaria.

 

Hingga saat ini, artemisinin dan turunannya, seperti artesunate, menjadi obat utama dalam pengobatan penyakit malaria, terutama malaria yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum.

 

Penemuan artemisinin oleh Tu Youyou berhasil meningkatkan angka keselamatan para penderita malaria di seluruh dunia. Karena penemuannya tersebut, Tu Youyou dianugerahi hadiah Nobel di bidang kedokteran pada tahun 2015 silam.

 

2. Elizabeth Hazen dan Rachel Brown, penemu obat antijamur nystatin

Infeksi yang disebabkan oleh jamur adalah salah satu jenis infeksi yang banyak menyerang manusia. Sebelum tahun 1950, belum ada terapi yang cukup efektif untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh jamur.

 

Elizabeth Hazen dan rekannya, Rachel Brown, adalah duo wanita peneliti dari New York State Department of Health. Pada tahun 1950, mereka berhasil mengisolasi nystatin, suatu zat anti jamur yang diproduksi oleh bakteri Streptomyces noursei.

 

Nystatin mampu mengatasi infeksi yang disebabkan oleh jamur dari golongan Candida maupun Aspergillus di usus, vagina, kulit, dan mulut. Mereka mematenkan penemuan mereka tehadap nystatin dan menyumbangkan profit dari paten tersebut kepada sebuah lembaga penelitian.

 

Hingga kini, nystatin masih menjadi pilihan utama untuk mengobati candidiasis atau infeksi jamur karena Candida. Biasanya ini tersedia dalam bentuk sediaan tetes (drops) dan krim, baik tunggal maupun kombinasi dengan zat aktif lain.

 

Baca juga: 7 Seleb Hollywood Ini Ternyata Seorang Vegan dan Vegetarian!

 

3. Gertrude B. Elion, penemu obat leukemia, gout, dan imunosupresan

Gertrude B. Elion adalah salah satu peneliti wanita dengan penemuan yang penting bagi dunia kesehatan. Elion lahir dan besar di Amerika Serikat, serta mengenyam pendidikan kimia di Hunter College dan New York University.

 

Salah satu terobosan besar yang dilakukan Elion sebagai peneliti adalah cara menemukan suatu molekul obat baru. Dahulu, penemuan molekul obat biasanya dilakukan dari substansi alamiah dan lebih banyak memanfaatkan prinsip trial and error.

 

Elion dan rekannya, George Hitchings, mengembangkan suatu metode sistematis yang mendasarkan penemuan molekul obat lewat perbedaan biokimia antara sel yang normal dan sel yang mengalami penyakit.

 

Elion berhasil melakukan sintesis terhadap banyak senyawa obat yang sangat krusial bagi dunia kesehatan. Antara lain senyawa 6-mercaptopurine (6-MP) yang sampai saat ini masih luas digunakan dalam terapi leukemia, senyawa alopurinol untuk terapi gout dan asam urat, azathioprine sebagai imunosupresan pada pasien-pasien transplantasi organ, acyclovir sebagai obat herpes, serta obat malaria pirimetamine.

 

Hingga kini, semua senyawa obat tersebut masih menjadi pilihan utama untuk mengobati penyakit-penyakit tersebut. Ini menggambarkan betapa penemuan Elion di dunia medis sungguh berarti. Elion tercatat membukukan 45 paten atas namanya. Pada tahun 1988, ia dianugerahi hadiah Nobel di bidang kedokteran.

 

4. Pearl Kendrick dan Grace Eldering, penemu vaksin pertusis

Pearl Kendrick dan Grace Eldering adalah dua peneliti wanita yang bekerja di laboratorium milik Michigan Department of Health, Amerika Serikat. Pada tahun 1930, mereka memulai riset mereka mengenai pertusis atau batuk rejan (whooping cough).

 

Mereka berhasil membuat vaksin untuk pertusis serta sukses dalam menjalankan uji klinis skala besar yang membuktikan efektivitas vaksin pertusis tersebut. Tak hanya itu, mereka juga aktif terlibat dalam kampanye internasional untuk penggunaan vaksin dalam mencegah pertusis.

 

Hebatnya, mereka memilih untuk bekerja dalam diam dan sebisa mungkin menghindari publisitas, termasuk menolak tampil dalam acara dialog sebuah stasiun TV di Amerika.

 

Baca juga: Mengenal Helen Keller dan Tokoh Penyandang Tuli Inspiratif Lainnya

 

5. Isabel Morgan, berkontribusi dalam penemuan vaksin polio

Vaksin polio memang pertama kali ditemukan oleh Jonas Salk, kemudian dibuat dalam bentuk vaksin oral oleh Albert Sabin. Namun, kita tidak boleh melupakan peran dr. Isabel Morgan dalam penemuan vaksin polio.

 

Isabel Morgan, peneliti di John Hopkins University, meletakkan dasar penting bagi perkembangan vaksin polio. Ia dan timnya berhasil mengkalkulasi jumlah antibodi yang diperlukan agar virus polio tidak masuk ke dalam otak dan menyebabkan poliomyelitis.

 

Nah Gengs, itu dia 5 wanita peneliti hebat dari seluruh dunia yang sudah memberikan kontribusi sangat besar bagi dunia medis, terutama dalam penemuan senyawa obat dan vaksin.

 

Hingga kini, karya mereka masih terus digunakan sebagai obat dan vaksin utama di dunia medis, serta sudah menyelamatkan ribuan nyawa dan meningkatkan kualitas hidup manusia di dunia.

 

Mantap sekali ya para wanita ini! Pencapaian mereka tentunya menjadi inspirasi bagi para wanita masa kini agar terus memberikan yang terbaik untuk dunia. Salut!

 

Baca juga: Mengapa Dunia Menentang Praktik Sunat Perempuan?

 

 

Referensi:

Tu Youyou facts

Elizabeth Lee Hazen and Rachel Fuller Brown biography

Gertrude B. Elion facts

Isabel Merrick Morgan biography

Pearl Kendrick, Grace Eldering, and the Pertussis Vaccine