None so deaf as those that will not hear. None so blind as those that will not see.”

-Matthew Henry-

 

Ada banyak tokoh-tokoh terkenal, yang mungkin Kamu kenali juga, memiliki keterbatasan fisik yaitu tuli. Wah, siapa saja ya tokoh-tokoh tersebut? Tanpa membaca artikel ini apakah Kamu tahu satu tokoh terkenal yang tuli?

 

Baca juga: 5 Hal Penting untuk Menjaga Kesehatan Telinga Anda!

 

Helen Keller

Helen Keller - google image

 

Dimulai dari seorang tokoh kemanusiaan asal Alabama bernama Helen Adams Keller, atau yang biasa kita kenal Helen Keller. Awalnya, Helen lahir dengan normal. Namun saat usianya mencapai 19 bulan, ia mengidap suatu penyakit yang menyebabkannya buta dan tuli.

 

Di usianya yang masih sangat kecil, Helen sempat mengalami frustrasi, terlebih karena ia tidak dapat bermain dengan teman-teman seusianya. Emosinya mudah naik-turun, karena ia kesulitan berkomunikasi dan menerima pelajaran. Ketika berusia 7 tahun, Helen dipertemukan dengan seorang pendamping yang juga menjadi guru baginya, yaitu Anne Sullivan. Di bawah bimbingannya, Helen tumbuh menjadi pribadi yang luar biasa, khususnya di bidang akademik.

 

Sejak 1914, Helen aktif menjadi konselor hubungan internasional, aktivis, dan dosen bagi anak-anak yang memiliki keterbatasan seperti dirinya. Ia juga menjadi juru bicara untuk American Foundation for the Blind dan mengupayakan pengembangan sistem pendidikan bagi anak-anak yang memiliki keterbatasan fisik seperti dirinya.

 

Selain itu, tulisan Helen juga banyak dikenal oleh masyarakat. Semasa hidupnya, ia menulis 12 buku dan beberapa artikel yang dibuat dalam dua versi, yaitu tulisan abjad dan braile. Bukunya pertama yang ia tulis saat masih berusia 11 tahun berjudul The King Frost.

 

Namun, ada dugaan jika Helen menjiplak karya Margaret Canby berjudul The Forst Fairies. Setelah diselidiki, Helen kemungkinan mengidap cryptomnesia (kondisi saat seseorang tanpa sadar melakukan tindak plagiarisme), karena ia mengetahui cerita dalam buku tersebut tetapi lupa apakah pernah membaca buku karya Canby ini atau tidak.

 

Bukunya yang kedua ia tulis saat usianya genap 22 tahun. Kali ini, Helen menulis tentang autobiografinya yang kemudian ia beri judul The Story of My Life. Dalam karya-karya selanjutnya, Helen menjajal beberapa topik, hingga yang paling terkenal adalah topik tentang kemanusiaan dan pandangannya dalam melihat dunia.

 

Sampai akhir hidupnya, Helen masih menerima berbagai penghargaan atas perjuangan dan prestasinya, di antaranya The Presidential Medal of Freedom pada 1964 dan masuk dalam pemilihan Women's Hall of Fame pada 1965. Seperti dilansir dari biography.com, Helen dapat dijadikan contoh yang kuat bagaimana tekad, kerja keras, dan impian dapat mengantarkan kita pada keberhasilan, meskipun berada dalam keterbatasan.

 

Ludwig Van Beethoven

Ludwig Van Beethoven - Google image

 

Kedua, tokoh ini Kamu pasti mengenalinya. Meskipun sudah tiada, namanya masih dikagumi banyak orang dan tak sedikit yang menjadikannya panutan, terutama di kalangan penyuka musik klasik. Dia adalah Ludwig Van Beethoven, seorang pianis asal Jerman kelahiran tahun 1770. 

 

Beethoven dijuluki sebagai komposer klasik terbesar yang pernah ada. Ia mulai kehilangan pendengaran saat berusia 26 tahun, karena sebuah penyakit yang diduga tifus. Ia pun benar-benar tuli ketika menginjak usia 52 tahun. Baginya keterbatasan bukanlah penghalang, tetapi tantangan untuk semakin banyak menghasilkan karya yang lebih baik. Dari beberapa karyanya, yang terkenal hingga saat ini adalah Fur Elise, Fifth Symphony, dan Moonlight Sonata.

 

Will.iam

William Adams

 

Tokoh berikutnya adalah seorang rapper terkenal. Dia adalah Will.i.am, yang memiliki nama asli William Adams. Kamu pasti tahu dong siapa dia? Ia adalah seorang penulis lagu sekaligus pengusaha, aktor, DJ, dan produser rekaman.

 

Pria yang pernah menjadi bagian dari juri The Voice UK dan salah satu personil Black Eyed Peas ini ternyata mengalami tinitus atau gangguan pada pendengaran akibat terpapar musik yang terlalu keras dalam waktu lama. Meskipun mengalami gangguan pendengaran yang merupakan aset berharga untuk pekerjaannya, ia tak pernah putus asa. Hal tersebut dibuktikannya dengan meraih tiga Grammy Awards. Karyanya pun laris di pasaran hingga laku 31 juta album di seluruh dunia.

 

Tentu masih banyak lagi tokoh inspiratif lain yang memiliki keterbatasan, seperti Jane Lynch dan Thomas Alfa Edison. Untuk itu, seharusnya kita dapat mempelajari hal berharga dari kisah-kisah mereka. Bagaimana mereka bertekad dan berjuang untuk meraih mimpi perlu kita contoh. Jadi, untuk kita yang masih dianugerahi anggota tubuh lengkap dan berfungsi normal, sudah sepatutnya untuk selalu menjadi yang terbaik dan mengharumkan nama bangsa. Semangat, Gengs! (BD/AS)