Suami saya baru saja melakukan medical check up tahunan sebagai bagian dari program kesejahteraan pegawai di tempat ia bekerja. Setelah menjalani berbagai pemeriksaan dan pengambilan sampel tubuh, seperti darah dan urine, ia akhirnya mendapatkan lembaran hasil medical check up yang ia lakukan.

 

Salah satu hasil pemeriksaannya yang berada di luar rentang angka normal adalah kadar asam urat dalam darah. Kadar asam urat suami saya, menurut hasil medical check up tersebut, berada di atas batas normal. Tentu saja hal ini bukanlah sesuatu yang baik dan harus segera ditangani.

 

Sebagai seorang istri yang kebetulan bekerja di bidang kesehatan, tentunya saya langsung sigap mencari terapi penanganan kadar asam urat yang tinggi ini. Dan menariknya, saya menemukan sebuah fakta bahwa konsumsi vitamin C secara rutin ternyata mampu membantu menurunkan kadar asam urat, lho! Kamu penasaran dengan hal ini? Ini dia informasinya!

 

Asam Urat Dalam Tubuh

Sebelum melakukan pembahasan lebih jauh, mari kita berkenalan terlebih dahulu dengan asam urat. Asam urat atau uric acid adalah suatu senyawa yang terdapat dalam tubuh. Ini merupakan hasil dari metabolisme atau pemecahan suatu nukleotida yang bernama purin. Purin yang dimetabolisme dapat berasal dari makanan misalnya daging-dagingan, atau dari hasil sisa ‘pemusnahan’ sel-sel yang telah mati dan beregenerasi.

 

Baca juga: Kamu Asam Urat atau Rematik? Kenali Perbedaannya!

 

Kadar normal asam urat dalam tubuh adalah di bawah 7 mg/dL untuk pria dan di bawah 6 mg/dL untuk wanita. Di atas angka tersebut, maka dapat dikategorikan sebagai hiperurisemia atau kadar asam urat yang tinggi dalam darah.

 

Kadar asam urat yang tinggi dalam darah dapat berdampak pada timbulnya beberapa penyakit. Yang paling sering terjadi adalah gout atau pirai. Gout adalah suatu kondisi peradangan di daerah sendi (arthritis), yang disebabkan penumpukan asam urat di sendi tersebut, misalnya di jempol kaki, pergelangan kaki, lengan, siku, dan pergelangan tangan. Hal ini dapat menyebabkan rasa nyeri dan keterbatasan pergerakan anggota tubuh yang terkena gout. Asam urat yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan terjadinya batu di ginjal, yang dapat menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan ketika buang air kecil.

 

Penyebab Kadar Asam Urat Meningkat

Ada dua hal yang secara garis besar menyebabkan tingginya kadar asam urat dalam tubuh seseorang. Yang pertama dan yang paling banyak terjadi adalah karena tubuh, dalam hal ini organ ginjal, tidak mampu membuang asam urat dari tubuh. Yup, seperti sudah disebutkan, asam urat adalah hasil metabolisme.

 

Jadi, seharusnya ia dikeluarkan alias dibuang dari tubuh melalui urine. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti mengonsumsi obat-obatan diuretik, mengonsumsi alkohol dalam jumlah yang terlalu banyak, faktor genetik alias keturunan, kondisi hipotiroid, obesitas, dan diabetes melitus.

 

Baca juga: Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dikonsumsi Penderita Asam Urat?

 

Selain itu, kadar asam urat yang tinggi dalam darah juga dapat disebabkan oleh konsumsi makanan yang mengandung purin dalam jumlah besar. Seperti sudah disebutkan, asam urat adalah hasil pemecahan purin. Jadi semakin banyak purin yang ada dalam tubuh, semakin banyak pula asam urat yang akan dihasilkan.

 

Peranan Vitamin C untuk Menurunkan Kadar Asam Urat

Karena kadar asam urat yang terlalu tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan dan penyakit seperti yang telah disebutkan di atas, maka diperlukan penanganan yang baik untuk menurunkan dan mempertahankan kadar asam urat dalam rentang yang normal.

 

Perubahan pola diet adalah salah satu hal yang wajib dilakukan oleh pasien dengan kadar asam urat yang tinggi. Diet untuk pasien asam urat mencakup pembatasan konsumsi makanan dengan kadar purin tinggi, contohnya organ dalam alias jeroan, sarden, tuna, serta seafood, seperti udang dan cumi-cumi.

 

Pada beberapa kasus, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan yang bekerja mengeluarkan asam urat dari dalam tubuh. Salah satu contoh obat yang paling banyak digunakan adalah alopurinol. Namun, penggunaannya harus dengan supervisi dan resep dokter ya, Gengs. Pasalnya, alopurinol termasuk golongan obat keras.

 

Selain dengan perubahan diet dan penggunaan obat, beberapa tahun terakhir ini dunia medis dipenuhi dengan berbagai penelitian mengenai efek konsumsi vitamin C dalam menurunkan kadar asam urat dalam tubuh. Sebuah meta analisis yang dipublikasikan di jurnal Arthritis Care pada 2011 mencoba melihat efek pemberian suplementasi vitamin C kepada pasien dengan kadar asam urat di atas normal. Meta analisis ini mengkaji 13 penelitian dengan jumlah pasien sekitar 500 orang. Hasilnya, ternyata suplementasi vitamin C sebesar 500 mg per hari dapat membantu menurunkan kadar asam urat dalam serum darah.

 

Baca juga: Sariawan Karena Kurang Vitamin C? Salah!

 

Vitamin C alias asam askorbat diduga dapat membantu menurunkan kadar asam urat karena bersifat urikosurik, alias membantu pembuangan asam urat dari dalam tubuh melalui urine. Vitamin C banyak terdapat pada buah, seperti aneka jenis jeruk, kiwi, dan jambu merah. Selain itu, Kamu juga dapat mengonsumsi suplemen vitamin C yang banyak dijual bebas di pasaran.

 

Untuk efek penurunan asam urat, dosis yang dianjurkan adalah 500 mg per hari. Dosis inilah yang banyak digunakan pada penelitian-penelitian yang disebutkan di atas. Konsumsi vitamin C lebih dari 2 gr sehari dapat menyebabkan beberapa efek tidak diharapkan, seperti nyeri perut dan diare. Jadi, sebaiknya Kamu tidak perlu berlebihan dalam mengonsumsi vitamin C.

 

Kajian mengenai vitamin C dan asam urat ini terbilang masih cukup baru. Jadi, ke depannya masih diperlukan penelitian-penelitian lain pada jumlah populasi yang lebih besar, untuk semakin meyakinkan kemampuan vitamin C dalam membantu menurunkan kadar asam urat, dan terlebih untuk mencegah terjadinya komplikasi akibat tingginya kadar asam urat dalam darah misalnya gout atau pirai.

 

Gengs, itu dia peranan vitamin C dalam membantu menurunkan kadar asam urat dalam tubuh. Saya sendiri menyarankan suami untuk mulai rutin mengonsumsi suplemen vitamin C sebagai upaya menurunkan kadar asam uratnya. Dan tentunya juga membatasi asupan makanan dengan kadar purin tinggi. Salam sehat!

 

Baca juga: Berapa Kebutuhan Vitamin C Harian Kamu? Yuk, Cek di Sini!