Bulan Oktober adalah bulan yang dipilih untuk memperingati Breast Cancer Awareness Month. Kebiasaan ini bermula di Amerika Serikat, dan sekarang sudah merambah ke berbagai belahan dunia termasuk Indonesia. Indonesia pun ikut merayakan bulan Oktober sebagai bulan kewaspadaan kanker payudara. Breast cancer atau kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang paling banyak terjadi pada wanita, baik di Indonesia maupun di dunia, selain kanker serviks.

 

Sebagai seorang apoteker yang bekerja di rumah sakit khusus kanker, saya mengamini bahwa kasus kanker payudara memang cukup tinggi prevalensinya, terutama pada wanita. Dan berbicara mengenai pengobatan kanker payudara sendiri, ada berbagai metode pengobatan yang tersedia. Ini dia ulasannya!

 

1. Pembedahan

Pembedahan atau operasi adalah salah satu moda pengobatan kanker payudara yang paling banyak dilakukan. Pembedahan umumnya hal yang paling pertama dilakukan bila seseorang terdiagnosis kanker payudara, dengan tujuan mengangkat sel-sel kanker yang ada. Pembedahan kemudian dilanjutkan dengan terapi-terapi adjuvant, seperti radiasi, terapi hormonal, dan kemoterapi, untuk mencegah relapse alias kembalinya sel-sel kanker.

Baca juga: Kanker Payudara pada Pria? Ya! Bisa Terjadi, Lho!

 

Ada 2 jenis pembedahan yang umum dilakukan untuk penanganan kanker payudara. Yang pertama disebut prosedur breast conserving surgery. Pada pembedahan jenis ini, sel-sel payudara yang mengalami kanker akan diambil, beserta sel normal yang ada di sekitarnya. Pembedahan jenis kedua disebut dengan mastektomi, yaitu seluruh payudara akan diangkat. Mastektomi biasanya dilanjutkan dengan prosedur breast reconstruction untuk ‘membuat’ payudara baru.

 

2. Terapi Radiasi (Radiotherapy)

Terapi radiasi adalah salah satu terapi adjuvant setelah dilakukan pembedahan, yang berfungsi mencegah sel-sel kanker payudara tumbuh kembali. Radiasi menurunkan risiko kembalinya sel-sel kanker, baik di payudara maupun di jaringan sekelilingnya, seperti di bagian dada dan kelenjar limfatik.

 

Terapi radiasi dilakukan dengan menembakkan sinar X-ray berenergi tinggi ke payudara. Energi dari sinar tersebut dapat menghancurkan sel-sel kanker. Namun, sel normal juga dapat terkena efek dari radiasi ini. Untuk mencegah radiasi mengenai sel normal, maka sebelum terapi radiasi dimulai akan dilakukan proses planning untuk menentukan secara presisi daerah yang akan diradiasi.

 

3. Kemoterapi

Kemoterapi adalah penggunaan obat-obatan yang bersifat cytotoxic atau beracun untuk sel. Sesuai namanya, kemoterapi akan mencegah sel-sel kanker berkembang dan membelah diri. Kemoterapi biasanya dilakukan untuk kanker payudara yang sifatnya luas, grade 3, atau terdapat di kelenjar limfe, serta memiliki reseptor HER-2. Selain itu, kemoterapi juga digunakan untuk kanker payudara yang bersifat triple negative, yaitu kondisi sel-sel kanker tidak memiliki ketiga reseptor terhadap estrogen, progesteron, dan protein HER-2.

 

Kemoterapi biasanya dilakukan sebelum tindakan pembedahan, untuk mengecilkan area yang terkena kanker. Obat-obatan yang digunakan dalam kemoterapi kanker payudara biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi antara 2 obat atau lebih. Ini lebih dikenal dengan nama regimen kemoterapi.

Baca juga: Kanker Payudara Bisa Menyebar ke 5 Area Tubuh Ini!

 

Regimen kemoterapi kanker payudara yang sering digunakan antara lain TC (menggunakan 2 obat, yakni docetaxel dan cyclophosphamide) dan FAC (menggunakan 3 obat, yakni fluorouracil, doxorubicin, dan cyclophosphamide).

 

4. Terapi Hormonal

Terapi hormonal hanya diberikan untuk kanker payudara yang selnya memiliki reseptor terhadap hormon estrogen. Hormon pada wanita, utamanya estrogen dan progesteron, dapat memicu tumbuhnya sel kanker payudara. Terapi hormonal bertujuan untuk mengurangi jumlah estrogen di dalam tubuh, atau mencegah estrogen tersebut menempel pada sel kanker. Diharapkan, pertumbuhan sel kanker akan tertunda. Dan jika sudah dilakukan pengangkatan sel kanker lewat pembedahan, maka diharapkan sel kanker tidak akan kembali lagi.

 

Pilihan obat terapi hormonal yang digunakan tergantung dari status menopause serta tingginya risiko relapse atau kembalinya sel kanker. Untuk wanita yang sudah menopause, pilihan obatnya adalah golongan aromatase inhibitor, seperti anastrozole (Arimidex®), letrozole (Femara®), dan exemestane (Aromasin®).

 

Obat golongan ini bekerja menghambat pembentukan estrogen di jaringan lemak. Sayangnya, penggunaan obat golongan aromatase inhibitor dapat menyebabkan penipisan tulang, sehingga pasien biasanya mendapatkan terapi obat untuk mencegah hal tersebut.

 

Untuk pasien yang belum menopause, pilihan obatnya antara lain tamoxifen dan goserelin. Tamoxifen akan mencegah menempelnya estrogen ke sel kanker payudara, sehingga pertumbuhan sel kanker dapat dicegah. Sedangkan goserelin akan membuat ovarium berhenti memproduksi estrogen, sehingga akan terjadi menopause sementara. Selain menggunakan obat, ada pula suatu tindakan yang disebut ablasi ovarium, yang bertujuan membuat ovarium berhenti memproduksi estrogen.

 

5. Targeted Therapy

Jenis adjuvant therapy lain pada kanker payudara adalah targeted therapy, dengan menggunakan senyawa obat bernama trastuzumab (Herceptin®). Disebut targeted karena trastuzumab hanya akan bekerja pada sel kanker payudara yang memiliki protein di permukaan sel bernama HER-2.

 

Trastuzumab yang diberikan akan berikatan dengan HER-2 di permukaan sel kanker. Ikatan yang terjadi akan menghentikan pembelahan dan perkembangan sel kanker. Trastuzumab biasanya diberikan melalui infus intravena setiap 3 minggu sekali, dan dapat diberikan tunggal ataupun dikombinasi dengan kemoterapi.

 

Nah Gengs, itulah dia macam-macam pengobatan untuk kanker payudara. Hal pertama yang dilakukan kebanyakan adalah pembedahan atau operasi, kemudian dilanjutkan dengan terapi adjuvant, seperti radiasi, kemoterapi, terapi hormonal, maupun targeted therapy. Terapi mana yang akan diberikan tergantung profil dari sel kanker payudara sendiri. Selamat memperingati bulan kesadaran kanker payudara!

Baca juga: Bagaimana Kanker Payudara Bisa Kambuh Lagi?