Kalau dokter mendiagnosis kanker payudara yang diderita sudah menyebar ke organ tubuh lainnya, itu artinya stadium kanker payudara yang dialami sudah tinggi. Jika diperlukan, dokter juga akan menjelaskan seberapa jauh penyebarannya. Kanker payudara yang Kamu derita akan didiagnosis metastatik jika penyebarannya sudah jauh. Tentunya, kasusnya berbeda-beda pada setiap penderita kanker payudara. Berikut potensi penyebaran kanker payudara pada organ tubuh lainnya, serta cara pencegahannya.

Baca juga: Yuk, Kenali Tanda-Tanda Kanker Payudara

 

Penyebaran Kanker Payudara

Walaupun sudah menyebar ke organ tubuh yang lain, penyakitnya tetap disebut kanker payudara. Misalnya, kalau kanker payudara menyebar ke paru-paru, bukan berarti Kamu juga menderita kanker paru-paru. Kanker payudara bisa menyebar ke bagian manapun. Namun, ada beberapa organ tubuh yang paling sering menjadi tempat penyebaran kanker yang satu ini.

 

1. Kelejar Getah Bening

Kelenjar getah bening yang berada di bawah lengan, di dalam payudara, dan di dekat tulang selangka adalah area yang biasanya pertama kali terkena penyebaran kanker payudara. Jika kankernya menyebar di kelenjar-kelenjar ini lalu ke organ tubuh lainnya, maka kanker payudara yang diderita sudah memasuki kategori metastatik.

 

Ketika Kamu didiagnosis terkena kanker payudara, dokter pasti akan memeriksa kelenjar getah bening di dekat lokasi tumor terlebih dahulu, untuk mengecek apakah kanker sudah menyebar ke area tersebut. Sistem getah bening berfungsi membantu membasmi bakteri dan zat-zat berbahaya dari tubuh Kamu. Namun, Kamu kemungkinan tidak akan merasakan gejala-gejala tertentu jika kanker payudara sudah menyebar ke organ tubuh tersebut.

 

2. Tulang

Ketika kanker payudara sudah menyebar ke tulang, rasa sakit atau nyeri adalah gejala pertamanya. Kanker payudara bisa menyebar ke tulang mana saja, termasuk tulang belakang, lengan, dan kaki. Pada beberapa kasus, penderita yang memiliki tulang lemah bisa menderita patah tulang akibat kondisi tersebut. Namun, pengobatan biasanya dapat mencegah hal ini terjadi. Kamu juga bisa merasakan kelemahan pada salah satu bagian tubuh, seperti lengan atau kaki, akibat penyebaran ini.

 

3. Hati

Kalau kanker payudara menyebar ke hati Kamu, gejala yang muncul biasanya rasa sakit di bagian perut dan tidak kunjung hilang. Selain itu, Kamu juga selalu merasa kembung dan kenyang. Hal ini bisa menyebabkan Kamu menjadi kehilangan nafsu makan dan berat badan menurun. Gejala lainnya adalah bagian putih mata berubah warna menjadi kuning. Ini merupakan pertanda bahwa hati Kamu rusak dan tidak berfungsi dengan semestinya.

 

4. Paru-paru

Kanker payudara bisa menyebar ke paru-paru atau bagian antara paru-paru dan dinding dada, sehingga menyebabkan cairan menumpuk di sekitar paru-paru. Gejala-gejalanya meliputi napas pendek, batuk yang tidak kunjung berhenti, dan nyeri dada. Dalam beberapa kasus, gejala ini menyebabkan penderitanya kehilangan nafsu makan dan kehilangan berat badan.

 

5. Otak

Kanker payudara juga sering menyebar ke otak. Jika sudah sampai ke otak, Kamu akan selalu merasa pusing, hingga sering kehilangan keseimbangan dan jatuh. Kamu juga akan mati rasa atau mengalami kelemahan pada salah satu bagian tubuh. Selain itu, penyebaran kanker payudara ke otak juga bisa menyebabkan penderitanya terkena epilepsi.

Baca juga: Apakah Risiko Kanker Payudara Bisa Diturunkan?

 

Pengobatan dan Pencegahan

Meskipun tidak bisa dinyatakan benar-benar sembuh, ada beberapa pengobatan dan pencegahan yang bisa dilakukan untuk mengatasi gejala kanker serta penyebarannya. Kamu kemungkinan akan membutuhkan operasi, kemoterapi, radiasi, dan pengobatan khusus. Pengobatan yang diberikan dokter juga sesuai dengan jenis kanker payudara yang Kamu derita.

 

Mayoritas wanita yang menderita kanker payudara metastatik bisa menjalani hidup seperti biasa. Meski menjalani terapi-terapi yang dibutuhkan, penderita kanker payudara metastatik tetap bisa bekerja, mengurus keluarga, olahraga, dan traveling.

 

Jadwal Terapi yang Berbeda

Terapi atau pengobatan untuk kanker payudara stadium lanjut bisa berlangsung hingga waktu yang sangat lama, supaya penyakitnya bisa tetap dikontrol. Untuk mencegah penyebaran kankernya, Kamu harus mengunjungi dokter secara teratur.

 

Kalau terapi atau pengobatan yang direkomendasikan dokter cocok, maka Kamu akan terus menjalaninya selama tidak ada efek samping yang berdampak negatif. Namun kalau tidak cocok, dokter akan merekomendasikan terapi atau pengobatan lain.

 

Pada umumnya, dokter akan merekomendasikan kemoterapi, karena efek pengobatan ini mencakup seluruh tubuh. Apalagi, kanker payudara metastatik disebut sebagai penyakit seluruh tubuh.

 

Kamu juga akan membutuhkan terapi hormon jika kanker payudara yang diderita sensitif atau dipicu oleh hormon estrogen atau progesteron. Beberapa penderita kanker payudara juga memilih terapi target, yang pengobatannya bisa bekerja langsung pada perkembangan sel-sel kanker. Kombinasi di atas bisa membuat pengobatan menjadi semakin ampuh. Namun, terkadang operasi dan radiasi juga dibutuhkan untuk mengurangi gejala-gejala kanker payudara.

 

Tes Rutin untuk Mengontrol Kanker Payudara

Kamu juga harus selalu melakukan tes untuk memeriksa organ dalam tubuh. Ini adalah salah satu cara dokter untuk mengecek apakah terapi atau pengobatan yang Kamu jalani bekerja, dan apakah kanker payudaranya menyebar ke organ tubuh yang lain. Beberapa tes rutin untuk mengecek kondisi kanker payudara adalah:

  • CT scan.
  • Skintigrafi tulang (bone scan), yaitu menggunakan suntikan untuk memeriksa tempat di mana tumor berada.
  • PET scan, yaitu menggunakan kamera dan pelacak kimia yang dimasukkan menggunakan IV.

CT scan biasanya digunakan untuk memeriksa bagian dada dan perut. Dengan tes ini, Kamu dapat melihat dan memeriksakan organ-organ tubuh seperti hati atau tulang. Terkadang, hasil tes CT scan dan PET scan digabung atau biasa disebut PET-CT scan. Komputer akan menggabungkan foto dari kedua gambar untuk menemukan hal-hal abnormal seperti kanker. Biasanya, seberapa sering tes-tes ini dilakukan tergantung pada stadium kanker payudara yang Kamu derita.

Baca juga: Deteksi Dini Kanker Payudara dengan SADARI

 

Kalau Kamu menderita kanker payudara, lebih baik lakukan kontrol secara rutin dan menjalani pengobatan supaya tidak menyebar ke area tubuh lain. Dokter mengatakan, kalau pengobatan dijalani secara rutin dan rajin penyakitnya bisa dikontrol. Jadi meskipun mengidap kanker payudara, Kamu tetap bisa menjalani aktivitas sehari-hari.