Tidak banyak orang yang tahu bahwa kanker payudara bisa muncul kembali di kala penyakit tersebut dianggap sudah hilang dari tubuh penderitanya. Setelah melalui proses pengobatan, biasanya hanya sedikit sel kanker yang bisa tetap hidup.

 

Namun dalam jumlah sedikit saja, sel-sel tersebut bisa menyebabkan masalah yang lebih serius. Penyakit tersebut bisa kambuh di payudara, dada, atau di bagian tubuh lainnya seperti tulang atau hati. 

Baca juga: Mengapa Kanker yang Dinyatakan Sembuh Bisa Kambuh Kembali?

 

Gejala Kanker Payudara yang Kambuh

Kekambuhan Lokal

Pada kekambuhan lokal, kanker kambuh di bagian yang sama dengan yang sebelumnya. Kalau sebelumnya Kamu pernah melakukan operasi lumpectomy, kankernya bisa tumbuh di sisa jaringan payudara. Kalau Kamu melakukani operas mastectomy, kankernya bisa kembali tumbuh di jaringan yang melapisi dinding dada.

 

Gejala kekambuhan lokal kanker payudara meliputi:

  • Benjolan baru di payudara.
  • Perubahan pada kulit payudara.
  • Inflamasi atau kemerahan di kulit.
  • Keputihan payudara.

 

Kekambuhan Regional 

Kekambuhan regional kanker payudara berarti kankernya kambuh di kelenjar getah bening terdekat. Gejala kekambuhan regional meliputi benjolan atau pembengkakan di kelenjar getah bening yang terletak di:

  • Bawah lengan.
  • Dekat tulang selangka.
  • Atas tulang selangka.
  • Leher.

 

Kekambuhan Jauh

Kekambuhan jauh atau metastatik berarti kankernya kambuh di bagian tubuh lain yang jauh dari payudara. Paling sering terjadi pada tulang, hati, dan paru-paru. Gejala kekambuhan jauh meliputi:

  • Nyeri yang tidak kunjung sembuh dan bertambah parah, seperti nyeri paru-paru atau nyeri tulang.
  • Batuk yang tidak kunjung sembuh.
  • Kesulitan bernapas.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Berat badan turun.
  • Sakit kepala parah.
  • Kejang.
Baca juga: Payudara Padat Berisiko Terkena Kanker

 

Faktor Risiko Kambuhnya Kanker Payudara

Kambuhnya kanker payudara dipengaruhi oleh hal-hal ketika penyakit tersebut menyerang untuk pertama kalinya. Hal-hal yang dimaksud seperti besar tumor pertama, seberapa cepat kanker berkembang, dan bagaimana pengobatannya. Namun, pada umumnya tidak ada yang bisa memprediksi apakah penyakit tersebut benar-benar tidak akan muncul lagi atau justru akan kambuh.

 

Untuk para survivor kanker payudara (istilah yang dipakai untuk menyebutkan pengidap kanker yang bertahan hidup lebih dari 5 tahun sejak terkena kanker), faktor-faktor yang meningkatkan risiko kambuhnya penyakit tersebut ialah:

  • Kanker payudara yang dialami berada di dekat kelenjar getah bening. Maka risiko kambuhnya penyakit tersebut akan meningkat.
  • Ukuran tumor yang besar. Pada survivor kanker payudara, semakin besar tumornya, maka semakin tinggi pula risiko terserang kembali penyakit tersebut.
  • Kurangnya pengobatan radiasi setelah operasi lumpectomy. Kebanyakan survivor yang memilih lumpectomy, harus menjalani terapi radiasi payudara untuk mengurangi risiko kambuhnya kanker. Mereka yang tidak melakukan hal ini memiliki risiko yang tinggi terkena kanker payudara lagi.
  • Umur yang lebih muda. Penderita yang terkena kanker payudara saat masih muda, khususnya yang berumur di bawah 35 tahun, memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kembali kanker payudara.

 

Bagaimana Memastikan Kanker Payudara Kambuh Kembali?

Untuk memastikannya, harus dilakukan beberapa tes. Tes yang dilakukan biasanya juga sama dengan tes untuk mendeteksi kanker payudara pertama kali. Tes-tes yang dimaksud termasuk mammogram, CT scan, MRIs, dan PET scan.

 

Jenis tes yang dipilih sesuai dengan perkiraan letak kambuhnya sel kanker. Tes tersebut akan menunjukkan tepat kambuhnya sel kanker dan seberapa jauh sel kankernya sudah menyebar.

 

Pada beberapa kasus, biopsi dibutuhkan untuk mengatahui jenis kanker. Pasalnya, sel-sel tersebut bisa menjadi kanker payudara yang kambuh atau jenis kanker lain. Meskipun langka, Kamu bisa terserang 2 jenis kanker berbeda.

 

Apa Pengobatan untuk Kanker Payudara yang Kambuh?

Yang perlu Kamu ketahui adalah, kanker payudara yang kambuh bukanlah kanker baru. Jenis pengobatan yang dipilih tergantung pada beberapa hal, seperti:

  • Besar kanker.
  • Di mana letaknya.
  • Jenis pengobatan yang sudah pernah dilakukan sebelumnya.
  • Kondisi kesehatan.
  • Preferensi penderita.

 

Sejumlah pengobatan yang bisa ditawarkan oleh dokter antara lain:

  • Operasi.
  • Radiasi.
  • Kemoterapi.
  • Terapi hormon.
  • Terapi target.
  • Uji klinis.

 

Dokter juga akan menanyakan dan memastikan preferensi Kamu sebelum menentukan jenis pengobatan yang akan dipilih. Dokter biasanya juga akan menjelaskan tentang fungsi dan tujuan dari pengobatan yang dipilih serta hasil apa yang bisa Kamu terima. 

Baca juga: Hati-Hati! Daging Merah Pemicu Kanker Payudara

 

Diagnosis kekambuhan kanker payudara memang bisa memukul penderitanya, baik secara psikologis maupun fisik. Jangan sampai Kamu membiarkan stres mengambil alih pikiran. Semakin sehat dan positif pikiran, maka semakin tinggi pula kemungkinan Kamu bisa sembuh kembali dari diagnosis ini.