Pernah dengar istilah sindrom kemacetan panggul? Kemungkinan besar Kamu belum pernah mendengarnya. Pasalnya, penyakit ini memang jarang diketahui banyak orang. Sindrom kemacetan panggul adalah penyakit yang menyebabkan rasa sakit saat berhubungan seks, dan bisa menghentikan menstruasi. 

 

Penyakit ini lebih sering menyerang wanita. Maka dari itu, Kamu wajib tahu tentang penyakit ini. Berikut hal-hal yang perlu Kamu ketahui tentang sindrom kemacetan panggul.

 

1. Penyebabnya Adalah Terlalu Banyak Darah di Pembuluh Darah Bagian Bawah Abdomen

Sindrom kemacetan panggul adalah banyaknya pembuluh darah vena yang terlihat seperti varises di bagian bawah abdomen dan panggul. Dokter menjelaskan bahwa vena menjadi semakin membesar, membengkak, atau melebar.

 

Hal tersebut dapat menyebabkan berbagai masalah seperti sering menetapnya darah di dalam vena yang membesar dan menyebabkan rasa nyeri yang tajam untuk waktu yang lama pada penderitanya.

 

Pada umumnya, kondisi ini jarang terjadi pada wanita yang belum pernah hamil. Namun, wanita yang memiliki sindrom polycystic ovaries (PCOS) dan disfungsi hormonal memiliki risiko yang lebih tinggi terkena sindrom kemacetan panggul.

Baca juga: Penyakit Konsumsi Rutin Obat Hipertensi

 

2. Tidak Perlu Khawatir, Karena Vena Varises Tidak Terlihat

Istilah vena varises biasanya langsung membawa pikiran orang kepada pembuluh darah biru ataupun ungu yang bisa terlihat di betis. Namun, hal tersebut bukanlah sesuatu yang terjadi pada sindrom kemacetan panggul. Vena-vena yang padat tersebut berada di dalam abdomen sehingga tidak akan terlihat dari luar.

Baca juga: Wanita Wajib Tahu Tentang Kanker Rahim!

 

3. Pada Umumnya Sindrom Kemacetan Panggul Menyerang Wanita

Selain sering menyerang wanita, penyakit ini juga tergolong langka atau jarang. Oleh sebab itu, tidak banyak orang yang pernah mendengar penyakit ini. Namun, banyak dokter mengatakan bahwa tidak sedikit wanita yang menderita penyakit ini menolak untuk memeriksakan atau mengobatinya. Banyak pula yang menerima diagnosis yang salah ketika mereka memeriksakannya.

 

Menurut para dokter, hal tersebut dikarenakan sindrom kemacetan panggul seringkali tidak dikategorikan atau dijadikan sebagai bagian tahap pembelajaran dan training ginekologis. Makanya, banyak ginekolog yang tidak mengenal gejala penyakit ini.

 

Bahkan, terkadang ada penderita yang sampai diinstruksikan untuk melakukan tes kehamilan sebanyak 16 kali selama berbulan-bulan ketika memeriksakan penyakit ini ke dokter. Banyak pelaku medis yang tidak mengenal penyakit ini.

 

4. Penyakit Ini Bisa Menyebabkan Rasa Sakit Saat Berhubungan Seks 

Gejala ini disebabkan oleh meningkatnya tekanan di bagian intim. Wanita yang menderita sindrom kemacetan panggul seringkali merasakan rasa sakit di bagian abdomen saat menstruasi, dan juga dapat mengalami ketidaknyamanan saat atau setelah berhubungan seks. Bahkan, penderita sindrom kemacetan panggul juga bisa merasakan rasa sakit yang tajam saat mengubah postur tubuh, berjalan, atau saat mengangkat barang-barang berat.

 

5. Gejalanya Mirip Dengan Kehamilan

Salah satu penderita sindrom kemacetan panggul mengaku bahwa sebelum didiagnosis, ia mengalami gejala-gejala seperti perut yang empuk, nyeri punggung bagian bawah, mengidam, Irritable Bowel Sndrome (IBS), kelelahan, dan tidak mengalami menstruasi selama beberapa bulan.

 

Gejalanya sangat mirip dengan kehamilan, bukan? Maka itu, dokter yang tidak familiar dengan penyakit ini sering salah mendiagnosis penyakit ini, dan menyuruh penderita untuk terus melakukan tes kehamilan.

Baca juga: 5 Tanda Kehamilan Yang Bisa Dikenali

 

6. Penyakit Ini Bisa Menyebabkan Vena Varises di Vagina 

Dalam beberapa kasus, vena yang penuh tersebut juga bisa muncul di dalam vagina atau vulva. Bahkan, gejala ini cukup umum dirasakan penderita sindrom kemacetan panggul setelah gejala-gejala yang mirip kehamilan.

 

Ketika memeriksakan kondisi ini, banyak wanita yang diinformasikan oleh dokter maupun suster bahwa kondisi tersebut tidak bisa disembuhkan, dan mereka hanya perlu mengenakan celana ketat. Padalah, hal tersebut sangat tidak benar. Dokter dan ahli sindrom kemacetan panggul mengatakan bahwa kondisi tersebut bisa disembuhkan secara permanen dengan menggunakan prosedur anestetik.

7. Pil Kontrasepsi Oral Bisa Mengganggu Diagnosis

Banyak penderita sindrom kemacetan panggul yang memeriksakan diri ke dokter harus diperiksa dengan menggunakan laroskopi. Cara lainnya dengan pemeriksaan histeroskopi. Biasanya, dokter akan memberitahu bahwa gejala-gejalanya sama dengan gejala endometriosis dan sindrom polycystic ovaries (PCOS).

 

Namun, dokter akan mengatakan bahwa diagnosisnya menjadi lebih sulit jika Kamu mengkonsumsi pil kontrasepsi. Hal penting seperti scan dan tes untuk mendiagnosis penyakit juga semakin menjadi lebih sulit.

 

8. Penyakit Sindrom Kemacetan Panggul Bisa Disembuhkan

Salah satu cara menyembuhkan sindrom ini adalah dengan melakukan prosedur yang disebut dengan embolisasi vena panggul, atau pelvic vein embolisation. Prosedur itu berupa teknik x-ray dimana kateter kecil (tabung plastik) akan dimasukkan ke dalam vena tengah di lengan bagian atas, bahu, atau paha.

 

Dengan bimbingan x-ray, akan mendeteksi sumber masalahnya. Tidak ada sayatan atau jahitan yang diperlukan, tidak ada pula sensasi ketika pengobatan dilakukan. Namun, biasanya dibutuhkan anestesi lokal.

 

Beberapa cara penyembuhan sindrom kemacetan panggung lainnya adalah medikasi hormon. Obat-obatan tersebut berada di bawah resep dokter dan bisa mengurangi aliran darah dan penumpukan pada vena varises tersebut. Namun, kalau pengobatan ini tidak bisa menyembuhkan kondisinya, maka penderita disarankan menggunakan embolisasi vena panggul.

 

Oke Gengs, itu beberapa informasi tentang sindrom kemacetan panggul. Jadi, ada baiknya Kamu mengetahui tentang ini. Karena kalau dibiarkan bisa saja berakibat lebih buruk. Jangan lupa diperiksakan ya, Gengs!