Air adalah salah satu komponen gizi yang sering dilupakan, bahkan disebut forgotten nutrient. Penelitian yang pernah dilakukan di Amerika Serikat tentang asupan air pada anak menunjukkan, lebih dari 50% anak dalam kondisi under hydrated atau kurang mengonsumsi air putih. Seperempatnya tidak pernah minum air putih sama sekali, sementara lebih dari 3/4 lainnya mengonsumsi minuman yang mengandung gula.



Profesor Stavros Kavouras dari Arizona State University, memaparkan hal tersebut di Jakarta saat menghadiri The 2nd Indonesian Hydration & Health Conference (IH2C), yang diselenggarakan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada 6-8 November 2018.

 

Baca juga: Hidup Sehat dengan Minum Air Putih

 

Kondisi di Indonesia, menurut Stavros, jauh lebih baik karena lebih dari 70% orang sudah terhidrasi. Sayangnya, angka yang mengonsumsi minuman mengandung gula juga sangat tinggi. Sebanyak 24% anak, 41% remaja, dan 33% orang dewasa mengonsumsi lebih dari 1 porsi (250 ml) minuman bergula dalam sehari. “Banyak sekali penelitian menunjukkan, kekurangan air di tubuh dapat meningkatkan hormon kortisol dan dapat memicu berbagai penyakit kronis,” jelas Stavros.

 

Inilah beberapa akibat kekurangan air putih pada tubuh dan jumlah kebutuhan air putih dalam sehari agar bisa mencegah penyakit kronis!


Mencegah penyakit ginjal

Profesor Ivan Tack dari Toulouse School of Medicine, Paul Sabatier University, Prancis, menjelaskan bahwa minum air putih adalah cara paling mudah dan murah untuk meningkatkan kesehatan. Ivan yang merupakan pakar fisiologi dan patofisiologi ginjal ini, sudah banyak meneliti pengaruh diet sehari-hari terhadap kesehatan ginjal. Salah satunya tetang hidrasi dan kesehatan ginjal.

 

Dampak kekurangan air minum bagi tubuh ditandai dengan kencing yang sedikit, sehingga sampah metabolisme, seperti oksalat, kalsium, dan asam urat, akan menumpuk di ginjal dan berpotensi menjadi batu ginjal. “Batu  ginjal dan risiko kekambuhan batu ginjal menurun jika kebutuhan minum sekitar 2,5 liter tercukupi, atau sampai menghasilkan urine 2 liter per hari,” jelas Ivan.

 

Baca juga: Lebih dari Separuh Penderita Gagal Ginjal Disebabkan Diabetes

 

Selain batu ginjal, kekurangan air juga menyebabkan sistitis atau radang saluran kemih pada wanita. Sekitar 60% wanita setidaknya pernah mengalami sistitis dan lebih dari 50%, menurut Ivan, akan mengalami kekambuhan. Gejalanya adalah nyeri saat kencing, sering kencing tetapi tidak tuntas, dan tidak disertai demam.



Apakah dengan minum air cukup dapat meringankan gejala? Studi yang dilakukan Danone Nutritia Research menunjukkan, minum 2,5 liter air per hari akan menghasilkan 2 liter urine dan bisa mengurangi kekambuhan radang saluran kencing sampai 50%. Tentunya ini juga mengurangi penggunaan antibiotik. 

 


Ivan menambahkan, saat ini sekitar 10% atau 500 juta orang di dunia menderita penyakit ginjal kronis. Salah satu cara untuk mencegah progresivitas penyakit ini adalah dengan mencukupi volume air di tubuh.

 

Baca juga: Ternyata Pipis Itu Penting, Lho!

 

 

Berapa kebutuhan air dalam sehari?

Dijelaskan oleh Prof. Dr. dr. Budi Wiwieko, SpOG)K), MPH., selaku ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG), fenomena dehidrasi selayaknya gunung es. Banyak yang tidak menyadari bahwa kekurangan asupan air dapat berdampak ke seluruh tubuh.

 

Saat kekurangan air, tubuh kita akan mengompensasi dengan mengeluarkan hormon tertentu yang fungsinya untuk menahan cairan. Misalnya arginin vasopresin. Dampak kenaikan hormon arginin vasopresin ini adalah dilepaskannya hormon stres, yang akan mengakibatkan metabolisme semakin cepat dan peradangan di seluruh tubuh.

 

Peradangan adalah awal dari berbagai penyakit, mulai dari pernyakit kardiovaskular hingga diabetes melitus tipe 2. Salah satu penanda risiko kardiometabolik adalah hormon copetin, yang dilepaskan tubuh saat kekurangan cairan. “Asupan 1,2 liter saja masih kurang dan akan meningkatkan kadar copetin ini,” jelas Budi Wiweko. 

 

Baca juga: 6 Alasan Mengapa Kamu Selalu Merasa Haus 

 


Kebutuhan air menurut usia dan kondisi

Rekomendasi asupan air putih untuk orang Indonesia adalah 2 liter atau 8 gelas per hari. Kampanye minum air harus dimulai pada anak-anak. IHWG sudah mengampanyekan AMIR (Ayo Minum Air) sejak tahun lalu. Beberapa penelitian yang dilakukan IHWG kemudian melahirkan rekomendasi tentang kebutuhan asupan air putih per hari, sesuai kondisi dan usia. 

 

Untuk anak-anak usia 4-6 tahun, kebutuhan minum air adalah minimal 6 gelas sehari. Anak-anak harus dibiasakan mengonsumsi air putih dan bukan minuman yang tinggi gula. Kelak, kebiasaan ini diharapkan akan dibawa sampai dewasa. 

Penelitian IHWG pada 521 jemaah haji dan umrah menunjukkan, 30% mengalami dehidrasi sehingga mudah terkena penyakit, terutama jemaah berusia di atas 60 tahun. IHWG menganjurkan, jemaah haji mengonsumsi minimal 3,3 liter per hari saat berada di Mekah dan Madinah. Sedangkan untuk jemaah umrah, minimal 2,7 liter per hari. "Kami juga akan melakukan penelitian tentang kebutuhan air minum di saat puasa dan dampak kekurangan asupan air terhadap fungsi kognitif," jelas Budi.


Jadi Geng Sehat, meskipun masyarakat Indonesia sudah cukup terhidrasi, masih ada sekitar 21 juta orang yang masuk dalam kategori kurang minum. Jangan sampai Kamu salah satu di antaranya! Segera minum jika Kamu mulai jarang kencing, air kencing berwarna kuning pekat atau coklat.

 

Apalagi bagi yang kerja di ruangan berpendingin, biasanya jarang merasa haus. Pastikan Kamu mengonsumsi air putih cukup. Cara mengonsumsinya jangan sekaligus. Dua liter dibagi dalam beberapa kali minum selama sehari. (AY/AS)


Baca juga: Bekerja di Dalam Ruangan Ternyata Memengaruhi Kulit!

 

Segera Minum Air Putih Jika - GueSehat