Mums, Kenali Dampak Minum Alkohol saat Hamil
Setiap wanita hamil atau yang sedang merencanakan kehamilan harus menghindari alkohol sepenuhnya hingga bayi lahir. Pasalnya, dampak alhokol saat hamil sangat besar.
Nama Paten :
Tidak ada
Disulfiram digunakan untuk mengatasi kecanduan alkohol kronis karena efek samping yang ditimbulkan akan terasa tidak nyaman saat disulfiram digunakan bersamaan dengan alkohol.
Disulfiram menghambat enzim yang berpengaruh dalam memetabolisme alkohol dalam tubuh. Disulfiram akan menghasilkan efek samping yang sangat tidak enak jika dikombinasikan dengan alkohol.
Selain memiliki efek yang diinginkan, disulfiram juga memiliki beberapa efek samping yang tidak diinginkan, seperti:
1) Efek samping yang agak jarang terjadi adalah sakit mata atau perubahan penglihatan, perubahan mental atau mood, kesemutan, mati rasa, dan perasaan nyeri atau lemah pada tangan atau kaki.
2) Efek samping yang jarang terjadi adalah urine berwarna gelap, feses berwarna abu-abu terang atau feses berwarna, sakit perut parah, serta mata dan kulit berwarna kuning.
1) Ikuti aturan pemakaian obat sesuai dengan yang tertera pada label pemakaian obat. Jangan menggunakan obat ini dengan dosis lebih besar atau lebih kecil dari yang sudah dianjurkan.
2) Saat digunakan untuk mengobati kecanduan alkohol, sebaiknya disulfiram diberikan kepada pasien melalui keluarganya atau pengasuhnya agar penggunaan obat dapat dilakukan secara teratur.
3) Untuk hasil yang maksimal, tetap minum disulfiram sesuai dengan yang dianjurkan. Disulfiram terkadang diberikan selama beberapa bulan atau beberapa tahun.
4) Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum ibu hamil menggunakan obat ini.
5) Tidak diketahui apakah disulfiram dapat terabsorpsi ke dalam ASI. Namun, sebaiknya ibu menyusui tidak meminum disulfiram.
6) Jangan berikan obat ini jika usia anak kurang dari 18 tahun tanpa pengawasan dokter.
7) Simpan obat pada suhu kamar, jauhkan dari tempat lembap, panas, ataupun terkena cahaya matahari langsung.
Untuk sediaan tablet, dosisnya adalah 800 mg dalam dosis tunggal pada hari pertama. Turunkan dosis sebanyak 200 mg/hari. Dosis pemeliharaan adalah 100-200 mg/hari.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/disulfiram/?type=brief&mtype=generic)
1) Disulfiram meningkatkan efek dari fenitoin, teofilin, dan antikoagulan golongan kumarin.
2) Disulfiram menghambat metabolisme dan eksresi dari obat rifampicin.
3) Disulfiram menghambat metabolisme dari obat benzodiazepin tertentu, contohnya chlordiazepoxide dan diazepam.
4) Isoniazid akan meningkatkan terjadinya rasa bingung dan perubahan perilaku saat digunakan bersamaan dengan disulfiram.
5) Disulfiram jika digunakan bersamaan dengan obat pimozide akan memperparah sindrom otak organik, gangguan ketika terdapat suatu patologi yang dapat diidentifikasi, contohnya tumor otak, penyakit cerebrovaskuler, intoksifikasi obat, dan koreoatetosis (gerakan tak terkendali).
6) Amitryptyline dan chlorpromazine dapat meningkatkan intensitas reaksi disulfiram-alkohol.
Efek samping yang berpotensi fatal:
1) Disulfiram dapat menghambat metabolisme dari alkohol, yang mana akan memicu reaksi disulfiram-alkohol.
2) Metronidazole jika digunakan bersamaan dengan disulfiram akan meningkatkan reaksi keracunan.
3) Disulfiram dapat meningkatkan kadar paraldehyde dalam darah.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/disulfiram/?type=brief&mtype=generic)
Direktori