Calcitriol

Apa itu obat Calcitriol? (UH)

Nama Paten :

Kolkatriol/kolkatriol F, Oscal, Ostovel, Ostriol, Triocol.
(ISO vol. 50)

Penggunaan

Calcitriol adalah obat yang digunakan untuk mengobati hiperparatiroidisme, sebuah kondisi ketika kelenjar paratiroid mengeluarkan hormon paratiroid yang jumlahnya lebih banyak dari normal. Obat ini juga digunakan untuk mengobati gangguan metabolisme tulang pada orang yang menderita gagal ginjal kronis dan tidak menerima pengobatan dialisis.

Calcitriol pada umumnya bisa digunakan untuk mengobati kondisi kekurangan kalsium pada penderita hipoparatirioidisme, kondisi ketika kelenjar paratiroid mengeluarkan hormon paratiroid yang jumlahnya kurang dari normal, akibat operasi atau kondisi lain.
(https://www.drugs.com/mtm/calcitriol.html)

Cara Kerja Obat

Calcitriol adalah vitamin D3. Vitamin D penting dalam proses absorpsi kalsium dari saluran cerna serta mengaktifkan kalsium dalam tubuh.
(https://www.drugs.com/mtm/calcitriol.html)

Efek Samping

Sama seperti obat lain, Calcitriol juga memiliki efek samping negatif juga. Meskipun risiko efek samping ini terbilang cukup minim, Kamu tetap perlu mewaspadainya. Pasalnya, jika efek sampingnya muncul, kemungkinan dibutuhkan tindakan medis untuk mengatasinya. Berikut sejumlah efek samping umum dari obat ini.

1. Efek Samping Gejala Awal yang Muncul Akibat Kelebihan Asupan Vitamin D:
- Badan terasa lemah.
- Sakit kepala.
- Rasa kantuk yang parah.
- Mual.
- Mulut kering.
- Konstipasi.
- Nyeri pada otot dan tulang.
- Terdapat rasa logam pada mulut.

2. Gejala Akhir yang Muncul Akibat Kelebihan Asupan Vitamin D:
- Sering buang air kecil.
- Nafsu makan bertambah.
- Polidipsia (rasa haus yang tidak berkepanjangan).
- Anoreksia.
- Penurunan berat badan.
- Sering buang air kecil di malam hari.
- Radang selaput bola mata akibat kalsium.
- Peradangan pada pankreas.
- Takut melihat cahaya.
- Gatal-gatal.
- Badan terasa panas.
- Menurunnya libido.
- Peningkatan kadar urea dalam darah.
- Albuminuria (kekurangan albumin).
- Hiperkolestrolemia (kelebihan kolestrol).
- Kalsifikasi ektopik.
- Nefrokalsinosis (peningkatan kadar kalsium dalam korteks atau medula ginjal).
- Hipertensi.
- Gangguan detak jantung.
- Dehidrasi.
- Infeksi saluran kemih.
(https://www.drugs.com/sfx/calcitriol-side-effects.html)

Pemakaian Obat

Sebelum menggunakan Calcitriol, Kamu harus tahu peringatan dan pencegahannya. Hal ini penting untuk mencegah risiko reaksi yang tidak diinginkan. Ada beberapa peringatan pemakaian obat ini yang harus diperhatikan, antara lain:

1) Gunakan obat sesuai dengan anjuran dokter. Jangan meminum obat lebih dari atau kurang dari anjuran dokter.
2) Gunakan sendok takar saat akan meminum obat dan jangan menggunakan sendok makan. Jika tidak ada sendok takar, mintalah kepada apoteker yang memberikan obat.
3) Minum banyak air putih kecuali dokter menyarankan untuk membatasi asupan air dalam tubuh.
4) Segera hubungi dokter jika mengalami muntah, diare, atau jika berkeringat lebih dari biasanya. Pasalnya, pasien akan lebih mudah dehidrasi saat meminum obat ini, sehingga dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit serius.
5) Untuk memastikan agar obat ini membantu kondisi pasien dan tidak menimbulkan efek berbahaya, darah pasien harus sering diperiksa.
6) Hati-hati penggunaan obat ini pada ibu yang sedang hamil dan menyusui.

Sementara itu, untuk peringatan kontradiksi, jangan berikan obat ini kepada pasien dengan kondisi:
1) Hiperkalsemia (kelebihan jumlah kalsium dalam tubuh).
2) Kalsifikasi metastatik (penumpukan garam kalsium dalam jaringan akibat kondisi hiperkalsemia) dan keracunan vitamin D.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/calcitriol/?type=brief&mtype=generic) (https://www.drugs.com/mtm/calcitriol.html)

Dosis

Sebelum mengonsumsi Calcitriol, dosisnya perlu diperhatikan. Pasalnya, jika salah dosis dampaknya bisa fatal. Untuk Calcitriol, berikut aturan dosisnya:

1. Untuk terapi osteodistrofi renal (kelainan tulang pada gangguan ginjal kronis), dosis awal adalah 0,25 mcg/hari. Pasien dengan kadar kalsium normal atau menurun sedikit adalah 0,25 mcg/hari. Jika tidak ada respons dalam waktu 2-4 minggu, tingkatkan dosis sebanyak 0,25 mcg dengan jarak waktu 2-4 minggu.

2. Untuk osteoporosis pada wanita yang sudah menopause, dosisnya yaitu 0,25 mcg sebanyak 2 kali sehari.

3. Untuk pasien yang sedang menjalani dialis karena gagal ginjal kronis, dosisnya 1 mcg (0,02 mcg/kg) hingga 2 mcg sekitar 3 kali sehari setiap minggu. Jika hasil terapi tidak memuaskan, tingkatkan dosis sebanyak 0,5-1 mcg dengan jarak waktu 2-4 minggu.

4. Untuk terapi psoriasis plak sedang sampai parah (sediaan salep), dosisnya 3 mcg/g dan dioleskan pada daerah yang sakit 2 kali sehari. Maksimal penggunaan dosis adalah 30 g/hari. Sedangkan durasi maksimal pemberian obat adalah 6 minggu.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/calcitriol/?type=brief&mtype=generic)

Interaksi

Sama seperti kebanyakan obat, Calcitriol juga bisa menimbulkan reaksi negatif jika digunakan bersamaan dengan obat lain. Berikut penjelasannya:

1) Jika digunakan dengan diuretik golongan Thiazide akan meningkatkan risiko hiperkalsemia (kadar kalsium tinggi dalam darah).
2) Jika digunakan dengan obat yang mengandung magnesium (antasida), dapat menyebabkan kelebihan magnesium pada pasien gagal ginjal kronis yang sedang menjalani dialisis.
3) Obat Colestyramine dan Sevelamer dapat mengganggu penyerapan Calcitriol dalam saluran cerna.
4) Obat Carbamazepine, Phenobarbital, dan Fenitoin dapat mengurangi efek dari vitamin D.
5) Obat Kortikosteroid dengan aktivitas glukokortikoid dapat menghalangi efek Calcitriol dalam tulang dan metabolisme mineral.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/calcitriol/?type=brief&mtype=generic)

Rekomendasi Artikel

Keuntungan Transplantasi Ginjal Dibanding Hemodialisis

Keuntungan Transplantasi Ginjal Dibanding Hemodialisis

Penyakit ginjal kronis kerap dialami oleh orang dengan hipertensi dan diabetes. Transplantasi ginjal adalah terapi yang lebih baik dibandingkan dengan melakukan cuci darah.

Ana Yuliastanti

18 September 2023

Penyebab dan Cara Mengatasi Anemia pada Pasien Gagal Ginjal Kronik

Penyebab dan Cara Mengatasi Anemia pada Pasien Gagal Ginjal Kronik

Kasus anemia pada pasien PGK terus meningkat seiring peningkatan stadium penyakit. Pada pasien PGK stadium 5, anemia mencapai lebih dari 50%. Perlu terapi EPO rutin.

Ana Yuliastanti

05 March 2023

Obat Penawar Racun Gagal Ginjal Diberikan Gratis untuk Pasien

Obat Penawar Racun Gagal Ginjal Diberikan Gratis untuk Pasien

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebutkan bahwa obat gagal ginjal akut telah didatangkan dari Singapura dan Australia.

Cegah Penyakit Ginjal Kronis dengan CERDIK!

Cegah Penyakit Ginjal Kronis dengan CERDIK!

  Penyakit Ginjal Kronis merupakan salah satu dari 10 penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Bagaimana cara mencegah penyakit ginjal kronis?

Anisa Ifah

06 September 2022

Meski Serba Dibatasi, Makanan ini Aman untuk Penderita Diabetes dengan Gangguan Ginjal

Meski Serba Dibatasi, Makanan ini Aman untuk Penderita Diabetes dengan Gangguan Ginjal

Komplikasi diabetes yang sering ditemui adalah kerusakan ginjal. Diet bisa mencegah perburukan. Berikut ini makanan yang aman untuk penderita diabetes dan gagal ginjal.

Ana Yuliastanti

18 July 2022

Terapi Anemia pada Penderita Gagal Ginjal Kronik

Terapi Anemia pada Penderita Gagal Ginjal Kronik

Salah satu komplikasi diabetes dan hipertensi adalah gagal ginjal kronis. Mereka kerap mengalami anemia. Bagaimana terapi anemia pada pasien gagal ginjal kronis?

Ana Yuliastanti

03 March 2021

Mengenal Sindrom Nefrotik, Gangguan Ginjal yang Sering Dialami Anak

Mengenal Sindrom Nefrotik, Gangguan Ginjal yang Sering Dialami Anak

Apa itu sindrom nefrotik? Mums mungkin masih asing dengan penyakit ini. Sindrom nefrotik adalah gangguan ginjal yang paling sering ditemui pada anak.Yuk, kenali gejalanya!

dr Dicky Adrian

07 February 2021

Menurut Penelitian, Naik Roller Coaster Bantu Keluarkan Batu Ginjal

Menurut Penelitian, Naik Roller Coaster Bantu Keluarkan Batu Ginjal

Biasanya, terapi untuk mengeluarkan batu ginjal adalah dengan operasi. Namun, penelitian terbaru menunjukkan, naik roller coaster membantu mengeluarkan batu ginjal.

Marsella Widjaja

30 October 2020

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...