Mums, apa tantangan terbesar menjadi ibu milenial? Saat semua informasi  tentang kehamilan dan pengasuhan bayi dengan mudah didapatkan dari internet, apakah semuanya menjadi lebih mudah? Ternyata belum tentu! Semakin banyak informasi, bisa jadi membuat Mums semakin bingung manakah yang dapat dipercaya.

 

Akibatnya, Mums jadi lebih banyak bertanya kepada dokter anak atau dokter kandungan saat ada kesempatan berkonsultasi. Ya, salah satu ciri ibu milenial adalah sangat aktif bertanya tentang pengasuhan anak, termasuk di forum-forum dan komunitas para ibu.

 

Baca juga: Inilah Tahapan Perkembangan Otak dan Motorik untuk Anak Usia Dini

 

Menyadari kebutuhan para ibu milenial, aplikasi Teman Bumil ingin memberikan informasi dan nilai tambah yang lebih kepada para usernya, terutama milenial Mums, nih. Selama ini, Teman Bumil yang diluncurkan pada bulan November 2017 sudah menjadi teman bagi ratusan ribu ibu hamil di seluruh Indonesia sebagai sumber informasi kehamilan dan tumbuh kembang anak yang dapat dipercaya.

 

“Menginjak tahun kedua, kita mau memberikan nilai tambah untuk user. Dalam 1 tahun ke depan, kita bekerja sama dengan Tokopedia, salah satu online shop terbesar di Indonesia saat ini, untuk memudahkan Mums mendapatkan barang-barang  yang mereka butuhkan selama hamil dan mengasuh anak,” jelas co-founder Teman Bumil, Robyn Soetikno, dalam acara talkshow bertema “Cara Mudah Jadi Millennial Mums yang Peduli Nutrisi” di Tokopedia Tower lantai 52, Jakarta. Acara ini bertujuan untuk memperingati Hari Gizi Nasional sekaligus menandatangani kerja sama dengan Tokopedia.

 

Kerja sama ini, tambah Robyn, diwujudkan dengan berbagai kemudahan dan keuntungan untuk user Teman Bumil. Misalnya, mendapat promo khusus untuk produk-produk kehamilan, menyusui, atau perlengkapan MPASI. “Caranya mudah, nanti akan dikurasi sama tim dari Tokopedia, yang sudah sangat mengerti kebutuhan Mums. Jadi bagi ibu milenial yang baru memiliki pengalaman pertama mengasuh bayi, bisa mendapatkan informasi barang apa yang dibutuhkan dan didapatkan di mana saja.”

 

Baca juga: Mums, Pantau Tumbuh Kembang Si Kecil dengan Aplikasi Teman Bumil

 

Tantangan MPASI 

Mengapa informasi seperti itu penting? Artis cantik Sandra Dewi yang hadir di acara yang sama membagikan pengalaman tentang sulitnya memberikan MPASI. Berbeda dengan masa kehamilan dan menyusui yang relatif mudah, ia mengaku kerap kesulitan saat memberikan makanan pendamping ASI untuk Rafael Moeis, buah hatinya yang kini berusia 12 bulan.  

 

“Anak makan tergantung moodnya dia. Hari ini dia suka, besok belum tentu. MPASI itu memang tantangan terbesar untuk ibu. Sudah susah mikirnya tiap hari menunya apa, dia suka apa enggak, habis apa enggak,” curhat Sandra.

 

Hal ini kerap tidak disadari oleh Mums bahwa masa MPASI sangat krusial untuk tumbuh kembang anak setelah lepas dari ASI eksklusif. Hal ini karena anak masih dalam tahap 1.000 Hari Pertama Kehidupan, yaitu ketika otak dan fisik dalam masa perkembangan paling cepat, sampai anak berusia 2 tahun. Maka memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan makanan dan zat gizi terbaik adalah suatu keharusan.

 

Baca juga: Tren MPASI Pure Buah, Apakah Cukup untuk Si Kecil?

 

Nutrisi di 1.000 Hari Pertama Kehidupan

Dijelaskan dr. Diana F. Suganda, M.Kes., Sp.GK., Spesialis Gizi Klinis, periode yang disebut sebagai 1.000 Hari Pertama Kehidupan ini merupakan masa sensitif yang menentukan kualitas hidup seseorang di kemudian hari. Periode ini dimulai dari masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun.

 

Usia 6-24 bulan adalah peridoe MPASI, yakni ketika anak diperkenalkan berbagai jenis makanan. Maka Mums perlu memiliki pengetahuan tentang MPASI yang berkualitas, dengan memerhatikan tekstur, jumlah, dan frekuensi makan anak, Kencenderungan ibu-ibu milenial adalah mengikuti tren. 

 

“Millennial Mums biasanya ingin semuanya sempurna untuk sang Anak. Makanya, kebiasaan membuat MPASI rumahan semakin banyak dilakukan. Sayangnya, tidak semua MPASI rumahan ini baik kualitasnya. Dan sebaliknya, tidak semua MPASI instan pun buruk bagi bayi,” jelas dr. Diana.

 

Baca juga: Faktor Bayi Jadi Kurus dan MPASI yang Tepat Untuknya

 

Sebagian ibu mungkin tidak dapat memberikan MPASI rumahan alias homemade, sehingga menggunakan MPASI siap pakai. Selama tujuannya memberikan nutrisi terbaik untuk anak, dr. Diana mengatakan hal itu sah-sah saja. “Pasti ada alasan ibu itu memberikan MPASI instan, kita tidak boleh menghakimi,” pesan dr. Diana.

 

Dalam memberikan nutrisi di 1.000 Hari Pertama Kehidupan, dr. Diana menegaskan bahwa ibu sejak masa kehamilan harus mengonsumsi gizi seimbang. Artinya makan berbagai jenis makanan, sehingga kebutuhan protein, karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan air tercukupi. Kemudian diteruskan saat praktik pemberian MPASI.

 

Dengan demikian, anak akan tumbuh optimal. Anak sehat dan pintar akan menjadi bekal masa depannya. Apalagi semua sudah dipermudah dengan teknologi, salah satunya melalui Teman Bumil. Di sini tersedia juga lho menu-menu MPASI. Bagi Mums yang belum mengenal Teman Bumil, bisa langsung download sekarang, ya! (AY/AS)