Seribu hari pertama kehidupan anak harus sangat diperhatikan, karena ia tumbuh dan berkembang dengan sangat pesat. Tumbuh kembang ini meliputi pertumbuhan organ, otot, dan tulang, bertambahnya berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala, meningkatnya fungsi sel tubuh, perkembangan organ dan sistem dalam tubuh, dan lain sebagainya.

 

Ada 2 faktor yang memengaruhi tumbuh kembang anak secara keseluruhan, yakni faktor genetik dan lingkungan. Karena hingga saat ini kita tidak bisa berbuat banyak terkait dengan faktor genetik, maka yang perlu dioptimalkan oleh orang tua tidak lain ialah dari faktor lingkungan, salah satunya memenuhi asupan nutrisi si Kecil!

 

Pentingnya Asam Lemak Omega-3 dan Omega-6

Ada banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh si Kecil dalam 1.000 hari pertamanya. Nah, beberapa nutrisi yang tidak boleh Mums lupakan pemberiannya untuk si Kecil adalah DHA, EPA, dan ARA. Apa itu? DHA, EPA, dan ARA merupakan asam lemak esensial yang bersumber di dalam makanan. DHA (docosahexaenoc acid) serta EPA (eicosapentaenoic acid) terkandung dalam asam lemak omega-3. Sedangkan ARA (arachidonic acid) terkandung dalam asam lemak omega-6.

 

Ketiganya merupakan komponen penyusun sel saraf dan otak. “Terutama untuk EPA, dia juga berfungsi untuk membantu mengoptimalkan fungsi trombosit, sehingga mencegah penyumbatan atau pembekuan darah,” ujar Prof. Dr. Rini Sekartini Sp.A (K)., dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

 

Baca juga: Atasi Mata Kering dengan Konsumsi Omega 3!

 

Asam lemak esensial dapat diperoleh dari ASI. Profesor Rini menganjurkan Mums untuk mengonsumsi protein hewani, seperti daging, ayam, dan ikan, agar ASI kaya akan nutrisi tersebut. “Pilihlah ikan laut dalam, dengan asumsi bagian laut tersebut belum tercemar. Ikan yang bisa dipilih ialah salmon, tuna, dan sarden,” jelasnya. Meski ada tumbuhan yang mengandung nutrisi ini, kadarnya tidak sebanyak pada protein hewani.

 

Setelah si Kecil menerima ASI eksklusif di 6 bulan pertama, Mums bisa memberikan jenis MPASI yang kaya akan asam lemak esensial ini, misalnya minyak gandum, minyak kanola, minyak hati ikan, daging, ikan, kacang walnut, minyak jagung, minyak kacang, minyak kedelai, serta minyak nabati lainnya.

 

Manfaatnya bagi Anak dalam Jangka Panjang

Menurut Prof. Rini, kekurangan DHA, EPA, dan ARA akan membuat perkembangan otak menjadi tidak optimal. “Ini terkait dengan pembentukan sel-sel otak, selubung otak, serta jaringan penghubung sel-sel otak (sinaps). Kalau selubung dan sinaps tidak terbentuk secara optimal, maka stimulasi yang diberikan kepada anak tidak dapat diterima dengan baik oleh otak. Alhasil, perkembangan anak pun menjadi tidak optimal,” ungkapnya. Meski tanda-tanda kekurangan ketiganya tidak terlihat secara kasat mata secara langsung, tetapi di kemudian hari anak bisa saja mengalami keterlambatan perkembangan, misalnya terlambat bicara dan lain sebagainya.

 

Selain untuk pembentukan otak dan perkembangan fungsi otak, asam lemak omega-3 juga berguna sebagai antiinflamasi, merendahkan kadar kolesterol, mencegah kanker, meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi risiko inflamasi kulit, dan lain sebagainya bagi masa depan anak.

 

Baca juga: Mums, Yuk Kenali Gaya Belajar si Kecil!

 

Sementara manfaat pemenuhan nutrisi asam lemak omega-6 pada anak antara lain mengurangi inflamasi rheumatoid arthritis, mengurangi ketidaknyamanan PMS pada remaja perempuan, mengurangi gejala eksem dan psoriasis, menghilangkan jerawat, dan mencegah neuropati diabetes.

 

Perlukah Suplemen Tambahan?

Suplemen yang mengandung DHA, EPA, dan ARA, tutur Prof. Rini, boleh saja diberikan kepada ibu hamil serta bayi dan anak. Terutama pada bayi-bayi yang berisiko tinggi, misalnya bayi prematur atau bayi yang dirawat di NICU dalam waktu yang lama.

 

Pasalnya bayi-bayi tersebut kesulitan mendapatkan nutrisi yang cukup untuk pembentukan otak. Nah, jika nutrisi yang didapatkan tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh, maka penggunaan suplemen dibutuhkan. “Anak yang picky eater juga sebaiknya diberikan suplemen,” ungkap Prof. Rini.

 

Berdasarkan penelitan Pediatrics pada 2008, pemberian suplementasi dengan kandungan DHA dan ARA kepada bayi prematur dikaitkan dengan bertambah baiknya fungsi memori untuk mengenali sesuatu serta meningkatnya nilai penyelesaian masalah ketika ia berusia 6 bulan.

 

Baca juga: Riset Buktikan Bayi Bisa Bedakan Karakter Pemimpin dan Pembully

 

Folilac merupakan suplemen yang bisa menjadi pilihan Mums untuk mencukupi kebutuhan nutrisi si Kecil. Suplemen ini mengandung DHA 75 mg, EPA 7 mg, dan ARA 100 mg. Sumber DHA dan EPA yang terkandung di dalamnya murni, yang berasal dari Laut Amerika Selatan, sehingga mengurangi risiko paparan akumulasi racun, seperti merkuri, timbal, dioxin, dan chlordane.

 

Suplemen Folilac berbentuk kapsul lunak berisi cairan senilai 0,5 ml, yang tentunya sudah bersertifikasi HALAL dari MUI. Mums tidak perlu khawatir si Kecil tidak menyukainya, karena terdapat perisa vanila untuk meminimalkan bau amis ikan. Mums bisa mencampurkan isi kapsul ke dalam makanan atau susu si Kecil.

 

Jadi tunggu apa lagi, Mums? Yuk, segera penuhi asupan DHA, EPA, dan ARA si Kecil agar tumbuh kembangnya optimal dan terhindar dari segala jenis penyakit di kemudian hari! (AS/AY)