Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi memang tidak bisa diabaikan begitu saja. Kenyataan bahwa hipertensi dapat menyebabkan kematian sudah terbukti. Namun, hipertensi nyatanya tidak menyebabkan kematian secara langsung.

 

Tekanan darah adalah kekuatan darah untuk memompa darah dari jantung melalui arteri. Dan, hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah meninggi. Tekanan darah yang terlalu tinggi inilah yang kemudian akan mengganggu sirkulasi darah, serta menimbulkan penyakit lain, salah satunya penyakit jantung. Oleh karena itu, kenali hipertensi beserta cara pencegahannya dari sekarang ya, Gengs!

Baca juga: Pentingnya Konsumsi Rutin Obat Hipertensi

 

Tidak Menimbulkan Gejala Apapun

Hipertensi dikenal sebagai silent killer. Itu karena penyakit ini dapat menyebabkan kematian tanpa menimbulkan gejala apapun. Hipertensi baru akan terasa setelah penyakit ini mulai menyerang organ lainnya, seperti jantung, ginjal, atau ketika seseorang terkena stroke.

 

Berdasarkan data dari badan kesehatan dunia (WHO) tahun 2012, hipertensi merupakan penyakit nomor satu dalam Global Burden of Disease di dunia. Penderita hipertensi di dunia pada tahun 2000 berjumlah 972 juta. Angka tersebut diperkirakan akan meningkat jadi 1,56 miliar di tahun 2025 nanti. Dengan kata lain, prevalensi hipertensi dunia melonjak hingga 60 persen dalam 25 tahun ke depan. Adapun pada 2009, WHO mencatat bahwa hipertensi bertanggung jawab terhadap 7,5 juta kematian di seluruh dunia.

 

Cara hipertensi menyebabkan kematian adalah dengan cara merusak organ terlebih dahulu. Hipertensi merupakan penyakit pembuluh darah. Karena pembuluh darah terletak di seluruh tubuh mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki, kondisi tekanan darah yang tinggi dapat memengaruhi kondisi organ lainnya. Ada pula hasil penelitian yang menunjukkan bahwa mayoritas penderita penyakit jantung juga positif mengidap hipertensi.

Baca juga: Terapi Tepat Untuk Hipertensi

 

Tidak hanya serangan jantung, hipertensi juga dapat menyebabkan masalah gagal jantung. Ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh, tekanan darah yang tinggi membuat jantung bekerja lebih keras. Dan akhirnya jantung pun harus melawan tekanan darah yang tinggi tersebut. Lama-kelamaan, hal ini akan membuat otot jantung menjadi lebih besar. Otot jantung yang membesar akan membuat jantung menjadi kaku dan bengkak. Pembengkakan jantung akan mengakibatkan sesak napas hingga gagal jantung.

 

Juga Berdampak pada Ginjal dan Mata

Organ lain yang tidak luput dari dampak hipertensi adalah otak, ginjal, dan mata. Hipertensi yang menyerang pembuluh darah dan saraf di otak dapat menyebabkan stroke. Kasus ini bahkan lebih banyak jumlahnya ketimbang serangan jantung dan gagal jantung.

 

Pada kasus ginjal, tekanan darah yang tinggi pada organ ginjal akan merusak pembuluh darah dan menyebabkan kerusakan pada ginjal. Sedangkan pada mata, hipertensi menyebabkan pembuluh darah mata menyempit, bocor, bahkan mengeras. Hal ini disebabkan oleh tekanan darah yang berlebihan terhadap dinding pembuluh darah. Saraf optik pun dapat membengkak, dan akhirnya mengakibatkan masalah penglihatan, bahkan dapat menyebabkan hilangnya penglihatan.

 

Jarang sekali penderita mengetahui kalau dirinya terkena hipertensi. Satu-satunya cara paling ampuh untuk mengetahui apakah Kamu berisiko atau mengidap hipertensi adalah dengan cara melakukan pemeriksaan tekanan darah dan kesehatan secara rutin. Orang dewasa yang berumur di atas 20 tahun disarankan untuk mengukur tekanan darah setidaknya 2 tahun sekali. Sedangkan bagi yang berusia di atas 65 tahun, disarankan untuk lebih sering memeriksakan diri. Pemeriksaan rutin berguna untuk mencegah terjadi masalah lebih lanjut yang disebabkan oleh hipertensi.

Baca juga: Tekanan Darah Tinggi Saat Hamil dapat Berakibat Kematian?