Mengetahui gejala lupus dengan metode SALURI

Sebelumnya telah disinggung mengenai metode SALURI. Dr. Sumariyono  bersama dr. Asjikin Iman Hidayat Dachlan, MHA selaku pelaksana tugas dari Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, dan Tiara Savitri selaku ketua Yayasan Lupus Indonesia menjelaskan mengenai penyakit lupus yang dapat dilihat tandanya melalui metode SALURI (Periksa Lupus Sendiri). Metode ini tidak menggunakan alat kedokteran seperti mamograf, melainkan dapat dilakukan secara mandiri dengan menjawab beberapa pertanyaan.

Adapun pertanyaan tersebut adalah

  1. Apakah persendian sering terasa sakit, nyeri, atau bengkak lebih dari 3 bulan?
  2. Apakah jari tangan dan kaki pucat, kaku, serta tidak nyaman saat dingin?
  3. Apakah sering menderita sariawan, atau mengalaminya lebih dari 2 minggu?
  4. Apakah mengalami kelainan darah seperti anemia, leukositopenia, atau trombositopenia?
  5. Pernahkan mengalami ruam di wajah yang berbentuk seperti kupu-kupu dan lebarnya hampir menutupi kedua pipi?
  6. Apakah sering mengalami demam di atas 38° celcius dengan sebab yang tidak jelas?
  7. Apakah sering merasakan nyeri di dada terutama saat menarik napas?
  8. Apakah merasa sangat lemah dan lelah meskipun telah cukup beristirahat?
  9. Apakah kulit hipersensitif terhadap sinar matahari?
  10. Apakah urin mengandung protein saat dilakukan pemeriksaan?
  11. Apakah pernah mengalami kejang?

Jika jawaban “Ya” mencapai 4 atau lebih, maka Kamu berkemungkinan besar menderita lupus. Sebaiknya, segera konsultasikan pada dokter dan jangan menganggapnya sederhana atau sepele. Pasalnya, menurut data dari Kementrian Kesehatan RI, angka kejadian Penyakit Tidak Menular (PTM), termasuk lupus selalu meningkat setiap tahunnya. Bahkan badan organisasi kesehatan dunia atau WHO mencatat terdapat lebih dari 100 ribu kasus baru terkait lupus setiap tahunnya.

Baca juga: Dampak Penyakit Lupus terhadap Kehidupan Seksual