Tanggal 14 November diperingati sebagai Hari Diabetes Sedunia atau World Diabetes Day. Peringatan ini pertama kali diinisiasi oleh International Diabetes Foundation (IDF) dan World Health Organization (WHO) pada tahun 1991 karena semakin meningkatnya kekhawatiran akan efek buruk diabetes yang terus bertambah penderitanya.

 

Pada tahun 2006, World Diabetes Day resmi masuk ke dalam daftar hari peringatan yang disetujui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tanggal yang dipilih adalah 14 November, yakni hari lahir Sir Frederick Banting, ilmuwan yang menemukan insulin bersama rekannya Charles Best pada tahun 1922.

 

Setiap tahun, peringatan Hari Diabetes Sedunia selalu mengusung tema khusus sebagai fokus kampanye. Dan pada tahun ini, tema dari Hari Diabetes Sedunia adalah Family and Diabetes.

 

Tema ini dipilih untuk meningkatkan kesadaran publik akan dampak dari penyakit diabetes bagi keluarga pasien, serta untuk meningkatkan peran keluarga dalam penanganan, terapi, pencegahan, dan edukasi terkait diabetes. Ada 3 pesan penting yang disampaikan dalam Hari Diabetes Sedunia 2019, yakni mendeteksi diabetes, mencegah diabetes tipe 2, dan menangani diabetes.

 

Baca juga: Gangguan Toleransi Glukosa, Gejala Awal Diabetes yang Bisa Disembuhkan!

 

Semakin dini diabetes dideteksi, semakin baik

International Diabetes Foundation (IDF) mendata bahwa 1 dari 2 orang dengan diabetes di seluruh dunia tidak terdiagnosis. Padahal, diagnosis yang dilakukan sedini mungkin akan membuat penanganan dilakukan sesegera mungkin.

 

Apabila diabates ditangani secara lebih awal, hal ini akan mencegah terjadinya komplikasi diabetes, seperti penyakit jantung, stroke, kebutaan, gagal ginjal, dan amputasi anggota tubuh, terutama kaki.

 

Demikian pula dengan diabetes tipe 1, peran keluarga sangat besar dalam mendeteksi penyakit secara dini. Gejala diabetes tipe 1 pada anak-anak antara lain peningkatan rasa haus dan frekuensi buang air kecil, peningkatan rasa lapar, bobot badan berkurang, dan anak menjadi mudah lelah. Jika sudah berlanjut ke kondisi yang lebih berbahaya, seperti ketoasidosis diabetikum, dapat disertai penurunan kesadaran disertai napas anak berbau keton (seperti buah-buahan).

 

Baca juga: Pemanis Buatan yang Aman untuk Diabetes

 

Obat Alami untuk_Diabetes - GueSehat.com

 

Pencegahan diabetes tipe 2 membutuhkan keterlibatan keluarga

Keluarga memiliki peran penting dalam pencegahan diabetes tipe 2. Salah satunya adalah dengan memulai gaya hidup sehat, seperti diet dan olahraga. Saat sebuah keluarga secara bersama-sama mengonsumsi makanan yang sehat dan beraktivitas fisik, ini dapat meningkatkan kesehatan keluarga. Tentunya ini dapat berperan dalam mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2. Dukungan keluarga juga sangat dibutuhkan bagi seseorang yang hendak mengubah gaya hidupnya menjadi lebih sehat.

 

Data dari IDF menunjukkan bahwa 80% kasus diabetes tipe 2 dapat dicegah dengan penerapan pola hidup sehat. Rekomendasi IDF antara lain dengan mengurangi gaya hidup sedentary dan melakukan aktivitas fisik sekurangnya 3 hingga 5 hari dalam seminggu, dengan durasi minimal 30 hingga 45 menit.

 

Sedangkan diet sehat menurut IDF bisa dimulai dengan menjauhi minuman dengan tambahan gula, mengonsumsi setidaknya 3 porsi sayuran dan buah-buahan dalam sehari, memilih daging segar dibanding daging yang diolah atau kalengan.

 

Untuk sumber karbohidrat sendiri, IDF menyarankan pemilihan roti dan pasta dari gandum utuh ketimbang roti putih. Dan sebagai sumber lemak, saran dari IDF adalah menjauhi lemak jenuh, seperti mentega, lemak hewan, minyak kelapa, dan minyak sawit. Itu semua dapat diganti dengan minyak tak jenuh, seperti olive oil, canola oil, corn oil, atau sunflower oil.

 

Baca juga: Resep Labu Kuning untuk Diabetes, Enak dan Sehat

 

Keluarga pasien diabetes perlu mendapatkan edukasi

Hidup dengan diabetes memang cukup berat bagi sebagian pasien. Dukungan keluarga adalah kunci utama agar pasien bisa menjalani terapi dengan baik. Keluarga dapat membantu pasien dengan diabetes dalam hal pengonsumsian obat secara rutin, mengingatkan pasien untuk mengecek dan kontrol penyakit secara rutin, serta menerapkan gaya hidup sehat.

 

Edukasi adalah hal penting agar keluarga pasien dapat terlibat aktif dalam penanganan pasien diabetes. Oleh karena itu, Hari Diabetes Sedunia tahun ini juga menekankan pentingnya sosialisasi terkait edukasi bagi keluarga dan juga tenaga kesehatan yang menangani pasien diabetes. Selain itu, diharapkan semua obat-obatan diabetes yang bersifat esensial dapat dijangkau oleh siapa saja.

 

Gengs, itulah sekilas mengenai perayaan Hari Diabetes Sedunia untuk tahun ini. Tema yang diangkat adalah Family and Diabetes. Ternyata keluarga memiliki peran yang besar dalam penanganan, terapi, pencegahan, dan edukasi terkait diabetes.

 

Diharapkan dengan semakin besarnya peran keluarga, maka penyakit diabetes lebih dapat dicegah, dideteksi secara dini, dan tentunya ditangani dengan lebih baik lagi. Agar angka morbiditas dan mortilitas akibat diabetes juga dapat menurun. Salam sehat! (AS)

 

Baca juga: Ada Gen Diabetes di Keluarga, Mulailah Ubah Gaya Hidup!

 

Referensi

About World Diabetes Day. International Diabetes Foundation, 2019.