Labu kuning termasuk salah satu buah yang mudah ditemui dan dikonsumsi masyarakat Indonesia. Pasalnya, labu seringkali menjadi bahan dasar banyak makanan Indonesia, seperti sayur ataupun kue. Lalu, baikkah labu kuning untuk diabetes?

 

Tidak hanya enak untuk dikonsumsi, labu kuning mengandung banyak nutrisi. Namun, sebagai penderita diabetes, Diabestfriends harus selalu mewaspadai makanan yang dikonsumsi.

 

Sebagai penderita diabetes, Diabestfriends harus mengontrol kadar gula darah. Hal ini penting untuk mencegah komplikasi akibat diabetes, seperti kerusakan saraf, penyakit jantung, gangguan penglihatan, infeksi kulit, dan gangguan ginjal.

 

Jadi, mengetahui apakah labu kuning untuk diabetes itu aman dan tidak memengaruhi kadar gula darah itu penting untuk Diabestfriends. Tanpa berlama-lama lagi, ini penjelasan apakah labu kuning untuk diabetes itu aman!

 

Baca juga: Jangan Salah Pilih Obat Herbal yang Aman untuk Diabetes

 

Labu Kuning untuk Diabetes, Amankah?

Penelitian menunjukkan bahwa labu kuning memiliki banyak potensi bermanfaat untuk penderita diabetes. Satu penelitian pada hewan menemukan bahwa senyawa di dalam labu kuning menurunkan kebutuhan insulin pada tikus yang memiliki diabetes, dengan cara meningkatkan produksi insulin.

 

Penelitian pada hewan lainnya menemukan bahwa dua senyawa di dalam labu kuning, yaitu trigonelina dan asam nikotinat, memiliki efek menurunkan kadar gula darah dan mencegah diabetes.

 

Selain itu, pada satu penelitian terhadap tikus dengan diabetes tipe 2 menemukan bahwa kombinasi karbohidrat labu kuning yang disebut polisakarida dan senyawa dari tumbuhan Pueraria mirifica yang disebut puerarin dapat meningkatkan kontrol gula darah dan sensitivitas insulin.

 

Meskipun hasil dari penelitian-penelitian di atas cukup menjanjikan, masih dibutuhkan penelitian terhadap manusia untuk mengonfirmasi dampak konsumsi labu untuk diabetes.

 

Dampak Konsumsi Labu Kuning pada Gula Darah

Kalau berbicara tentang labu kuning untuk diabetes, maka kita harus mencari tahu beban glikemik dan indeks glikemiknya. Beban glikemik adalah sistem penilaian untuk makanan yang kaya karbohidrat. 

 

Beban glikemik juga menunjukkan jumlah karbohidrat dalam satu porsi makanan dan seberapa jauh makanan tersebut meningkatkan kadar gula darah. Nilai beban glikemik kurang dari 10 menunjukkan bahwa makanan tersebut memiliki dampak kecil pada kadar gula darah.

 

Sementara itu, indeks glikemik pada skala 0-100 menunjukkan seberapa jauh suatu makanan bisa meningkatkan kadar gula darah. Nilai indeks glikemik tinggi memiliki arti bahwa makanan tersebut bisa menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang lebih tinggi.

 

Namun, indeks glikemik tidak mengambil jumlah kandungan karbohidrat dari suatu makanan ke dalam penghitungannya. Jadi, beban glikemik menjadi penilaian yang lebih baik terkait pengaruh porsi suatu makanan terhadap gula darah.

 

Labu kuning memiliki nilai indeks glikemik tinggi, yaitu 75. Sementara itu, nilai beban glikemik labu  kuning rendah, yaitu 3. Ini berarti, selama Diabestfriends mengonsumsi labu kuning dalam porsi terbatas, maka tidak akan memengaruhi kadar gula darah. Namun, konsumsi labu kuning dalam jumlah besar bisa meningkatkan kadar gula darah secara drastis.

 

Labu Kuning di Dalam Makanan Lain

Beberapa cara yang paling umum untuk mengonsumsi labu kuning adalah dalam bentuk kue, sayur, atau roti. Namun, makanan-makanan yang mengandung labu kuning tersebut juga mengandung beragam bahan yang umumnya tidak baik dampaknya untuk kontrol gula darah.

 

Minuman rasa labu kuning dan kue bolu labu kuning umumnya mengandung bahan-bahan seperti gula dan biji-bijian olahan, keduanya memiliki indeks glikemik tinggi dan nilai nutrisi rendah.

 

Makanan-makanan tersebut tidak memberikan manfaat kesehatan yang sama dengan mengonsumsi labu kuning dalam bentuk yang alami, sehingga bisa memengaruhi kadar gula darah secara negatif.

 

Baca juga: Khasiat Jengkol untuk Diabetes

 

Resep Makanan Berbahan Labu Kuning untuk Diabetes 

Kalau Diabestfriends mau mengonsumsi makanan berbahan dasar labu kuning yang enak namun khawatir akan bahan lain yang terkandung di dalamnya, buatlah sendiri makanan tersebut.

 

Ada banyak resep diabetes-friendly untuk makanan berbahan dasar labu kuning, salah satunya pudding labu kuning dengan biji chia. Berikut bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat makanan ini:

  • 1 1/2 cangkir (350 ml) susu almond
  • 1/2 cangkir (120 gram) labu kuning yang sudah dihaluskan
  • 30 gram bubuk protein
  • 2 sendok makan (30 gram) selai kacang pilihan Diabestfriends
  • 1 sendok makan (15 ml) madu mentah
  • 1 sendok teh ekstrak vanilla
  • 1 1/2 sendok teh pumpkin pie spice (bubuk rempah)
  • Sedikit garam
  • 1/4 cangkir (40 gram) biji chia
  • Susu almond untuk topping

 

Cara membuatnya:

Masukkan semua bahan (kecuali biji chia) ke dalam satu mangkuk, aduk hingga halus. Setelah itu, masukkan adonan campuran tersebut ke wadah tertutup, tambahkan biji chia ke dalamnya, tutup wadah tersebut, kemudian kocok.

 

Masukkan wadah tersebut ke kulkas, diamkan selama satu malam (atau sekurang-kurangnya 3 jam), sebelum menaburkan adonan campuran tersebut dengan susu almond. Pudding labu kuning tersebut sudah siap Diabestfriends konsumsi!

 

Baca juga: Cara Mencegah dan Mengelola Diabetes dengan Mudah!

 

Jadi, labu kuning itu merupakan makanan sehat yang kaya nutrisi dan senyawa yang bisa mendukung kontrol gula darah, sehingga berpotensi meningkatkan kontrol diabetes dan membantu memperlambat perkembangan penyakitnya pada beberapa kasus.

 

Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan manfaat konsumsi labu kuning untuk diabetes, seperti menurunkan gula darah, dan lainnya. Namun, kebanyakan orang mengonsumsi labu kuning bukan dalam bentuk alami, melainkan yang sudah diolah, sehingga tidak memperoleh manfaat kesehatan yang seharusnya.

 

Jadi, meskipun penelitian pada hewan menunjukkan manfaat konsumsi labu kuning untuk diabetes, pastikan Diabestfriends mengonsumsinya dalam bentuk yang alami dan batasi ukurannya. 

 

Sumber:

Healthline. Is Pumpkin Good for People with Diabetes?. 2019.

Biosci Biotechnol Biochem. Anti-diabetic effects of pumpkin and its components, trigonelline and nicotinic acid, on Goto-Kakizaki rats. 2009.