Menjadi seorang ibu merupakan kebanggan tersendiri bagi kaum wanita. Masa mengandung selama 9 bulan yang sudah ditunggu-tunggu menjadi momen yang istimewa ketika si Kecil keluar dan menangis untuk pertama kalinya. Berbagai rutinitas baru menanti sang Ibu, mulai dari pumping hingga mengurus anak. Ini terkadang membuat ibu tersebut belum terbiasa. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seputar fakta bayi baru lahir, apa saja ya kira-kira?

 

Kebiasaan tidur

Bayi memiliki kebiasaan tidur yang cukup lama, yaitu dalam 1-4 jam, yang diselingi dengan beberapa periode bangun. Biasanya di antara waktu bangun, bayi disusui. Beberapa minggu kemudian, bayi baru akan memiliki periode bangun yang lebih lama.

 

Biasanya setelah beberapa bulan, bayi akan memiliki fase tidur yang lebih terprediksi dan teratur. Memberikan ASI serta menggendong sambil menyanyikan lagu yang lembut dapat membantu bayi untuk terlelap kembali. Jangan memaksakan bayi untuk memiliki pola tidur tertentu karena lambat laun ia akan memiliki jam tidurnya sendiri.

 

Baca juga: Tingkatkan Kesadaran terhadap Kelainan Jantung Bawaan!

 

Kebiasaan minum

Biasanya bayi menyusu setiap 3 jam. Hal ini dikarenakan lambungnya berukuran kecil, sehingga ia tidak bisa diberikan susu dalam volume yang besar. Setelah bayi minum, Mums dapat membantu mengosongkan lambungnya dengan memposisikan kepala lebih tinggi daripada lambung.

 

Cegukan pada bayi umum terjadi, tetapi perlu dievaluasi jika berlanjut terus-menerus. Apabila terjadi muntah dan refluks, coba berikan susu dalam rentang waktu yang lebih lama. Jika keluhan berlanjut, segera berkonsultasi kepada dokter.

 

Kuning

Kuning merupakan salah satu keluhan utama yang menyebabkan orang tua membawa bayinya ke instalasi gawat darurat. Pada umumnya, kasus kuning terjadi setelah beberapa hari bayi pulang dari rumah sakit. Penyebab paling umum adalah dehidrasi.

 

Baca juga: Mums, Waspadai Gejala Chikungunya pada Bayi dan Balita!

 

Beberapa faktor risikonya adalah kurangnya pasokan ASI (bisa karena produksi yang kurang atau tersumbatnya saluran payudara akibat terbentuknya gumpalan ASI), serta cuaca yang mendung sehingga bayi kurang terpapar sinar matahari. Namun, ini juga dapat disebabkan oleh keadaan genetik.

 

Jika bayi kuning, coba untuk menyusuinya lebih sering. Jika ragu, bayi dapat dibawa ke dokter untuk dievaluasi berat badannya, keadaan minumnya, dan derajat kuningnya. Evaluasi derajat kuning bisa dilakukan dengan pemeriksaan bilirubin darah.

 

Pada penyebab kuning yang umum, hal ini dapat diatasi dengan memberikan terapi sinar kepada bayi. Namun jika penyebabnya adalah selain dehidrasi, perlu evaluasi tambahan untuk mengetahui penyebab kuning tersebut.

 

Ps: Tersumbatnya saluran payudara merupakan penyebab umum kuning yang sering terjadi. Untuk mengatasinya, dapat dilakukan dengan pemijatan payudara pada daerah yang nyeri. Jika tidak berhasil, konsultasikan dengan klinik laktasi untuk membantu pemijatan.

 

Baca juga: Mums, Ini Pentingnya Pemberian Kapsul Vitamin A untuk Bayi dan Balita!

 

Buang air kecil

Buang air kecil bisa menjadi penanda status hidrasi pada seorang bayi. Pada umumnya, bayi mengalami buang air kecil sekitar 8 kali. Jika bayi buang air kecil lebih sedikit dan urinenya lebih pekat, hal ini bisa disebabkan oleh dehidrasi. Perbanyak asupan cairan untuk mengatasi hal ini.

 

Hal-hal yang perlu diperhatikan

Beberapa tanda yang perlu diperhatikan pada bayi adalah adanya sesak, demam, tidak mau menyusu, dan biru pada bibir (sianosis). Apabila mengalami keadaan tersebut, silahkan bawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

 

Baca juga: Umur Kakak dan Adik Berdekatan, Kenapa Tidak?