Generasi milenial selalu menjadi sorotan dalam hal apapun. Hal tersebut dikarenakan generasi ini sedang berada dalam masa produktif, sehingga apapun yang mereka lakukan saat ini selalu menjadi sorotan khususnya dalam aspek gaya hidup. Perilaku yang tidak sehat menyebabkan generasi milenial rentan hipertensi. Benarkah?

 

Gaya hidup milenial saat ini akan sangat berpengaruh terhadap masa depan, mulai dari pekerjaan, kehidupan pribadi dan kesehatan. Penelitian terbaru menemukan bahwa generasi milenial rentan hipertensi. Mengapa bisa begitu? Padahal penyakit hipertensi ini biasanya identik dengan orang tua.

 

Baca juga: Penderita Hipertensi dan Diabetes, Jangan Tidur Kurang dari 6 Jam!

 

Meningkatnya Hipertensi Pada Generasi Milenial

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan gangguan pada sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas nilai normal. Seseorang dinyatakan hipertensi jika memiliki tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih.

 

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalansi penyakit hipertensi generasi milenial naik dari 24,8 persen menjadi 34,1 persen. Angka hipertensi di usia 18-24 tahun adalah 13,2 persen dan usia 25 mencapai 20,1 persen.

 

Angka tersebut terbilang tinggi bagi mereka yang termasuk ke dalam generasi milenial. Sehingga generasi milenial dihimbau untuk mewaspadai adanya penyakit hipertensi dengan melakukan pencegahan dan pengendalian penyakit ini.

 

Generasi milenial yaitu mereka yang berusia sekitar 15 tahun ke atas dan menempati 68.7 persen dari populasi (SUPAS 2015) dari keseluruhan jumlah penduduk Indonesia. Mereka ini diharapkan dapat melakukan deteksi dini terhadap penyakit hipertensi. Lalu apa saja faktor penyebab hipertensi?

 

Baca juga: Komplikasi Hipertensi yang Perlu Diwaspadai

 

Penyebab Generasi Milenial Rentan Hipertensi

Penyebabnya beragam, namun salah satu faktor utamanya adalah gaya hidup yang tidak sehat seperti kurang aktivitas fisik, pola makan, merokok, serta meminum alkohol sampai faktor psikososial seperti stres.

 

Berbeda dengan hipertensi yang lazim ditemukan pada orangtua, resiko pada generasi milenial masih bisa diubah melalui gaya hidup:

 

1. Obesitas dan Kelebihan Berat Badan

Salah satu faktor penyebab hipertensi pada milenial adalah kelebihan berat badan. Sejak kecil, generasi milenial sudah terbiasa dengan pola makan yang tidak sehat dengan mengkonsumsi makanan instan dan junk food.

 

Oleh karena itu,  sebaiknya cek  secara berkala indeks massa tubuhmu. Semakin berat massa tubuhmu, semakin banyak darah yang diperlukan untuk mengantar oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan tubuh. Karena itu, tekanan dalam arteri akan naik agar darah bisa diedarkan dengan lancar. 

 

2. Kurang Gerak

Masih dalam gaya hidup, generasi milenal kebanyakan sangat bergantung dengan gadget untuk untuk keseharian. Misalnya menghabiskan waktu berjam-jam bermain game online, menonton film atau televisi, dan masih banyak lagi.

 

Jika Kamu kurang bergerak, detak jantungmu akan semakin tinggi. Artinya jantung akan memompa lebih keras dalam setiap detaknya. Namun, saat Kamu bergerak tubuh akan menghasilkan hormon yang melemaskan pembuluh darah dan menurunkan tekanan dalam darah. 

 

Baca juga: Cara Mudah Enyahkan Sedentary Life, Terus Bergerak!

 

3. Pola Makan

Makan terlalu banyak garam yang mengandung natrium dan kekurangan kalium adalah faktor risiko hipertensi. Natrium dalam garam bisa mempersempit pembuluh darah dan membuat tubuh menyimpan banyak cairan. Kedua hal ini kemudian bisa meningkatkan tekanan darah.

 

4. Merokok

Generasi milenial  kebanyakan sudah mulai mencoba merokok saat mereka duduk di bangku SMP dan SMA, khususnya anak laki-laki. Kebiasaan yang dimulai sejak dini ini kemudian terbawa hingga sekarang.

 

Memulai merokok sejak muda berisiko lebih lebih cepat penyakit kronis. Saat merokok, tekanan darah akan naik. Meskipun merokok tidak langsung menaikkan tekanan darah, namun peluang tersebut tetaplah ada. Ditambah lagi, zat-zat beracun dalam rokok bisa merusak pembuluh darah.

 

5. Kecanduan Alkohol

Meminum alkohol hampir setiap hari bisa menyebabkan hipertensi. Pasalnya, alkohol akan mempengaruhi sistem saraf dan mempersempit pembuluh darah. Akibatnya, detak jantung dan tekanan darah pun bisa meningkat.

 

6. Stres

Usia produktif yaitu dalam rentang 17-30 tahun sangat rentan akan stres. Mulai dari lingkungan, keluarga, pertemanan dan masih banyak lagi. Yang jadi masalah adalah, setiap orang memiliki kemampuan kontrol diri yang berbeda. Jadi, saat mereka mendapatkan berbagai tekanan, tidak semuanya bisa mengatasinya dengan baik sehingga memicu stres.

 

Stres berat bisa menaikan tekanan darah secara cukup drastis, meskipun hanya sementara. Selain itu, saat stres Kamu bisa tidak memperhatikan hal lain seperti makan, kurang olahraga, merokok, minum olaraga dan lainnya yang bisa memicu hipertensi.

 

Maka dari itu, salah satu cara untuk mengurangi risiko hipertensi bagi generasi milenial adalah dengan melakukan modifikasi salah satu faktor penyebab hipertensi di atas. Yaitu dengan melakukan pola hidup sehat sehingga mengurangi risikonya.

 

Baca juga: Ternyata Obat-obatan Ini Dapat Meningkatkan Tekanan Darah, Lho!

 

 

Sumber:

Goodrx.com. Should milennials be worried about high blood pressure

News-medical.net. Millenials are shown as being at being risk of high blood pressure

Cardiovascularbusiness.com. Hypertension diagnosis rising fastest milennials.