Metformin adalah obat diabetes oral yang paling banyak digunakan penderita diabetes tipe 2 di seluruh dunia. Metformin menjadi pilihan utama pengobatan diabetes karena efektif membantu menurunkan kadar gula darah dan efek sampingnya tidak lebih berat dibandingkan obat oral diabetes lainnya. Metformin kadang diberikan bersama obat diabetes jenis lain termasuk insulin.

 

Metformin dan obat diabetes harus dikonsumsi seumur hidup oleh penderita diabetes tipe 2 karena diabetes memang belum dapat disembuhkan. Penderita diabetes yang tidak mendapatkan informasi dengan baik kadang meragukan keamanannya, dan kemudian menghentikan pengobatan. Umumnya mereka meragukan efek samping jangka panjang penggunaan merformin, baik efek ringan maupun yang serius.

 

Baca juga: Penderita Diabetes yang Mengonsumsi Metformin Rentan Kekurangan Vitamin B12

  

Efek Samping Metformin yang Sering Ditemukan

Tidak ada obat yang tanpa efek samping. Tetapi efek samping haruslah lebih kecil dibandingkan manfaatnya. Metformin adalah obat oral diabetes yang manfaatnya lebih besar. Namun bukan berarti Kamu bisa mengabaikan efek sampingnya.

 

Respon tubuh terhadap obat berbeda-beda pada setiap orang. Inilah yang perlu Kamu ketahui tentang efek samping metformin dan apa yang harus dilakukan jika Kamu tidak bisa mentolerir efek sampingnya.

Beberapa efek samping metformin yang umum dijumpai adalah:

  • mulas

  • sakit perut

  • mual atau muntah

  • kembung

  • peningkatan gas

  • diare

  • sembelit

  • penurunan berat badan

  • sakit kepala

  • rasa logam yang tidak enak di mulut

 
Baca juga: Penggunaan Metformin dan Akarbose sebagai Obat Diabetes

 

Efek Samping Serius

Inilah beberapa efek samping metformin yang cukup serius, meskipun jarang ditemui;

 

1. Asidosis laktat

Efek samping metformin yang paling serius adalah dapat menyebabkan asidosis laktat. Bahkan, di kotak kemasan metformin ada peringatan khusus tentang risiko ini. Boxed warning adalah peringatan paling berat dari Food and Drug Administration (FDA).

 

Meskipun jarang, asidosis laktat adalah kondisi serius yang dapat terjadi karena penumpukan metformin dalam tubuh. Kondisi ini termasuk keadaan darurat medis yang harus segera dirawat di rumah sakit. Hubungi dokter jika Kamu mengalami gejala asidosis laktik berikut ini: kesulitan bernapas, kelelahan ekstrem, nafsu makan menurun, mual dan muntah, kepala terasa ringan disertai denyut jantung cepat atau lambat, merasa dingin, nyeri otot, rush atau kemerahan di kulit, dan sakit perut. 

 
Baca juga: Efek Samping Mengonsumsi Obat Kuat

2. Anemia

Metformin dapat menurunkan kadar vitamin B-12 dalam tubuh. Ada risiko anemia pada pengguna metformin sehingga disarankan mengonsumsi banyak makanan atau suplemen yang kaya vitamin B-12 dan kalsium.

 

3. Hipoglikemia

Jika dikonsumsi sendirian, metformin jarang menyebabkan hipoglikemia (gula darah rendah). Namun, saat diminum bersama obat diabetes lain termasuk insulin, maka risiko hipoglikemia meningkat. Apalagi jika tidak disertai diet yang benar dan terlalu berat berolahraga.

 

Jangan Hentikan Pengobatan

Setelah mengetahui efek sampingnya, jangan langsung berhenti mengonsumsi metformin tanpa berbicara terlebih dulu dengan dokter Kamu. Dokter akan meninjau kembali pengobatan Kamu. Selain itu, belum tentu obat diabetes lain menyebabkan efek samping lebih sedikit dibandingkan metformin.

 

Selain efektif menurunkan gula darah, metformin memiliki efek samping baik, antara lain dapat menyebabkan penurunan berat badan dari waktu ke waktu bila dikombinasikan dengan diet dan olahraga. Namun, metformin bukan obat untuk menurunkan berat badan. Juga, metformin tidak memberikan efek penurunan berat badan jangka panjang. Saat berhenti menggunakan metformin, berat badan penderita diabetes biasanya kembali naik ke berat badan semula. (AY)