Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat menambahkan beberapa gejala baru Covid-19, sehingga menjadikan daftar gejala virus corona semakin panjang. Ada enam gejala baru Covid-19 yang menurut lembaga yang lebih dikenal dengan CDC (Center for Disease Control and Prevention) ini, ada kaitannya dengan virus corona baru.

 

Sebelumnya, kita hanya mengenal gejala Covid-19 berupa demam, batuk, dan sesak napas. CDC pada akhir April ini memperbarui daftar gejala dengan memasukkan menggigil, nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan kehilangan rasa atau bau.

 

Baca juga: Mengenal Coronavirus, Covid-19, Gejala, dan Pencegahannya

 

6 Gejala Baru Covid-19 dan Konsekuensinya

Berikut ini 6 gejala baru Cobid-19 yang dirilis CDC:

- Nyeri atau ras tertekan di dada

- Menggigil berulang

- Nyeri otot

- Sakit kepala

- Sakit tenggorokan

- Kehilangan rasa dan bau

 

Dengan menambah daftar gejala dari sebelumnya yang hanya 3 gejala berupa demam, batuk, dan sesak napas, maka bisa jadi semakin banyak orang yang harus menjalani tes Covid-19. Sebelumnya hanya orang dengan demam, batuk, dan sesak napas saja yang diperiksa.

 

CDC menetapkan 6 gejala baru Covid-19 berdasarkan bukti temuan yang didaftarkan. Sebelumnya, sudah ada temuan tentang gejala kehilangan sensasi rasa dan bau pada oleh beberapa orang yang terinfeksi Covid-19. Ternyata dalam perjalanannya, pasien dengan penyakit yang disebabkan oleh coronavirus juga melaporkan nyeri otot, kedinginan, dan sakit kepala.

 

Menurut CDC, gejala ini biasanya muncul dalam dua hingga 14 hari setelah terpapar virus. “Setiap orang harus waspada dengan tanda-tanda peringatan terinfeksi Covid-19, yaitu kesulitan bernapas, rasa sakit yang terus-menerus atau nyeri seperti tertekan di dada, kebingungan, kedinginan hingga bibir atau wajah kebiruan. Orang dengan gejala-gejala ini harus segera mencari pertolongan medis,” kata CDC.

 

Baca juga: Virus Corona Mungkin Bisa Menyebabkan Kerusakan Jantung

 

Keparahan Gejala Bervariasi

Coronavirus telah terbukti sangat menular dan berpotensi mematikan, tetapi sebagian besar orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala atau hanya gejala ringan. Amerika Serikat adalah negara dengan jumlah kasus terkonfirmasi tertinggi di dunia, mendekati 1 juta orang. Jumlah kematian akibat Covid-29 pun sudah melampaui jumlah kematian akibat pneumonia dan flu tahunan.

 

Namun, menurut CDC, orang yang positif terinfeksi Covid-19 memiliki variasi gejala yang berbeda, mulai dari gejala ringan hingga parah. Salah satu dari sembilan gejala Covid-19, bisa muncul kapan saja dalam rentang waktu 2-14 hari setelah terpapar virus.

 

Gejala Utama Tetap Demam, Batuk Kering, dan Sesak Napas

William Jaquis, presiden American College of Emergency Physicians (ACEP) mengatakan bahwa tiga gejala paling umum adalah demam, batuk kering, dan sesak napas. WHO pun menegaskan hal yang sama.

 

"Beberapa pasien mungkin menderita sakit dan nyeri, hidung tersumbat, sakit tenggorokan atau diare," demikian seperti dikutip dari website WHO. "Gejala-gejala ini biasanya ringan dan pada beberapa orang akan memberat secara bertahap. Beberapa orang terinfeksi tetapi hanya memiliki gejala yang sangat ringan."

 

Sekitar 80% orang pulih dari Covid-19 tanpa perlu perawatan di rumah sakit. WHO memperingatkan, sekitar 1 dari setiap 5 orang yang positif Covid-19 akan memiliki gejala parah dan mengalami kesulitan bernapas.

 

Siapain yang terinfeksi Covid-19 bisa tiba-tiba mengalami gejala yang berat, sehingga menurut WHO, pencegahan harus terus dilakukan. Hal ini karena orang yang menunjukkan gejala sangat ringan pun dapat menularkan virus.

 

Baca juga: Batuk Curigai Coronavirus? Ini Perbedaan Batuk Biasa dengan Batuk Corona!

 

 

 

 

Referensi:

Npr.org. CDC Adds 6 Symptoms To Its COVID-19 List.

Cbcnews.com. New coronavirus symptomps.