Gorengan sudah menjadi bagian dari santapan berbuka puasa orang Indonesia. Kenikmatan camilan yang renyah dan gurih seperti bakwan, risol, tempe dan tahu goreng memang sulit ditolak setelah menjalankan ibadah puasa selama 14 jam. Namun di balik kelezatannya, berbuka puasa dengan gorengan dapat berdampak buruk bagi kesehatan Kamu. Kalau Kamu termasuk salah satu orang yang terbiasa mengonsumsi gorengan ketika berbuka puasa, informasi di bawah ini wajib Kamu ketahui!

 

Gorengan Menyebabkan Gangguan Pencernaan

Gorengan atau makanan yang mengandung banyak minyak memiliki konsentrasi kadar lemak jenuh yang sangat tinggi. Tentunya hal tersebut akan membawa dampak negatif untuk perut Kamu yang kosong setelah menjalankan ibadah puasa.

Kandungan lemak dalam minyak yang ada pada gorengan membuat makanan tersebut sulit dicerna, apalagi kalau gorengan menjadi makanan pertama yang Kamu makan saat berbuka puasa. Bayangkan saja, perut Kamu yang kosong setelah tidak diisi selama 14 jam harus langsung mencerna lemak yang ada pada gorengan. Saluran pencernaan Kamu tentunya jadi bekerja lebih keras untuk dapat mencerna lemak tersebut.

Akibat sulit dicerna, proses pencernaan gorengan tentunya akan memakan waktu lama dan akhirnya dapat mengganggu dan menghambat saluran pencernaan Kamu untuk mencerna gizi-gizi lainnya. Maka dari itu, salah satu alasan mengapa masalah pencernaan seringkali datang di bulan puasa adalah karena banyak orang yang lebih memilih berbuka puasa dengan gorengan.

 

Bikin Berat Badan Naik Di Bulan Puasa

Karena gorengan lama dicerna, perut Kamu akhirnya tidak cepat merasa kenyang. Alhasil, Kamu pun terus menambah gorengan sampai merasa kenyang. Jika hal tersebut terjadi terus di bulan puasa, maka berat badan Kamu bisa naik secara drastis. Karenanya, lambung dan perut Kamu yang kosong setelah 14 jam lebih baik diisi dengan makanan yang kaya akan nutrisi dan serat terlebih dahulu.

 

Mengakibatkan Berbagai Macam Penyakit

Tahukah Kamu? Berbuka puasa dengan gorengan bisa menimbulkan keluhan penyakit yang berbeda pada setiap orang. Kalau Kamu memiliki saluran pencernaan yang sensitif, kandungan lemak jenuh dalam gorengan bisa merangsang naiknya asam lambung. Hal tersebut dapat menyebabkan sensasi heartburn atau rasa panas dan terbakar di sekitar perut bagian atas atau dada. Biasanya, heartburn menjadi lebih parah pada saat Kamu sedang berada dalam posisi berbaring atau membungkuk. 

Gorengan juga dapat menimbulkan gangguan saluran tenggorokan. Tingginya kadar lemak pada gorengan cenderung merangsang dan membuat tenggorokan gatal, sehingga Kamu bisa terserang batuk. Gorengan juga mengandung akrolein yang bisa menambah rasa gatal pada tenggorokan. Sebagai info tambahan, akrolein terbentuk pada minyak yang sudah dipakai berulang kali.

Kalau Kamu langsung menyantap gorengan saat berbuka puasa, tenggorokan Kamu yang kering akan lebih mudah terangsang dan terserang rasa gatal. Alhasil, Kamu bisa lebih mudah terserang batuk saat sedang berpuasa.

Selain batuk, menyantap gorengan saat bulan puasa juga dapat menyebabkan konstipasi atau sembelit. Kenapa? Karena gorengan memiliki kadar lemak yang tinggi dan kandungan serat yang sangat sedikit, sehingga sulit dicerna. Maag juga merupakan salah satu penyakit yang sering muncul di bulan puasa akibat terlalu sering memakan gorengan. Sebab, camilan yang satu ini menyebabkan keasaman dan luka di perut Kamu.

 

Makanan Apa yang Tepat untuk Berbuka?

Sebenarnya, faktor utama penyebab gorengan tidak sehat terletak pada minyak goreng yang digunakan untuk menggoreng makanan tersebut. Yang perlu diperhatikan adalah jenis minyaknya, sudah berapa kali minyak dipakai untuk menggoreng, dan berapa banyak garam yang ditambahkan pada gorengan tersebut. Oleh sebab itu, lebih baik Kamu memasak sendiri santapan berbuka puasa yang Kamu inginkan. Kalau perlu menggoreng, gunakanlah minyak sayur (vegetable oil).

Namun, alangkah lebih baik kalau Kamu tidak langsung berbuka puasa dengan makanan yang berminyak. Kamu bisa mengonsumsi makanan ringan yang dikukus. Makanan manis seperti kurma juga merupakan pilihan yang sangat baik. Buah-buahan juga bisa menjadi alternatif, seperti semangka atau pisang. Kamu bisa memakan sedikit gorengan saat menyantap makanan besar. Waktu yang tepat untuk menyantap makanan besar adalah setelah melaksanakan salat magrib. Tapi ingat, jangan makan gorengan terlalu berlebihan, ya. Lebih baik konsumsi makanan berikut.