Kita semua masih ingat kata orang tua kita dulu, jika ditemukan bayi yang sering demam dan suka kejang harus diberikan kopi. Pertanyaannya sekarang, apakah bayi dan anak-anak boleh mengkonsumsi kopi?

 

Sebelum kita memberikan kopi kepada si Kecil, sebaiknya tahu faktanya terlebih dahulu, Mums perlu menyimak dulu penjelasannya berikut ini.

 

Sudah sejak zaman nenek moyang kita dahulu kopi dikenal sebagai penghilang rasa kantuk. Selain itu, bahkan sebagian besar orang menyatakan bahwa mereka merasa lebih berenergi dan lebih fokus setelah minum kopi.

 

Baca juga: Kejang pada Anak, Begini Pertolongan Pertama yang Benar!

 

Fakta bahwa Kopi Berbahaya pada Bayi dan Anak

Mengkonsumsi kopi, terutama yang tidak mengandung gula, susu, atau tambahan lainnya, memang dapat memberikan manfaat lebih untuk kesehatan. Namun, hal itu hanya berlaku untuk orang dewasa, tidak untuk bayi dan anak-anak.

 

Menurut ahli kesehatan, kerja tubuh bayi dan anak-anak tidak sama dengan orang dewasa. Tubuh mereka memerlukan waktu lebih lama untuk menyerap kafein. Pada orang dewasa, kafein diserap dalam waktu 3-7 jam. Namun pada bayi, dibutuhkan waktu lama kurang lebih sekitar 65-130 jam untuk memproses kafein. Hal ini disebabkan oleh organ hati dan ginjalnya belum bekerja dengan sempurna.

 

Selain itu, kopi bukanlah pilihan minuman yang dianjurkan untuk anak-anak, terlebih lagi dengan bayi yang berusia di bawah 6 bulan. Karena pada usia ini, satu-satunya makanan asupan yang boleh diberikan adalah hanya ASI. Memberikan kopi dan minuman berkafein, selain tidak bermanfaat, justru bisa membahayakan kesehatan bayi dan anak.

 

Baca juga: Jangan Ngopi Setelah Bangun TIdur, Begini Cara Menikmati Kopi dengan Cara Sehat!

 

Berikut ini adalah beberapa efek kopi dan minuman berkafein pada bayi dan anak-anak:

 

1. Sulit Tidur

Perlu diperhatikan, kafein yang terkandung di dalam kopi bisa membuat si Kecil terjaga dan lebih sulit tidur, sebab kafein mampu menghambat kerja bahan kimia di otak yang bertanggung jawab untuk tidur. Selain itu, kafein juga akan meningkatkan produksi hormon adrenalin yang bisa menyebabkan Si Kecil lebih gelisah dan rewel.

 

2. Peningkatan denyut dan gangguan ritme jantung

Kopi memang bisa membuat orang yang meminumnya lebih “melek” dan energik. Namun ketika anak dan bayi diberikan kopi, kafein bisa menyebabkan mereka mengalami peningkatan frekuensi denyut jantung, bahkan gangguan irama jantung bila kopi sering diberikan.

 

3. Gangguan dalam penyerapan kalsium

Bayi dan anak-anak sangat membutuhkan makanan sehat dengan kandungan gizi seimbang, karena mereka sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat.

 

Salah satu zat gizi yang diperlukan anak untuk tumbuh optimal adalah kalsium. Mengonsumsi kopi dan minuman berkafein tidak hanya minim nutrisi untuk anak, tetapi juga bisa menghambat penyerapan kalsium pada tubuhnya.

 

Baca juga: Apakah Ibu Hamil Boleh Minum Kopi? Ini Jawabannya

 

4. Membuat suasana hati memburuk

Sering mengkonsumsi minuman berkafein, termasuk kopi, juga sering dikaitkan dengan memburuknya suasana hati dan meningkatnya rasa cemas. Jika terlalu sering diberikan kepada anak-anak atau bayi, kopi dapat membuat mereka menjadi rewel dan gelisah.

 

Jadi, jangan sembarangan memberikan kopi kepada bayi dan anak-anak ya, Mums. Jika si Kecil sering demam atau kejang, sebaiknya konsultasikan dahulu ke dokter agar dapat diberikan penanganan yang aman dan memang sesuai dengan kondisinya.

 

Dan perlu diingat bahwa kafein tidak hanya terdapat dalam kopi, lho. Zat ini juga bisa ditemukan dalam minuman bersoda, teh, cokelat, dan es krim. Oleh karena itu, Mums perlu lebih jeli dalam memilih makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh si Kecil, ya.

 

Baca juga: Bahaya Kafein bagi Balita