Apakah timbul bercak putih susu pada kulit Anda? Tidak hilang meskipun sudah dibersihkan? Mungkin Anda menderita gejala vitiligo. Berbeda dengan panu, pada penyakit kulit vitiligo bercak akan menjadi semakin putih karena mengalami depigmentasi dan tidak menyebabkan gejala iritasi seperti perih atau gatal-gatal pada daerah bercak tersebut. Vitiligo merupakan penyakit kulit yang dapat muncul di seluruh permukaan kulit. Namun, lebih sering muncul pada bagian kulit yang terpapar sinar matahari seperti wajah, pergelangan tangan, dan kaki. Vitiligo terjadi saat kulit tidak dapat mencukupi produksi kebutuhan melanin dalam tubuh. Melanin merupakan senyawa yang menentukan warna atau pigmen kulit yang berfungsi untuk melindungi kulit dari efek buruk sinar matahari (sinar ultraviolet). Ada beberapa teori mengenai penyebab penyakit kulit vitiligo seperti autoimun, sitotoksisitas, radikal bebas, dan faktor keturunan.

Tetapi masih belum diketahui secara pasti apa penyebab kulit tidak dapat memproduksi melanin secara memadai. Meskipun penyakit ini tidak menular dan tidak mengancam jiwa, penyakit ini dapat memengaruhi orang yang mengidapnya menjadi kurang percaya diri karena penampilannya yang berbeda dengan orang lain pada umumnya, oleh karena itu Anda perlu tahu cara menghilangkan penyakit kulit vitiligo. Faktor risiko orang dapat terkena vitiligo antara lain adalah faktor keturunan, pengidap penyakit autoimun seperti hipertiroidisme, diabetes, atau penyakit Addison, stress, pernah mengalami kerusakan kulit misalnya terbakar sinar matahari, serta bisa terjadi karena terpajan senyawa kimia  tertentu yang dapat menyebabkan vitiligo.

Baca juga: Psoriasis Vulgaris, Penyebab Kulit Bersisik, Gatal, dan Berkerak

 

Gejala Vitiligo

Gejala utama yang paling menonjol jika Anda terkena penyakit ini adalah munculnya bercak-bercak yang berwarna lebih muda dari kulit normal Anda dan lama-kelamaan berubah menjadi bercak putih. Bercak-bercak ini dapat menyerang kulit dan rambut. Jika menyerang akar rambut, vitiligo dapat menyebabkan pertumbuhan uban pada rambut, bulu mata, alis, kumis, dan jenggot.  Vitiligo memiliki ukuran yang bervariasi dan akan menyebar ke area yang lebih luas dengan bentuk yang tidak teratur. Konsultasikanlah dengan dokter jika Anda mengalami gejala-gejala vitiligo. Jika terdapat gejala-gejala seperti di atas perlu dilakukan diagnosa fisik dan riwayat kesehatan Anda serta keluarga untuk mengetahui apakah benar Anda menderita vitiligo. Beberapa pemeriksaan mendetail yang mungkin perlu dilakukan adalah pemeriksaan kulit menggunakan lampu ultraviolet.

Dokter akan mengambil sampel dari jaringan kulit yang diduga terkena vitiligo dan sampel darah untuk dilakukan pengujian di laboratorium. Tes darah diperlukan untuk memeriksa kemungkinan terkena penyakit autoimun seperti penyakit diabetes dan Addison, serta kemungkinan hipertiroidisme untuk mengevaluasi fungsi dari kelenjar tiroid dengan melakukan tes thyrotropin. Dokter juga akan merekomendasikan Anda untuk menemui dokter spesialis mata yang akan memeriksa inflamasi atau peradangan pada mata Anda. Sebaiknya Anda menemui dokter spesialis THT (telinga, hidung dan tenggorokan) untuk mengevaluasi pendengaran anda karena orang yang terkena vitiligo berisiko kehilangan pendengarannya.

 

Jenis Vitiligo

Penyakit vitiligo ini bisa dibagi ke dalam tiga jenis yaitu vitiligo vulgaris, vitiligo acrofacial, dan vitiligo segmental. Vitiligo vulgaris merupakan vitiligo yang menyebar di bagian badan, wajah, dan bagian tubuh lainnya. Sedangkan vitiligo acrofacial hanya muncul di wajah, tangan, dan kaki saja. Untuk vitiligo segmental hanya muncul di satu bagian saja, yaitu bagian kiri atau bagian kanan tubuh. Vitiligo segmental kebanyakan menyerang usia remaja, tetapi tidak berkaitan dengan penyakit autoimun. Kelainan ini dengan cepat meluas selama satu sampai dua tahun lalu kemudian berhenti sendiri. Jenis vitiligo berpengaruh terhadap penangannnya. Vitiligo vulgaris paling mudah ditangani, dibandingkan vitiligo acrofacial dan segmental.

Vitiligo segmental biasanya tidak berkembang dan meluas tetapi paling resisten sehingga sulit untuk ditangani. Cara menghilangkan penyakit kulit vitiligo dapat dilakukan dengan melindungi kulit Anda secara maksimal dari sinar matahari. Gunakan tabir surya dengan SPF 30 untuk melindungi kulit lebih lama dari dampak buruk sinar matahari. Meskipun cara ini tidak dapat menyembuhkan penyakit vitiligo secara sempurna tetapi dapat memperlambat perkembangan vitiligo pada kulit. Beberapa orang yang tidak percaya diri dengan penampilan kulitnya bisa menggunakan krim kamuflase atau lotion penggelap warna kulit (tanning lotion) untuk menyamarkan bercak-bercak vitiligo. Penggunaan kosmetik dan perawatan lebih aman dan cepat dibandingkan dengan pengobatan medis yang memerlukan waktu lama dan dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan.  Pengobatan medis memerlukan waktu selama 6 sampai 18 bulan dan hasilnya belum tentu memuaskan.

Baca juga: Penyakit Kulit "Blister", Luka Melepuh pada Kulit

 

Pencegahan Penyebaran Area Vitiligo

Untuk mengurangi dan mencegah perluasan gejala vitiligo, terdapat beberapa terapi yang bisa dipilih. Pengobatan awal dapat dilakukan dengan menggunakan obat oles golongan kortikosteroid, pimercrolimus atau tacrolimus, dan lotion depigmentasi. Obat golongan kortikosteroid dalam bentuk krim atau salep bisa digunakan untuk penderita yang memiliki bercak-bercak kecil. Tetapi penggunaan obat kortikosteroid tidak dapat digunakan di wajah dan tidak boleh digunakan oleh ibu hamil. Terapi lain yang dapat digunakan adalah terapi laser. Terapi ini efektif untuk mencegah pernyebaran vitiligo yang menyerang sebagian kecil kulit tubuh. Jika vitiligo berkembang di sebagian besar tubuh, Anda bisa melakukan depigmentasi dengan mengoleskan lotion dengan kandungan hidrokuinolon yang berfungsi untuk melunturkan pigmen kulit normal sehingga kulit Anda memiliki warna kulit serupa seperti bentuk vitiligo.

Efek dari penggunaan lotion ini permanen sehingga kulit anda tidak akan memiliki perlindungan alami dari sinar matahari lagi. Zat aktif hidrokuinolon juga dapat menimbulkan alergi pada kulit, menyebabkan kulit terasa gatal, perih dan kemerahan. Terapi cahaya dapat dipilih jika vitiligo telah menyebar secara luas dan tidak dapat ditangani dengan terapi awal. Pada terapi ini kulit akan dipaparkan dengan sinar ultraviolet (UV A atau UV B) untuk merangsang pembentukan warna kulit normal. Terapi cahaya dapat dilakukan dalam waktu beberapa menit dengan frekuensi dua kali dalam seminggu. Akan tetapi terapi ini dapat meningkatkan risiko kanker kulit. Selain itu, pencangkokan kulit dapat dilakukan dengan menanamkan kulit dari bagian tubuh lain yang mengandung melanin pada bagian yang terkena vitiligo untuk memicu pertumbuhan melanin pada bagian tersebut. Operasi ini hanya dapat dilakukan jika bercak vitiligo masih berukuran kecil dan tidak mengalami perkembangan. Pengobatan harus dilakukan bagi beberapa orang untuk memperlambat dan menghentikan penyebaran vitiligo dan untuk mengembalikan warna kulit asli yang dimiliki.

 

Pengobatan Vitiligo

Pada saat masa pengobatan, Anda harus melakukan beberapa pantangan yaitu tidak terlalu banyak menggosok pada bagian tersebut, tidak melakukan scrubbing, dan luluran serta tidak diperbolehkan untuk mengoleskan pelembab untuk proteksi. Sebaiknya tidak menggunakan tabir surya pada masa terapi kecuali kulit Anda sensitif terhadap sinar matahari. Penyakit kulit vitiligo harus diobati karena dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti kulit akan rentan terhadap pengaruh sinar matahari, kulit mudah terbakar, risiko kanker kulit, inflamasi pada bagian iris, dan penurunan kemampuan pendengaran. Menurut penelitian, para penderita vitiligo memiliki kadar asam folat, vitamin B12, dan vitamin C yang rendah. Asam folat 1-10 mg per hari, vitamin C 1 gram perhari dan vitamin B12 sebanyak 1000-2000 mcg tiap 2 minggu disinergikan dengan berjemur di pagi hari dapat memicu repigmentasi bagi sebagian orang sehingga bagi penderita gejala vitiligo dapat mencoba cara menghilangkan penyakit kulit vitiligo ini.

Asam folat banyak terdapat pada sayuran hijau seperti kale, bayam dan beet hijau. Sedangkan vitamin B12 banyak terkandung dalam keju, telur, ikan, dan daging. Vitamin C banyak terdapat pada sayur-sayuran dan buah-buahan. Pencegahan dari penyakit ini dapat dilakukan dengan menghindari faktor risiko dan untuk pengobatan bisa dipilih yang sesuai dengan jenis dan tingkat keparahan gejala vitiligo yang dialami. Pengobatan tentunya perlu konsultasi dan didampingi dari dokter kulit sehingga proses pengobatan dapat terkontrol dan dapat memberikan hasil yang baik.

Baca juga: 5 Jenis Penyakit Kulit Ini Terdengar Sepele, tetapi Bisa Berdampak Serius!